___HAPPY READING___
.
.
.
_____________Salsa memeluk tubuh polosnya yang terbungkus selimut dengan sangat erat. Air matanya terus keluar saat mengingat kejadian yang baru saja dia alami.
Tidak ada yang bisa Salsa lakukan sekarang, semuanya sudah terjadi diluar ucapan. Sekarang Salsa menyesal, menyesal telah bekerja sama bahkan sangat mempercayai ucapan cowok brengsek itu saat di belakang sekolah dulu.
Flashback on.
Salsa berjalan sendirian menuju taman sekolah yang letaknya di belakang. Setelah dia merencanakan sesuatu dengan Gio yang langsung disetujui olehnya, Gio mengajak Salsa untuk menemuinya di taman belakang. Dan dengan bekal rasa nekat, Salsa berani menemuinya.
Tepat saat kakinya sampai di depan taman, pandangan Salsa langsung tertuju pada Seorang pria yang tengah duduk bersantai sambil menghisap sebatang rokok. Tampilannya sangat acak-acakan, baju yang dikeluarkan dengan dua kancing di atas yang terbuka, juga dasi yang diikatkan di kepala.
Salsa mendekat tanpa ragu. "Ekhemm," dia berdeham untuk mengalihkan perhatian cowok itu.
Cowok itu, yang bukan adalah Gio, mendongok saat seseorang menghampirinya.
"Kenapa manggil gue?" tanya Salsa.
"Gue suka ide gila lo," ujar Gio sambil menyeringai.
Salsa tersenyum miring, berjalan duduk di sebelah Gio. "Matiin rokoknya, gue alergi asap."
"Ck," decaknya sambil membuang batang rokok yang masih setengah panjang.
"Udah 'kan? Cepat bilang!" titah Gio.
Salsa menyirit heran. "Lo yang mau bicara sama gue, bodoh!"
Gio hanya menatap Salsa tanpa ekspresi apapun. Dia mendekat ke arah telinga gadis itu, membisikkan sesuatu. "Bikin foto yang seolah kita sedang bersentuh tubuh. Setelah itu lo lakuin hal yang sama dengan Terget lo. Dengan menjebak target dengan obat perangsang."
Seketika Salsa tersentak, dia mendorong kuat tubuh Gio agar menjauh darinya. "Gila lo? Gak! Gue nggak mau!"
"Ck, jangan bodoh! Ini banyak untungnya buat lo!" sela Gio. "Dengan rencana itu, gue yakin dia akan kembali sama lo atau bahkan lebih dari itu."
"Tapi itu terlalu heavy buat gue, Gio!"
"Lo tinggal ngejalanin!"
"Gak. kalau gue beneran ngelakuin itu sama dia gimana?" tanyanya dengan wajah panik. "Lo pikir dong, masa gue jebak dia pake obat perangsang. Yang ada gue yang terjebak sama ide gila lo, Gio!"
"Gampang, kalau lo beneran ngelakuin itu, lo tinggal minta pertanggungjawaban sama dia!" ucap Gio meyakinkan.
"Kalau dia nggak mau?"
Gio berdecak kesal, dia mendekat lagi ke arah telinga cewek itu. "Lo manfaatin target gue, biar dia ikut terseret masalah lo."
"Gi, gue....."
"Syttttt, gue akan bantu berusaha agar lo nggak ngelakuin itu sama dia."
Salsa terdiam beberapa detik, dia menghela nafasnya gusar. "Oke fine, tapi jangan sekarang atau besok!"
"Terus?"
"Kalau gue siap, gue kabarin lo secepatnya."
Flashback off.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBELIN
Teen Fiction[Follow akun penulis dulu sebelum baca] Ania Octavian, gadis yang kerap disapa Ania itu identik dengan senyum yang manis. Tetapi siapa sangka, senyum itu ia tunjukkan hanya untuk tipuan belaka. Kehidupan Ania sangat berbanding terbalik dengan senyum...