#53

60 13 0
                                    

"Terima kasih pak"

"Iya sama-sama bu...kalau begitu saya permisi" Desi mengangguk sopan pada pria itu.

Hari ini di mana Galang dan Hanna akan tinggal bersama ibunya. Dan seharian mereka mengurus memindahkan barang-barang yang berada di rumah Hanna terdahulu.

"Ibu masuk duluan...." menyentuh pundak Galang lalu pergi masuk.

Sedangkan Galang ia sedang terduduk lelah juga mengangkat semua barang-barang itu. Walaupun tidak sendiri, ia di bantu oleh pria lainnya yang ia sewa untuk sekedar membantunya.

"Nih..." Hanna menyodorkan segelas air.

"Makasih..." langsung di minum oleh Galang. Hanna ikut terduduk di bangku sebelah Galang.

"Galang..."

"Hm?...."

"Mm...uang penjualan rumah lo aja yang megang"

"Kenapa?"

"Ya...lo aja...gak kenapa-napa sih" Galang menanggapinya hanya dengan mengangguk.

"Galang lo kan janji abis gajian mau ajakin gue beli pakaian baru" cicit Hanna. Tidak tau sekali dirinya. Bukannya begitu, jika Galang yang membelikan uang tabungannya kan bisa hemat.

"Hh...." menghela nafas, bulan ini banyak sekali cutinya. Dan itu menyebabkan gajinya berkurang. Tapi jika hanya membeli baju pasti tidak akan habis bukan?

"Kenapa?" Pasalnya Galang hanya diam dan menatapnya.

"Iya. Minggu depan gimana?"

"Minggu depan?" Galang mengangguk pelan.

"Iya. Sekarang gue males. Badan gue pegel semua. Apalagi ini udah mau malem" dan perlu Hanna ketahui betisnya belum lama sembuh sekarang terasa lagi karena akibat menggotong lemari yang besar dan mengenai betisnya. Bagaimana ia bisa seceroboh itu.

"Yaudah"

"Minggu depan gue janji" jelas Galang lagi.

"Hm"

Tak ada respon lebih lanjut dari Hanna. Galang terlihat membaca dan mengetikan sesuatu di handphonenya.

Hanna yang melihatnya diam saja.

"Anak itu.." gumam Galang.

"Kenapa?"

"June kesini, katanya sebentar lagi sampai" jelas Galang. Hanna hanya menaikan kedua alisnya lalu menganggukan kepalanya.

"Dia tau alamatnya?"

"Iya"

"Gue mau mandi" lalu melewati dan meninggalkan Galang sendirian.

Hari ini begitu melelahkan dan hari senin besok ia harus segera bekerja kembali. Hhh...

Sepuluh menit berlalu...

"Lang!" Melambaikan tangan dan berlari ke arah Galang. Ternyata rumah Galang tidak sulit di cari. Ia memang hebat. Ngomong-ngomong sungguh ini tidak bisa di tahan lagi.

"Lo sendiri?"

"Iya....mobil gue di titipin di depan" ya memang sulit jika harus memasukan mobilnya kedepan rumah Galang. Karena keadaan jalan yang kecil.

Galang beralih pada tas yang di bawa june. Dan menatap curiga june.

"Hehe...gue nginep sehari doang" seakan mengerti tatapan Galang. Ya tiga setel baju cukup untuk sehari. Pikir june.

"Lang gue-"

"-kak boleh minta tolong?" Seorang perempuan datang menghampiri Galang dan june.

"Iya. Boleh" perempuan itu terlihat tersenyum senang.

HELLOfutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang