"Mama...sudah pulang?"
"Mas...sebaiknya mas istirahat" perintah hanna pada amar.
"Ya. Aku tau" tak menunggu apapun amar langsung melengos ke arah kamar.
"Oh ya!...mama bawa makanan...kata dokter hesti kamu kelelahan hmm? Mama khawatir....kamu tidak menghubungi mamah!" hanna sedikit tersenyum. Dokter hesti benar dia sudah melakukannya dengan baik.
"Lain waktu kita pergi" hanna memasang senyum lebar. Ia tahu maksud lisa.
Lisa melihat galang disana. Ada keperluan apa dia disini? Hanna menyadari tatapan lisa.
"Tadinya galang mau nemenin kita pergi"
Lisa mengangkat kedua alisnya. Matanya melihat kearah galang. Hhh tidak heran, pasti galang ingin menemani hanna untuk menggugurkan kandungannya.
"Kalian berdua makan dulu saja"
"Apa mama...sudah makan?" Tak menjawab hanya anggukan lelah yang di terima hanna."Lo aja yang makan. Habisin pasti lo laper banget"
Galang hanya bergeming "sebaiknya gue pulang. Nanti malam kan sudah harus pergi"
Hanna menatap wajah galang tenang "hm...kalau begitu bawa ini. Lo harus makan" tak berucap apapun galang lagi-lagi bergeming.
"Tinggal bawa apa susahnya!" Tangan galang langsung menerima bungkusan makanan itu. Hanna menyodorkannya dengan paksa.
"Apa ini tidak terlalu banyak?" Parau suara galang.
"Gue bisa beli kalau gue mau" yakin hanna. Hanna benar. Ia bisa beli kapanpun yang dia mau.
"Iya. Gue pergi"
"Lang?" Hanna tampak menghentikan bahu galang. Galang berbalik.
"Kalau kesempatan itu ada....mmm...hh...nggak deh! Tapi gue tetep bisa hubungin lo kan!" Galang hanya mengangguk.
"Oke. Hati-hati"
Galang tak membalas sepatah katapun. Langkahnya terus berlalu. Ia harus mencari kendaraan sekarang. Berapa jauh ia harus keluar dari komplek ini?
~~~
"Apa! Lo mau pergi?! Kenapa? Lo ada masalah? Cerita ke gue! Pasti gue bantu!" Suara june begitu memekakan telinga. Tidak bisakah june bersikap normal? Manusia normal, jika merasa terkaget. Tetapi june kapanpun ia bicara. June terdengar seperti berteriak.
"Ini urusan gue pribadi"
"Ahh...lu jangan ngeprank ye....tapi kalau lu pergi bisalah gue maen ke kampung lo..."
"Hmm...terserah" galang juga bingung. Apa benar ibunya mengajaknya untuk pergi dari kampung itu?
"Gue bakal sendirian disini! Semoga kita bertemu lagi! Jangan lupain gue!"
"Hm."
"Apa perlu gue anter lo? Gue kosan lo sekarang"
"Gak usah. Lo masih di rumah sakit kan?" Di sebrang sana june terdiam. Dirinya memang sering bolak-balik rumah sakit. Rini masih di rawat. Keadaannya semakin memburuk. June selalu menemaninya. June memang terlihat sangat mencintainya.
"Iya. Maaf lang"
"Hm"
Tuuut...
Galang mematikan telponnya sepihak. Dirinya harus segera membereskan baju-bajunya dan pergi ke paman jaka untuk pamit. Ia rasa pamannya tau akan hal itu. Ia bisa menanyakan ke paman jika seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/285249918-288-k560751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...