11.

842 95 250
                                    

_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
_________

Semilir angin sore menerpa wajah cantik seorang gadis yang tengah duduk santai di rooftop sekolah, dengan satu buku novel serta es teh manis didepannya.

Setiap kata, setiap paragraf, setiap halaman sudah ia lewati dengan begitu cepat tanpa sadar. Gadis itu menutup novel yang ia baca ketika sudah usai. Helaan nafas panjang terdengar setiap menit.

Ada rasa sedikit khawatir pada seseorang yang selalu menjadi pusat pemikiran otaknya, dia Ania.

Ania membolak-balikkan handphonenya berharap seseorang yang ia khawatirkan mengabari dirinya, walau dengan kata-kata kasar.

Ania menatap arjoli yang melingkar dipergelangan tangannya, sudah jam setengah empat. Buru-buru Ania memasukan kembali novelnya kedalam tas, meminum sedikit es teh dan berlalu pergi dari rooftop.

Ania berjalan di koridor utama dengan santai, Pandangannya terkunci pada cowok gagah yang sedang meng-servis bola volly di lapangan sekolah. Dua menepati janjinya menemani Alfin berlatih volly seperti pinta cowok itu.

Ania duduk di tepi lapangan, dia tidak sendirian. Ada beberapa murid yang sedang menonton jagoannya berlatih, terlebih lagi pacar Ania. Banyak yang meneriaki namanya, bahkan ada juga yang memberinya minuman ketika out dari lapangan.

"Kemana aja si lo?!" tanya seorang cewek dengan suara cempreng, siapa lagi kalau bukan Bella.

"Gue?" Tanya Ania sambil menunjuk dirinya.

"Ya iya lah Markonah!" Kesal Bella yang membuat Ania terkekeh kecil.

"Gue dari rooftop."

"Hah?! Habis ngapain?" tanya Bella curiga.

Ania menunjukan novel koleksi terbarunya didepan Bella.

Seketika mata Bella melotot sempurna melihat judul novel yang sangat dia ingin-inginkan beli.

"Aniaaaaa, ini novel yang udah gue incar dari dulu!" ucap Bella dramatis.

Ania tersenyum puas melihat ekspresi wajah Bella. "Udah keduluan sama gue."

"An, plis buat gue! Gue bayar setengah deh" pinta Bella dengan wajah melas.

"Gak! Gue juga ngedapetin ini susah. Harus desak-desakan dulu sama peminat yang lain." 

"Sumpah ya An, lo ngeselin banget. Kan gue yang ngerekomendasiin novel ini, kok lo yang beli duluan? Harusnya gue dong!" Kesal Bella.

ANBELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang