Entah kenapa, setiap kata-kata darimu selalu menjadi sesuatu yang berarti untukku.
PLAY MUSIC
JUNG EUN JI- YOU ARE MY GARDEN******
Setelah mendengar percakapan antara Gama dan Nathan semalam, Naina terlihat kembali bersikap seperti biasanya. Dan seperti biasa jugalah, sedari tadi Nathan tak hentinya merengek kepada Naina agar temannya yang baik hati dan tidak sombong itu mau mentraktirnya dorayaki, salah satu makanan yang cukup banyak digemari oleh anak-anak SMA Yongsan. Selain enak, harganya pun cukup hemat bagi anak sekolah.
"Nai, traktir gue dorayaki dong, plisss!" mohon Nathan sembari menempelkan kedua telapak tangannya berharap Naina mau mengabulkan permintaannya.
Semalam Nathan bersama ketiga temannya itu nonton bersama di basecamp rahasia mereka. Awalnya Gama berniat ingin mengajak mereka untuk menonton drama Amerika yang bertemakan kisah seorang jaksa. Namun, dikarenakan Nathan merengek untuk menonton kartun Doraemon, hal hasil mau tak mau mereka harus menuruti permintaan Nathan. Cowok itu memang paling manja di antara mereka berempat.
Dari sanalah, Nathan sangat ingin memakan dorayaki. Nathan benar-benar penasaran kenapa robot berbentuk kucing dengan warna biru muda itu sangat menyukai jajanan dorayaki. Mungkin saja, setelah memakan dorayaki itu Nathan bisa mempunyai kantong ajaib yang bisa mengeluarkan alat-alat canggih dari masa depan.
Sayangnya, hari ini Nathan lupa membawa uang jajan dan berakhir meminta traktiran kepada Naina.
Naina tak hentinya berdecak kesal sepanjang perjalanannya menuju kantin, kedua teman kampretnya itu memang sangat menyebalkan karena telah pergi terlebih dahulu ke kantin, sehingga Naina harus menahan rasa malunya saat anak-anak tak hentinya tertawa saat melihat betapa absurdnya kelakuan Nathan.
"Tan, lo masih jomblo, 'kan?" tanya Naina saat gadis itu sampai di kantin dan mengambil posisi duduk di samping Tania dan berhadapan dengan Gama yang saat ini sedang tersenyum lebar.
Tania mengerutkan keningnya bingung. "Iya, kenapa?"
"Lo jadian aja sama Nathan, supaya nih anak berhenti nempel sama gue. Ah, atau nggak lo tambang aja di rumah lo, lumayan buat gantiin satpam lo yang baru aja meninggal," saran Naina.
"Iya bener banget itu, mendingan kalian jadian aja!" sahut Keyla.
"Ogah, bisa-bisa penyakit darah tinggi gue kambuh kalau deket-deket sama cowok bobrok kek dia," gumam Tania sembari menatap tajam ke arah Nathan.
"Yaudah kalau lo nggak mau jadian sama gue. Tapi, mulai besok gue bakalan gantiin satpam lo yang udah meninggal itu," ucap Nathan dengan senyuman manisnya.
"Emang lo tahu siapa satpam yang dimaksud sama Naina?" tanya Tania, membuat Nathan mengerutkan keningnya bingung. Memangnya ada berapa jenis satpam di dunia ini?
Naina menatap sekilas wajah Nathan lalu kembali menatap kotak bekalnya.
"Anjing yang biasanya jagain rumah Tania baru aja mati kemarin sore," ucap Naina.
Guk .. guk ... guk!
Tak berselang lama, suara gelak tawa terdengar menggelegar di penjuru area kantin, membuat ketujuh murid itu ditatap aneh oleh anak-anak lainnya.
"Hahaha, memangnya lo mau, Nat, gantiin anjing Tania yang udah mati?" tanya Darwin sembari tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah kesal dari Nathan.
"Key, mata lo kenapa bengkak gitu?" tanya Gama heran saat melihat mata Keyla yang sedikit bengkak dan kantung matanya yang berwarna sedikit hitam.
"Lo habis nangis, ya?" tebak Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Fiksi Remaja⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...