BAB 9 KEMARAHAN PARK

4K 440 6
                                    

Lanjut yuk...

Ini yang terakhir ya...

Klo rame bakalan jadi menu utama...

Tapi klo sepi cuma jadi sampingan ya..

Yuk jangan lupa buat vote dan follow ya....

Yuk bisa yuk....





Park pulang dengan perasaan sedih karena harus menjauhi jisoo. Park tau bagaimana rasanya dakit hati di tinggal seorang kekasih karena park juga pernah meninggalkan kekasihnya demi merawat lisa dan juga arra waktu itu.

Tapi mungkin jisoo bukanlah pilihan yang tepat untuk mengobati rasa kehilangan park dan park juga bukan pria yang tepat untuk menggantikan sosok kekasih jisoo yang sudah meninggalkan jisoo.

Park menaruh kue di meja makan dan langsung pergi ke kamarnya. Lisa yang melihat park baru pulang langsung menghampirinya dan mulai memarahinya.

"Park chaeyoung, kemana saja kau?" Teriak lisa

"Aku habis ke toko kue, oppa lisa tidak liat aku pulang membawa kue kesukaan arra" jawab park

"Kau pulang dari jam empat sore kenapa baru sampai rumah jam segini?" Lisa terus memarahi park

"Kau kira jalanan tidak macet, kau kira hanya kau saja yang punya kehidupan. Aku punya kehidupan pribadi yang harus aku jalani bukan hanya menemani mu saja oppa, aku juga ingin menikah dan punya anak.

Kau kira aku selama menemani mu aku bahagia. Aku juga manusia yang ingin di cintai seorang wanita. Jangan kau kira hanya karena ruby meninggalkan mu kau anggap semua wanita akan meninggalkan ku juga.

Aku juga ingin bahagia dengan kehidupan ku dan aku rela membatalkan pernikahan ku hanya demi menemani mu waktu itu. Jadi biarkan sekarang aku urusi urusan ku dan kau urusi urusan mu" jelas park yang sudah terbawa emosi karena lisa terus saja memarahinya

"Aku hanya tanya kau dari mana, tapi kau malah membawa- bawa nama ruby di permasalahan kita. Kau kira aku suka melihatmu di sini jika kau ingin pergi pergilah aku tidak akan melarang mu" lisa ikut emosi karena park membawa nama istrinya

Jennie dan arra yang baru turun langsung menghampiri park dan lisa yang sedang bertengkar.

"Jika bukan karena arra, aku sudah pergi dari dulu oppa, kau teralu sibuk dengan pekerjaan mu. Apa kau tau berapa ukuran sepatu arra atau kau tau apa tontonan kesukaan arra bahkan untuk merayakan ulang tahun arra saja kau tidak mau melakukannya.

Aku yang lebih tau arra dari pada daddynya sendiri. Aku yang merawat arra, membuatkan dan memberikannya susu ketika arra bangun di malam hari. Apa kau pernah melihat anak mu sendiri berenang dengan senangnya yang kau tau hanya memarahinya ketika arra menangis didepanmu atau menyuruh nya masuk ke dalam kamar ketika arra butuh teman bicara" park terus terpancing emosinya karena lisa lupa semua yang park lakukan

"Cukup oppa, sebaiknya oppa park ke kamar saja jangan dengarkan tuan manoban ini bicara" ucap jennie yang menghampiri park dan mengelus punggungnya agar park menahan emosinya

"Oppa ku ini harus tau jennie semua sudah aku korbankan untuknya bahkan kehidupan pribadiku pun aku korban kan untuk membantunya sembuh dan bangkit dari rasa kehilangan ruby dulu" jelas park kepada jennie

"Berhenti menyebut nama ruby park chaeyoung, kalau kau tidak suka di sini pergi dan pulanglah ke paris" teriak lisa

"Daddy kenapa memarahi uncle, uncle park baik ke arra" arra memeluk park

"Liat anakmu saja lebih sayabg kepada unclenya dan tidak ingin bersamamu" jelas park

"Sudah cukup oppa park jangan terbawa emosi, aku mohon oppa park tenang" jennie kembali menenangkan park

"Kalau bukan karena arra sudah lama aku membiarkan mu sengsara sendirian oppa, kau terlalu egois dan dominan dalam hal apapun dan aku benci sikapmu yabg seperti itu" park pergi bersama arra dan juga jennie

Park masuk bersama jennie dan juga arra ke kamar arra dan mulai duduk di samping kasur arra.

Jennie yang melihat park masih emosi mencoba menenangkan arra dengan mengelus punggungnya.

"Jangan ikuti emosimu oppa, aku mohon jangan berteriak didepan arra lagi. Itu tidak bagus untuk perkembangan mental arra nantinya" jelas jennie

"Aku cuma tidak habis pikir dengan oppa lisa, aku sudah membantunya dimasa sulitnya tapi untuk memberiku waktu untuk mengurus masalah pribadiku saja dia sudah marah- matah seperti itu" ucap park

"Kau bertemu unnie jisoo lagi oppa?" Tanya jennie yang sudah tau kalau masalah pribadinya adalah jisoo

"Aku sudah menyerah jennie, jisoo sudah menyuruhku menjauhinya dan berhenti mengejarnya karena tadi aku membuat nya menangis karena kejailanku kepadanya" jawab park

"Aku kan sudah bilang tidak akan mudah meluluhkan hati unnie ku dan oppa malah menemuinya lagi" balas jennie

"Aku sungguh- sungguh mencintainya dan ingin menghapus kenangan jisoo dengan pria yang meninggalkannya aku bahkan sudah meminta maaf karena aku menjailinya tapi yang ada jisoo malah menamparku sampai seperti ini" jelas park sambil menunjukan lukanya akibat tamparan jisoo tadi

"Unnie jisoo tidak pernah kasar tapi kenapa dia sampai menampar mu sekeras ini. Bahkan mantan kekasihnya saja tidak pernah di tampar oleh unnie ku" jawab jennie

"Mungkin karena jisoo tidak menyukai ku dan membenciku karena aku merayunya terus dan dia turus mangatai ku playboy" balas park

"Kau harus sabar oppa, mungkin di luar sana banyak wanita yang lebih dari unnie ku yang akan tulus mencintaimu" jennie mulai menghibur park

"Uncle kan tampan pasti unnie jisoo akan menyesal tidak suka uncle arra" arra ikut menghibur park

"Arra benar, ini kan uncle park yang tampan dan mempesona serta idola kaum wanita" jennie mulai mengucapkan kata- kata yang sering park ucapkan

Park kembali tersenyum dan bermain bersama arra dan juga jennie. Lisa yang melihat dari pintu kamar arra seperti melihat keluarga yang sempurna antara jennie, arra dan juga park

"Aku memang sering mengabaikan anak ku makanya arra lebih suka dan lebih dekat dangan park dari pada daddy nya sendiri" batin lisa yang kemudian pergi meninggalkan kamar arra

Jennie yang menyadari lisa melihat kedekatan park dan arra hanya bisa diam melihat lisa yang pergi meninggalkan kamar arra.








Udah ya...

Semangat park...

Masih ada jennie tuh yang jomblo...

Kita tuker kyanya seru deh..

Jennie sama park....

Jisoo sama lisa...

Yang setuju komen ya...

Jangan lupa vote dan follow ya...

JENLISA: Istri untuk DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang