ya ampun ia sangat gugup sekarang...Lihatlah bahkan bibir yang semula merah sekarang sedikit pucat, bukan karena hanya gugup pagi tadi ia lupa untuk memasukan sesuatu pada perutnya.
"Apa kau mahasiswa baru?" Galang di kagetkan oleh suara di sampingnya.
"ah....ia, aku sedang mencari kelas...maaf aku sedikit kebingungan..." senyum galang terbit dan sedikit canggung, pasalnya orang di depan nya kini terlihat......seperti orang kaya? Ya galang rasa begitu dan terlihat asing lihatlah, rambutnya pirang serta mempunyai mata yang biru. Dan ia rasa dari gaya bicaranya sedikit angkuh.
"Kau lewat jalur mahasiswa...wow...bahkan kita satu jurusan sekarang. gua...june, lo....?" Terlihat ramah sekarang berbeda dengan nada sebelumnya, ya sempat tadi ada kesalahpahaman galang terlalu negatif thingking, ternyata tidak buruk, ia dapat teman pertamanya."Iya...galang" jawab galang menoleh sekilas. Di rasa sekarang galanglah yang pasif.
"Muka lo oke juga ... asal lo tau baju lo itu lusuh banget...gak ada baju lain?" Dengan gaya bicaranya yang merendahkan, galang rasa ia membenarkan pemikirannya saat pertama kali bertemu dengan orang ini, angkuh, sombong sekali orang ini.
"Saya kan dari kampung mas... baju baju seperti ini yang hanya saya punya" balas galang.dan june hanya acuh.
Akhirnya setelah lima menit berjalan menyusuri kampus yang luas ini kedua pemuda itu terlihat langsung menekuni rutinitas barunya itu sebagai mahasiswa.
Satu bulan sudah galang menjadi mahasiswa serta bekerja paruh waktu di tempat pamannya, sunggu melelahkan rasanya ya..mau bagaimana lagi ini harus di jalani.
"Kau tak perlu lah...yah cari-cari pacar..sekolah dulu lah yang bener harus bikin bangga ibumu dulu...memangnya siapa lagi yang mau menafkahi ibumu nanti...bapakmu yang tidak tau diri itu pun tak pernah terlihat batang hidungnya. Ibumu cuman punya kamu...itu resiko kamu jangan terus mengandalkan paman dan bibimu ini... sekarang cuci piringnya tutup sajalah sudah mau tengah malam.." ucap jaka paman galang panjang lebar. Galang hanya bergumam "iya..."
jika paman nya ini menceramahinya, karena memang ibu dan dirinya selalu merepotkan paman dan bibinya ini, pada saat sekolah dasar hingga lulus SMA, tak jarang ibunya selalu meminta bantuan pada suami istri itu, untuk hanya sekedar membayar SPP sekolah galang dan menggantinya di kemudian hari. Bahkan bibinya terlihat sedikit angkuh pada ia dan ibunya, galang mengerti itu ya mau bagaimana lagi.
Sekarang ia harus bergegas pulang waktu menunjukan tengah malam, jalanan masih ramai ternyata, apakah ini malam minggu? Ahh....galang tidak mengingatnya.
"Nak...nak...mamah pengen ngomong sama kamu... sebentar saja" terdengar suara lisa yang sedikit khawatir, pasalnya tadi baru saja hanna masuk ke rumah dengan keadaan yang terlihat ingin muntah-muntah dan seperti biasa ia di antar oleh kekasihnya itu."Mamah masuk yah..."
"hhh ...tidak di kunci..."Lisa bisa melihat hanna tertidur pulas dengan pakaian yang masih melekat, lihatlah pakaian tadi paginya untuk berangkat kuliahnya belum di ganti. Hanna belum berubah, apakah ini kesalahannya dulu, saat hanna memasuki tahun pertama SMA hanna semakin berani melakukan hal-hal yang membuat kekhawatiran lisa dan amar semakin menjadi jadi, pasalnya sebelum memasuki SMA hanna gadis yang baik penurut tapi sekarang lisa merasa gagal untuk mendidik hanna.
Memang masalahnya dulu, bahkan sampai sekarang pun lisa dan amar tidak seharmonis dulu sebelum hanna berubah, rasanya ia membuat kesalahan fatal, tidak! Bukankah suaminya itu yang telah menghianatinya? Ia selalu tersakiti bukan, terbelenggu dalam diam, tidak tau harus berbuat apa, hanya bisa melihat bahwa amar memang tak pernah mencintainya sejak wanita itu datang di kehidupan keluarganya bahkan sampai saat ini, wanita itu ada dan tak ada rasa cinta di hati amar untuknya kan? Ia tau itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...