"Gue tidur disini?" Masih tidak menyangka.
"Kalau gak mau mending lo pergi" tega sekali Hanna pada June.
"Oke fine...hhh...benar-benar tega ya lo" tatapannya pada Galang.
"Gue ambil kasur dulu" Galang pergi dan mengambil kasur single nya yang sudah tidak terpakai itu.
"Lo aja deh yang tidur disini" niat June si ingin bercanda.
"Lo...." Hanna menatap tajam dan kesal pada June.
"Nih...gue udah siapin semuanya" lengkap dengan bantal dan selimut yang Galang bawa.
"Yaudah sana...gue ngantuk" Terlihat Hanna mendelik melihat June.
"Ngeselin banget tuh orang" dan Galang mulai menutup pintu kamarnya.
"Bisa-bisanya lo dapet temen kayak dia" lihatlah Hanna masih dengan misuh-misuhnya.
"Hm..ini sudah malam. Lebih baik tidur" titah Galang.
"Dia tuh yang ngebuat kita kayak gini...gue emang udah kesel sama dia dari awal" cicitnya.
Galang terdiam sesaat.
"Gara-gara dia ngejebak gue...hhh...kesel banget gue!"
"Kalau waktu itu gue gak mau-maunya-"
"-Ini semua juga salah gue. Maaf kalau lo gak bisa menerima semua ini seutuhnya"
Hanna mengedipkan matanya beberapa kali. Apa soal ini menyinggung perasaan Galang?
"Maaf. Intinya gue gak bisa mengontrol nafsu gue waktu itu" ia sudah tidak punya harga diri di depan Hanna sekarang ini.
"Maaf" sungguh Galang sangat merasa bersalah jika Hanna merasa hancur karena masalah ini.
"Mm...mm...g-gue gak maksud nyinggung lo kok" Hanna menghampiri Galang yang terduduk membelakanginya.
"Ini sudah malam. Sebaiknya tidur" Galang membalikan Tubuhnya terdapat Hanna disana memandangnya tanpa arti.
Tak menghiraukannya Galang mencoba melanjutkan niatnya untuk tidur.
Hanna yang melihat Galang mengacuhkannya berpikir heran. Seharusnya kan ia yang sedang kesal tapi kenapa malah Galang yang bersikap seperti itu.
"Kenapa? Cepat tidur" Hanna sungguh terkejut karena tiba-tiba saja Galang membuka matanya dan berbicara.
"Hm" Hanna mengangguk menyetujui. Lihatlah Galang mulai membelakanginya. Itu hal yang biasa.
Bukannya tertidur Hanna malah menyenderkan punggungnya di kepala ranjang. Matanya belum siap untuk tertidur. Rasanya masih segar.
Membayangkan sesuatu.
Apa tadi ia makan sedikit? Ia tak mengingatnya. Tapi sekarang Hanna kembali merasakan lapar di perutnya.
Menoleh ke arah Galang. Hhh...rasanya ia jadi sungkan membangunkan Galang.
Sungguh tidak merasa nyaman dengan rasa laparnya. Jika semua orang sudah tertidur ia takut untuk pergi ke dapur.
"Galang..." liahatlah Galang tidak bereaksi apa-apa.
Kali ini ia mendekatkan diri ke arah Galang dan mulai mengguncang pelan pundak Galang.
Galang terlonjak dan langsung berbalik melihat siapa yang membangunkannya.
"Kenapa?" Mata Galang memerah. Walaupun hanya beberapa menit baru tertidur sepertinya Galang sangat larut dalam tidurnya.
"Laper" cicit Hanna. Lalu Galang duduk dan menormalkan penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...