Siap menuju akhir kisah?
Jangan terburu-buru, pelan-pelan bacanya dan resapi apa yang terjadi di dalamnya.
Pergi yuk, bacanya ditempat yang sepi biar kerasa fell-nya, plus dengerin musik, aku rekomendasiin banget-banget-banget buat dengerin lagu yang sedih, dan khusus dibagian akhir dengerin lagu 'Andai kau datang- Andmesh'
Udah siap???
___HAPPY READING ___
.
.
.
___________Alfin berlarian di lorong rumah sakit dengan sangat tergesa-gesa tanpa memperdulikan Bella yang tertinggal jauh di belakangnya. Pikiran Alfin kacau, benar-benar kacau saat hal ini terjadi di kehidupan Ania tanpa ada yang memprediksinya sama sekali.
Saat kakinya tiba di depan pintu ruang UGD, penglihatan Alfin langsung disuguhi dengan tangis pecah Abi dan Loka yang terlihat membuat pikiran Alfin semakin tidak tenang.
"Ke-napa dengan Ania?" tanya Alfin terbantah dengan perasaan sesak yang menjalar disekujur tubuhnya.
Mendengar suara dari seseorang yang tidak Abi inginkan kehadirannya, membuat cowok itu melirik ke arah Alfin tajam dan wajah yang penuh dengan air mata.
Alfin tidak mendapat jawaban apapun dari Abi yang sontak membuatnya semakin tidak tenang. "Apa yang sudah terjadi dengan Ania?" tanya Alfin sekali lagi dengan suara yang lebih tercekat.
Baik Loka maupun Abi yang sama-sama terdiam pilu, lantas keduanya mendongok menatap seseorang yang berdiri tepat di depannya dengan wajah serta kondisi fisik yang jauh dari kata baik-baik saja.
"Mau apa lagi lo ke sini?" Abi berdiri dari posisi sebelumnya, berjalan sempoyongan mendekati Alfin dan menatap cowok itu penuh kebencian. "Pergi! PERGI LO DARI SINI BRENGSEK!!!" teriak Abi di depan wajah Alfin dengan tangan yang mencengkeram erat kerah jas yang masih Alfin kenakan.
Alfin tidak mengerti, di menepis kuat-kuat tangan Abi yang semakin mengeratkan cengkeraman pada kerah jasnya. "Kenapa dengan Ania? Apa yang udah terjadi sama dia?"
"Buat apa lo tanya?! BUAT APA LO TANYA LAGI TENTANG ANIA, HAH?!"
"DIMANA ISTRI LO?! BUKANNYA KALIAN BERDUA YANG SUDAH MEMBUAT ANIA JADI NGGAK ADA?!"
degggg!!
Jantung Alfin bergemuruh, sungguh, berdetak sangat kencang hingga membuat dia tidak bisa mencerna ucapan yang Abi lontarkan, bahkan tubuhnya terasa seakan sulit untuk bernapas.
"Apa lo bilang?! APA YANG LO BILANG, ABI?!"
"Sadar Abi, kalau yang lo bilang barusan adalah hal yang nggak mungkin terjadi sama Ania sekarang!" Alfin menggelengkan kepalanya dengan sangat keras, membuang bayangan buruknya pada Ania.
Dada Abi sakit, sakit mendengar ucapan yang sama persis seperti yang ia lontarkan saat mendengar kabar yang begitu mengagetkan dunianya. "Sadar lo ngucap itu di depan gue setelah lo mengkhianati dia dengan status pernikahan lo?!" tanya Abi miris menatap Alfin dengan penuh hasrat kebencian.
"BRENGSEK LO ALFIN, BRENGSEK!!! NGGAK SEHARUSNYA LO MASIH PUNYA MUKA BUAT BERTEMU SAMA ANIA!!"
"Kenapa?" tanya Alfin lirih. "Masih ada kesempatan buat gue bertemu sama Ania bukan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBELIN
Teen Fiction[Follow akun penulis dulu sebelum baca] Ania Octavian, gadis yang kerap disapa Ania itu identik dengan senyum yang manis. Tetapi siapa sangka, senyum itu ia tunjukkan hanya untuk tipuan belaka. Kehidupan Ania sangat berbanding terbalik dengan senyum...