35.

675 50 137
                                    

___HAPPY READING___
.
.
.
____________

Terlihat pengendara mobil brio hitam berbelok ke arah perumahan minimalis dengan kecepatan diatas rata-rata. Saat sampai ditempat tujuan, seseorang pemuda bergegas turun dari dalam mobil menuju pintu masuk rumah.

Dengan pandangan remang-remang, dia melihat keadaan sekitar yang sangat sepi dan gelap, layaknya tidak ada penghuni yang terjaga semalam ini.

Adhit berdecak saat kenop pintu yang tengah ia pegang tidak terbuka sama sekali. Tangannya bergerak mengetuk-ngetuk pintu masuk dengan sangat keras. Dia tidak memperdulikan keberadaan tetangga yang akan terganggu karena ulahnya.

'tok tok tok'

"Buka!"

Tidak ada sahutan dari dalam, Adhit tetap mengetuk-ngetuk pintu itu dengan emosi yang menerka-nerka.

"Ania buka!"

'tok tok tok'

"Buka pintunya, anjing!" teriaknya dengan suara lebih keras dari sebelumnya.

Tangan kiri Adhit bergerak memijat pelipisnya, merasa pusing juga mual.

'tok tok tok'

"BUKA!!"

Adhit berdecak kesal menatap pintu itu nyalang. Tanpa aba-aba dia langsung mendobrak pintu masuk dengan sangat keras hingga pintu itu berhasil terbuka lebar-lebar secara terpaksa.

'brakk'

Badan Adhit limbung hampir jatuh ke depan karena keseimbangannya yang tidak stabil. Dia menetapkan pandangannya ke arah pintu kamar Ania yang tidak ada cahaya sedikitpun, kamar gadis itu terlihat penuh dengan kegelapan.

Dengan kesadaran yang masih setengah, Adhit berjalan mengarah ke kamar Ania.

Sepi, tidak ada suara, bahkan dengkuran halus yang biasanya terdengar kali ini tidak. Apa gadis itu tidak ada di rumah? Apa belum pulang?

Adhit mengepalkan tangannya kuat-kuat, kalau saja dugaannya benar. Adhit tidak akan segan-segan memberinya sedikit peringatan.

'tok tok tok'

Adhit mengetok-ngetok pintu kamar Ania dengan sangat keras hingga menimbulkan sensasi bekas kemerahan ditangannya.

"ANIA!"

'tok tok tok'

"BUKA!"

Nafas Adhit semakin memburu saat tidak ada sahutan dari dalam kamar adiknya, dia yakin kalau cewek itu memang tidak ada di rumah.

Dengan emosi yang sudah memuncak, Adhit kembali mendobrak pintu kamar adiknya yang seketika langsung terbuka.

Ania, gadis itu terbaring dengan tubuh yang terkulai sangat lemah.

Adhit yang melihat adiknya sedang tertidur dengan sangat pulas, berdecak kesal sambil mendekat. "Enak banget lo ya? Udah ngerasa jadi tuan rumah sampai nggak bukain pintu masuk?!" tanya Adhit dengan suara bas yang menggelegar.

"Bangun lo! Jangan pura-pura tidur!"

"Jangan seenaknya sendiri!"

Adhit semakin emosi dengan adiknya yang sama sekali tidak membuka mata, dia tau kalau adiknya hanya berpura-pura tidur, pikirnya.

"Bangun sialan!"

"Jangan pura-pura tidur!"

"Mau gue kasih pelajaran?!" Adhit mengusap wajahnya gusar. Sepintar itu Ania menipu dirinya?

ANBELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang