___HAPPY READING___
.
.
.
___________
Ania dan Bella menepakkan kaki di depan pintu kelas, disusul oleh Alfin yang baru saja sampai mengejarnya. Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh bacotan Abi dan Loka."Duh enak yah punya bini dua akur lagi!" kata Loka dengan mulut menye-menye.
Abi melirik Loka kilas dengan wajah konyol, bersekongkol untuk membuat ketiganya emosi dipagi hari. "Bella jadi apa tuh?" tanya Abi meledek.
"Jadi madu," jawab Loka cepat.
Bella memutar bola matanya malas. "Sembarang banget mulut lo ya!"
"Madunya galak cuy," bisik Abi pada Loka yang semakin gencar meledek Bella.
"Semalam berapa ronde bang Alfin?" tanya Loka yang sudah mulai ngawur.
"Nggak waras otak lo!" sela Ania.
"Pftttt, becanda An. Jangan galak-galak napa." balas Loka sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
Alfin memutar bola matanya malas melihat sahabat gak ada otaknya itu. "Ck awas, gak usah bawel!!" gretaknya yang langsung menghempas tubuh kedua cowok itu ke samping.
"Sensi banget bang kek cewek!" ucap Abi yang mendapat acungan jempol dari Loka.
Bella menarik nafasnya dalam-dalam, bersiap mengeluarkan suaranya. "AWASSSSSS!!!" teriaknya sangat keras yang langsung menyelonong pergi ketempat duduknya tanpa aba-aba permisi ke Loka dan Abi yang sedang menghadangnya.
Abi menutup telinganya rapat-rapat. "SANTAI KALI BONEKA SANTET!!"
"NGOMONG APA LO?" tanya Bella membalikkan badannya menatap Abi tajam.
"Boneka santet. Lo 'kan Anabel." jawab Abi santai.
"GUE BELLA, B-E-L-L-A. BUKAN ANABEL, SIALAN!"
"NGGAK USAH TERIAK ANABEL. SANTAI WOI SANTAI!"
"LO JUGA NGGAK SANTAI ANJING!" balasnya sambil melanjutkan langkah menuju kursinya.
Abi berjalan mendekat kearah Bella, dia merasa hawa-hawa iblis arwah Anabel merasuk ke dalam tubuh Bella. "Lo nggak kerasukan nyai Anabel 'kan?"
Sontak Bella menatap horor ke arah Abi. "Ngomong lagi, gue gampar mulut lo!" Kesalnya mencubit lengan Abi dengan geram.
"Awwww, sadis bener lo jadi cewek!" jerit Abi kesakitan.
"Lebay lo, baru juga dicubit belum gue gampar!"
"Nyeremin lo, gila!"
"Lo yang gila, babi!"
"Sabar neng sabar, orang sabar makin cantik ya gak, An?" tanya Abi pada Ania.
Ania mengangkat bahu nya acuh tidak memperdulikan Abi yang selalu menyeloteh tidak jelas.
"Mampus 'kan lo dicuekin cewek, emang enak!" ledek Loka yang sudah duduk dikursinya.
'Tring tring tring'
Bel sekolah berbunyi nyaring disetiap ruangan kelas, pertanda pembelajaran pertama akan dimulai sebentar lagi.
"Untung bel, kalo gak udah abis lo sama gue." ucap Abi mengelus-elus dadanya, sabar.
"Sok banget lo jadi cowok, kaya berani aja sama gue!" tantang Loka sambil mencondongkan dadanya.
"Iyuhhhh tepos gitu tt lo, gak nafsu gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBELIN
Teen Fiction[Follow akun penulis dulu sebelum baca] Ania Octavian, gadis yang kerap disapa Ania itu identik dengan senyum yang manis. Tetapi siapa sangka, senyum itu ia tunjukkan hanya untuk tipuan belaka. Kehidupan Ania sangat berbanding terbalik dengan senyum...