Hanna terlihat terburu buru untuk memasukan laptopnya kedalam tas, sekarang sudah terlalu siang, kelas di mulai tiga puluh menit lagi, sedangkan perjalanan yang ia tempuh ke kampus menghabiskan waktu dua puluh menitan! Belum lagi bagaimana jika ia terkena macet!
Hanna melewati meja makan begitu saja saat lisa dan amar terlihat sedang menyantap sarapannya, lisa hanya terlihat ingin membuka mulutnya tetapi tak lama hanna langsung menghilang saja di balik pintu, ya ampuuun hanna kan sedang hamil muda bisa-bisanya ia berlari sekencang itu! Wajah khawatir lisa tercetak jelas sedangkan amar terlihat acuh.
Lisa langsung mengambil hanphone yang berada di dekat tangan kirinya di atas meja, tangan hanna begitu lincah mengetikan sesuatu di sana."Sayang.....mama pikir kamu tidak akan masuk sekolah...jadi mama tidak membangunkanmu. Kamu tau kamu lagi hamil, mama gamau kamu lari-lari kaya tadi...itu bahaya! Kamu harus lebih hati-hati sekarang kamu lagi gak sendiri! Inget itu! Yah...kamu belum sarapankan? Jangan lupa sarapan bye❤"
Lisa terlihat menghela nafas semoga hanna membaca pesannya. Lagi pula sarapannya sudah ia selesaikan, matanya tak sengaja melihat amar yang memakan buburnya seperti tak minat, ya setelah semalam ia merasakan pusing dan demam hari ini terlihat amar belum membaik, lisa sudah menelpon hesti semoga cepat datang, amar terlihat seperti mayat hidup bibirnya terlihat pucat.
~~
"Kapan kamu pulang nak....ibu kangen....kamu enggak kangen sama ibu...?" Galang terlihat memperlihatkan senyumnya ia juga sangat merindukan ibunya. Sesudah menyelesaikan kelasnya pagi tadi galang tidak langsung pulang, sekarang ia hanya duduk-duduk saja di bawah pohon palem di area kampus, angin sangat sejuk dan terlihat awan yang berwarna abu-abu apakah akan hujan? Tak lama ibunya menelpon.
"Iya bu...nanti kalau ada waktu galang pasti pulang...galang juga kangen sama ibu...apa ibu sehat...ibu tidak kerja sampai pulang larut kan?" Di sebrang sana terdengar helaan nafas kasar galang terkekeh pasti ibunya tidak mendengarkankannya. Ibunya selalu mendengarkan ocehan galang supaya tidak memaksakan pekerjaannya untuk pulang larut,ya penghasilannya bisa berkurang, pekerjaan yang hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan ibunya sehari hari dan membeli obat rutin karena desi sering sakit sakitan karena penyakit yang di deritanya. Galang tau itu oleh sebab itu disini dikota ini ia menuntut ilmu dan bekerja, untuk dirinya dan pasti untuk ibunya.
"Iya ibu tidak pulang larut....kamu jangan lupa sholat....jangan di tingkalkan! .....ibu tunggu di kampung....ibu tutup yah...assalamualaikum..." dan terdengar jawaban salam dari galang.
Tepukan di bahu galang menyadarkannya setelah seperkian detik ia memperhatikan layar ponselnya. Galang menoleh ke arah belakang...
Hanna....?Ya setelah hanna menyelesaikan mata kuliahnya dan berniat untuk pulang tanpa sengaja ia melihat galang, ia tadinya ragu kenapa galang terlihat senyum-senyum apa yang menelpon kekasihnya? Hah....bisa bisanya ia berpikiran seperti itu! Tapi masa bodolah, hanna meneruskan langkahnya menuju galang yang terlihat sudah mengakhiri bicara di balik telponnya.
"Lo...kenapa?" Tak sengaja mata galang mengscane penampilan hanna dari atas sampai bawah, cuaca hari ini cukup dingin dengan angin yang begitu lencang, terlihat hanna memakai dress ketatnya sangat mini, hanna selalu memakai pakaian kurang bahan apa dia baru sadar? Galang menggelengkan gelengkan kepalanya. Hanna yang heran langsung duduk di sebelah galang.
"Kenapa...?" Hanna menatap galang heran. Galang menerbitkan senyumnya, kenapa pula hanna duduk di sampingnya. Jujur ia risih apalagi tak sering yang menatap ke arah mereka berdua. Dia orang miskin dan hanna terlihat sangat kaya! Oh lihatlah pikiran galang mulai melantur sebenarnya apa yang di pikirkan orang- orang yang menatap dirinya dan hanna, jika di lihat hanna selalu memakai pakaian mahal ahh...ia cukup tau tas-tas bermerk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...