"Apa mas Hendra kesini?
"Tidak"
"Kamu jangan berbohong"
"Saya tidak bohong" mendapat jawaban Desi, Diana menatap tajam ke arah Desi.
"Awas kamu!" Tunjuk Diana pada Desi. Hari ini ia kesal sekali. Mas Hendra tidak langsung pulang kerumah dan ia sudah nenelponnya tetapi tidak aktif. Tapi satu, ia belum menelpon orang kantor. Sepertinya dugaannya tentang mas Hendra ke Apartement Desi salah. Kalau tidak karena mencari mas Hendra ia tidak sudi datang kesini menemui Desi.
Diana mencari Suaminya bukan tanpa alasan lain. Alasan lainnya karena dengan tiba-tiba Leon pulang dari Amerika dan mengatakan sesuatu yang tiba-tiba juga. Yang membuat Diana tak habis pikir.
Membalikan tubuhnya dengan angkuh. Diana pergi begitu saja.
~~~
Flasback on
"Jaga mulutmu!"
"Maaf...tapi mas Hendra-"
"-saya tidak peduli! Atau kamu memang sengaja supaya mas Hendra kembali lagi sama kamu?!"
"Tidak! Diana! Mas Hendra yang selalu datang kesini walaupun aku sudah menolaknya"
"Hhh...dasar jalang. Simpan omong kosongmu itu..." tekan Diana. Diana sedikit mendekat ke arah Desi.
"Dengarkan baik-baik. Jangan karena Galang anak kandung mas Hendra kamu bisa seenaknya bertemu dengan mas Hendra...kamu mengerti?" Pandangan Diana begitu menusuk.
"Iya" parau Desi. Desi sudah lelah setiap kali Diana datang padanya dengan acara marah-marahnya. Setiap kali mas Hendra pulang dari Apartement nya pasti saat itupula Diana datang kesini. Apartement? Yah....sudah hampir tiga tahun ini Desi dan Galang tinggal di Apartement pemberian Hendra. Awalnya tentu menolak, tetapi Desi merasa Hendra semakin memaksa mereka berdua untuk tinggal di Apartement ini.
Alasannya dimana Awalnya Galang di minta untuk melanjutkan pendidikannya oleh sang Ayah Hendra. Dan lagi-lagi awalnya Galang menolak, Galang rasa tak melanjutkan pendidikan pun tak apa. Tetapi Hendra berhasil meyakinkan Galang. Tentu di dalam hati yang paling dalam sebenarnya Galang sangat senang.
Setelah beberapa bulan memasuki bangku perkuliahan. Mungkin Hendra yang tak tega melihat Galang yang pulang pergi dengan kendaraan umum alhasil Hendra membelikan Galang sebuah mobil untuk Galang pergi kuliah. Tentu Galang menolaknya, karena satu dia tidak bisa mengendarai mobil itu dan yang kedua Galang merasa itu sangat berlebihan.
Sampai baru dua hari mobil itu berada di rumah Galang namun Galang belum memakainya karena belum belajar, walaupun Ayahnya mengirimkan seseorang untuk mengajari Galang.
"Okeh...kita langsung praktik" belum Galang memasuki mobil tersebut datanglah seorang perempuan dewasa. Terlihat seumuran dengan ibunya.
"Kamu anak Desi?" Galang terlihat bingung dengan pertanyaan itu. Pasalnya perempuan itu bertanya dengan angkuhnya. Dan semakin anehnya lagi pria di samping yang akan mengajarkannya menyetir mobil pun terlihat menunduk pada perempuan itu.
Dan pada saat itu pula Galang baru mengetahuinya bahwa perempuan itu adalah Diana istri dari sang Ayah.
"Kamu mendapatkan ini semua dengan mudah. Kamu hanya mendapat hasilnya saja. Tidak bisakah kamu tidak cari perhatian seperti ibumu itu? Kamu tau? Ibumu itu bagai benalu di kehidupan kami! Setelah bertahun-tahun kami bahagia. Dan kalian datang begitu saja. Tidak punya malu. Dan kamu!-"
"-kamu itu cuman anak yang lahir dari kesalahan. Kamu harusnya tau itu. Kalian seharusnya tidak masuk dalam keluarga kami!"
Tidak. Tidak ada reaksi apapun dari Galang. Galang hanya bergeming mencoba mencerna perkataan istri dari Ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...