#58

76 14 0
                                    

Hanna sudah tidak sabar untuk pergi ke pusat perbelanjaan siang ini. Ya....karena Galang sudah berjanji bukan? Hanna sudah siap dari lima menit yang lalu begitupun Galang.

Ini adalah hari libur untuk Galang. Seharusnya ia bisa beristirahat tapi apalah daya.

Sedari tadi yang Hanna lakukan hanya menunggu Galang yang terlihat sedang membelakanginya dan menghadap ke arah lemari yang terbuka. Apasih yang sedang di lakukan Galang?

"Kok lama....lo lagi ngapain?"

"Iya sebentar..." ucap Galang.

Hhh.....dengan tergesa melangkahkan kakinya ke arah Galang dan berdiri di samping Galang. Lihatlah apa yang sedang Galang lakukan?

"Lo lagi apa?!"

"Hanna" Sontak Galang terkejut. Suara Hanna sangat memekakan telinga.

"Ngapain lo ngitungin duit?" Ya tangan Galang seperti sedang menghitung-hitung lembaran uang yang berada di dompetnya.

"Nggak" tersenyum simpul lalu segera menutup dompetnya. Sebenarnya niat awal ia ingin menghitung uangnya terlebih dahulu apakah cukup untuk keperluannya sampai bulan depan. Dengan itu ia bisa membatasi pengeluaran hari ini, karena Hanna terus saja meminta janjinya untuk berbelanja. Apalagi Hanna yang menentukan tempatnya sudah di pastikan ia harus mengeluarkan nominal uang yang cukup banyak hari ini.

Dan sudah di pastikan lagi, kedepannya ia harus bisa menghemat untuk sampai pada gajian bulan depan.

Hanya bisa tepuk jidat.

"Ayo...." lalu Galang berjalan lebih dulu dari Hanna.

"Kita mau jalan kaki...lo gak bercanda kan?" Sedari tadi Hanna terus saja mengoceh sampai akhirnya...Galang memberhentikan sebuah taksi.

"Kenapa malah diam?"

"I-iya...." tersenyum canggung pada Galang. Sepertinya ia salah sangka. Ia pikir Galang akan tega padanya untuk berjalan kaki.

"Makasih yah..."

"Buat Apa?"

"Baju bayi! Semuanya lucu-lucu! Padahal kita belum tau jenis kelaminnya tapi bisa-bisanya Ayah membelikan baju laki-laki dan perempuan...." kekeh Hanna.

"Iyakah?"

"Hm" Hanna mengangguk.

~~~

"Besar sekali"

"Lo baru kesini?"

"Hm..." mengangguk dengan wajah datar tanpa melihat ke arah Hanna.

Satu jam berlalu....

"Ini bagaimana?" Galang sudah lelah dengan penolakan yang kesekan kalinya yang di berikan oleh Hanna.

"Ini bagaimana?" Galang sudah lelah dengan penolakan yang kesekan kalinya yang di berikan oleh Hanna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HELLOfutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang