#57

70 13 0
                                    

"Kamu mau kemana mas?"

"Pergi sebentar..."

"Pergi kemana?...kamu baru saja pulang"

"Aku ada urusan...kamu mau nitip sesuatu?"

"Tidak ada. Memangnya tidak bisa di kerjakan dirumah?" Kekeh Diana. Pasalnya Hendra baru saja pulang. Belum juga mengganti bajunya. Dan sekarang ia ingin pergi lagi.

"Tidak bisa. Kemana Leon?"

"Di kamar" Diana pun baru tersadar bahwa sedari pagi Leon belum keluar dari kamarnya. Bukan hanya pagi ini akan tetapi beberapa hari sebelumnya juga Leon tidak terlihat untuk sekrdar keluar rumah.

"Soal pendidikan Leon, aku belum berbicara padanya soal universitas yang kamu sarankan. Tapi aku rasa lebih baik di melanjutkan pendidikan di sini saja" ucap Hendra sambil terburu-buru dengan kedua tangannya yang seperti membawa sesuatu.

"Aku sudah berbicara dengan Leon. Aku yakin dia menyetujuinya"

"Kamu bawa apa mas?" Karena Diana bisa melihat bodygard Hendra memberikan dua paper bag besar ke suaminya Hendra.

Hhh...menghentikan langkahnya saat ingin memasuki mobil. Lalu Hendra berbalik menatap Diana.

"Mm..." Belum juga Hendra menjawab dengan alasannya. Dengan cepat Diana merampas salah satu papaer bag itu dengan kasar.

Mas Hendra dangat mencurigakan.

"Apa ini?" Diana menunjukan baju-baju itu di hadapan wajah Hendra.

"Kamu menyembunyikan sesuatu dariku?" Lirih Diana.

"B-begini-"

"-jelaskan yang sebenarnya" paper bag yang Suaminya bawa adalah berisikan setelan baju-baju anak bayi. Tentu hal itu membuat Diana naik pitam. Apa maksud mas Hendra.

"Kalian pergilah...." titah Hendra pada kedua bodygardnya.

Hendra bisa melihat Diana sudah menatapnya nyalang. Jujur tubuhnya sangat lelah. Dan tadinya ia ingin menyempatkan pergi keluar kota untuk menemui Desi dan Galang. Dan baju-baju ini ia hadiahkan untuk calon cucunya. Hendra menyuruh bodygardnya untuk membeli semua ini.

Tetapi sialnya Diana malah mengetahui semua ini. Ia harus menjelaskan dari mana?

Meraup wajahnya lelah. Lalu menatap istrinya sendu.

"Desi mempunyai seorang anak"

"Apa urusannya sama kamu?"

Mengerutkan dahinya dalam. Sepertinya memang Diana harus mengetahui tentang ini.

"Itu anaku"

"Apa yang kamu bicarakan?"

"Aku yakin aku salah dengar" suara Diana merendah.

"Mas!...apa maksudmu?!!" Rasanya Diana merasakan sesak.

"Diana maafkan aku...maafkan aku...." ahhh sudah ia duga Diana akan sangat kecewa terhadapnya.

"Dan sebentar lagi aku akan mempunyai seorang cucu" Diana menatap Hendra tidak habis pikir. Air matanya terus mengalir dengan deras.

Akan mempunyai seorang cucu? Apa maksud Hendra?
Ia tidak mengerti. Ahhh....ia tidak mau tahu menahu soal itu.

Tapi perkataan Hendra terus terngiang di pikirannya soal...

Hendra mempunyai seorang Anak dari Desi?

Diana pergi begitu saja ke dalam rumah dan meninggalkan Hendra begitu saja. Hati Hendra masih mencelos. Apa Diana akan membencinya?

Meninggalkan parkiran. Hendra pun memasuki rumahnya kembali untuk melihat Diana.

HELLOfutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang