"Kamu sudah ambil cuti kan?"
"Sudah bu..."
"Berapa lama?"
"Hanya tiga hari"
"Tiga hari? Ibu kira kamu hanya mengambil cuti satu hari"
"Apa terlalu lama?"
"Tidak juga... oh ya...bagaimana jika besok siang kita berangkat?" Usul Desi.
"Besok?"
"Iya. Kenapa? Kamu mau mengundurnya?"
"Tidak. Yasudah kalau begitu"
Malam ini hujan sangat deras, Galang dan Desi menyepakati bahwa besok ia akan kerumah Hanna. Kegelisahan di hati Galang semakin menjadi saja. Seperri malam ini, ia hanya membolak-balikan handphonenya dengan tangan kanannya sedangkan bagian tangan kirinya menopang dagu.
"Apa Hanna harus di hubungi?...." monolognya.
Sepertinya iya. Ia harus menghubungi Hanna. Tidak mungkin ia datang begitu saja, pastinya hanna harus tahu, apalagi ini menyangkut hal yang begitu penting.
"Hallo....galang?"
"Iya"
"Kenapa?"
"Besok gue mau kerumah lo...sama...ibu"
"Ibu?....."
"Iya" sungguh galang bingung mau berbicara seperti apa lagi.
"Besok? Kenapa mendadak?"
"Gitu aja. Gue tutup..." tetapi....
"...sebentar...ibu lo tau? Gimana reaksinya saat tau..."
"...reaksi apaan?...sudah, gue ngantuk....gue tutup" terdengar helaan nafas di sebrang sana, namun Galang tak menghiraukannya dan langsung menutup panggilannya sepihak.
Meringkuk di kasur singlenya. Galang menelengkupkan wajahnya di ujung bantal guling yang ia peluk, kepalanya serasa runyam. Rasanya baru saja ia memasuki masa dewasa, tetapi ia sudah di sambut dengan masalah yang menurutnya berat. Galang sadar ia sudah menjadi seorang ayah untuk calon anaknya yang belum lahir. Terus larut dengan pikirannya, Galangpun tak sadar tertidur pulas.
~~~
"Hanna....kenapa belum bangun...ini sudah siang, kamu tidak ada kelas pagi?...cepat bangun"
"Mm...sebentar lagi mah.." lisa mengusap peluh Hanna.
"Cepat bangun sayang...nanti kamu apa kamu sakit?"
"Aku nggak sakit. Aku bolos saja hari ini...yah?..." rengekan Hanna mulai terdengar.
"Hm? Bolos? Nggak! Cepat bangun sayang...." sekali lagi lisa menepuk bahu Hanna yang mulai memejamkan matanya kembali.
"Kamu ini....terserahlah.." jika sudah seperti ini, lisa bisa berbuat apa? Mmm...apa ini bawaan kandungan Hanna? Tak biasanya Hanna seperti ini. Lisa mengelus perut Hanna yang sudah mulai terasa buncit. Ini adalah calon cucunya, duh ya ampun dirinya jadi merasa geli sendiri apa ia akan di panggil nenek? Rasanya sangat senang jika di dengar.
"Asal kamu tau...ini sudah jam sembilan pagi....walaupun kamu tidak masuk kuliah sebaiknya kamu cepat bangun...mama akan buatkan kamu sarapan" terdengar suara pintu tertutup. Dan Hanna yang tadinya bergelung selimut....
Pukul sembilan?
Hanna langsung beranjak dari tempat tidurnya. Hari ini Galangkan akan datang kerumahnya. Ia harus segera memberi tahu mamanya! Bisa-bisanya ia sampai lupa begini, padahal barus semalam Galang memberitahunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/285249918-288-k560751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...