Aku akan terus mengatakan ini padamu, jadi dengarlah baik-baik setiap hari.
"Aku cinta padamu."
******
Naina, Tania, Keyla, dan pasukan Gama saat ini tengah duduk santai di bawah pohon rindang. Mereka memilih untuk menghabiskan waktu istirahat untuk belajar bersama. Walaupun nyatanya, Keyla dan Darwin saat ini tengah sibuk berpacaran dan Gio yang sedang sibuk mengedit video yang akan di posting di channel YouTube pribadinya.
"Lo nggak belajar?" tanya Tania kepada Gio yang tak hentinya berdecak kesal karena sampai saat ini subscribers YouTube-nya mengalami pasang surut seperti air laut.
"Nai, bantuin gue buat konten dong. Channel YouTube gue mendadak sepi semenjak lo berhenti bertengkar sama anak-anak," ucap Gio dengan wajahnya yang ia buat semelas mungkin. Akhir-akhir ini kontennya memang sangat sepi, dan ia juga tidak bisa menjual foto candid Naina karena Gama selalu berada di sisi Naina.
"Ck, gue nggak bertengkar, gue cuma kasih pelajaran aja sama mereka," gumam Naina. Ia benar-benar tak setuju jika Gio menganggapnya bertengkar saat itu.
"Aishhh ... nih si kampret Nathan ke mana lagi?" gumam Gio sembari menatap sekelilingnya, mencari keberadaan Nathan yang menghilang bak ditelan bumi.
Hari ini, terhitung tiga hari Nathan membolos, entah kesibukan macam apa yang cowok itu lakukan saat siang hari sehingga Nathan sangat jarang berada di dalam kelas.
"Gama, Nathan ke mana, sih? Kalian nggak lagi berantem, 'kan?" bisik Naina.
Gama yang tadinya sibuk membaca buku, kini beralih menatap wajah Naina. "Kita nggak lagi berantem kok, lagipula kalau Natnan bolos adalah suatu hal yang lumrah."
"Ho'oh, gue mala kaget kalau lihat Nathan bisa tahan di dalam kelas sampai jam pulang. Kalaupun ada di kelas, pasti kerjaannya cuma tidur dan minta traktiran sama Naina," sahut Darwin.
"Tania, lo nggak kangen ribut sama Nathan?" tanya Keyla kepada Tania yang sedang menonton video pembelajaran di ponsel.
Tania melepaskan earphone dari kedua telinganya. "Buat apa gue kangen ribut sama Nathan? Gue mala bahagia karena cowok aneh itu nggak disini, yang ada gue bakalan kena serangan jantung kalau dia ada disini."
"Kelihatannya lo benci banget ya, sama Nathan?" tanya Gio yang saat ini sibuk menghabiskan nasi goreng milik Naina. Sebenarnya nasi goreng itu Naina buatkan khusus untuk pacarnya tersayang. Namun, Gio dengan seenak jidatnya mala menghabiskan nasi goreng itu tanpa meminta izin kepada Naina ataupun Gama dengan alasan cacing di dalam perutnya sudah demo minta diisi asupan gizi.
Tania menatap tajam wajah Gio. "Iya, gue benci banget sama Nathan karena cowok aneh itu selalu ngajak gue ribut," ujar Tania dengan wajahnya yang memerah. Ia masih menaruh dendam kepada Nathan yang saat itu pernah mengatainya tidak punya urat malu karena telah merusak persahabatan Naina dan Ayla, padahal jelas-jelas di sana ia berusaha keras untuk melindungi Naina. Benar-bebar cowok aneh dan tidak mempunyai perasaan.
Keyla menyenggol pelan lengan Tania sembari tersenyum geli. "Hati-hati loh, Tan. Biasanya yang awalnya benci itu bisa jadi cinta loh."
"Cinta? Sama Nathan?" Tania tertawa lepas. "Amit-amit jabang bayi gue jatuh cinta sama cowok aneh, nyebelin, dan bobroknya minta ampun."
"Awas ya lo, kalau nanti lo ketahuan pacaran sama dear Nathan!" ucap Darwin sembari menyandarkan kepalanya di atas bahu Keyla.
"Ho'oh, entar kayak Naina sama Gama yang dulunya saling benci. Eh, ternyata diem-diem udah pacaran, mana romantis banget lagi," ucap Keyla saat melihat keromantisan Gama yang sedang mengajari Naina pelajaran matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST BE MINE [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo...