"Lo temennya galang kan?
"Mmm...mau apa lo?" Sarkas june, ia ingat betul perempuan ini. Dia hanna kan?
"Lo ngagetin gue..." menyindir hanna. June sedang sensitif akhir-akhir ini.
Hanna jengah. Tidak tahu diri sekali orang ini. Ia tidak pernah melihat orang ini sebelumnya, kebetulan sekali. Hanna berpikir orang ini yang datang bersama galang tempo hari. Hanna jadi curiga orang ini yang membuat dirinya menjadi korban karena ulahnya. Heyyy! Bahkan Sekarang dirinya sedang mengandung!
"Lo tau? Lo yang malam itu ngejebak gue sama galang kan?" Tekan hanna, june mengerenyitkan dahinya. Apa perempuan ini pikirkan? Menjebaknya dengan galang? Sepertinya ada kesalah pahaman disini. Hanna terlihat menggebrak meja. Pasalnya ini sedang di kantin. Gebrakan meja yang dilakukan hanna membuat atensi orang-orang di dekatnya otomatis melihat mereka berdua.
"Apa yang lo maksud?" Bisik june.
Hanna mencoba menenangkan dirinya. Didudukan bokongnya di kursi, posisinya saat ini berada di depan june.
"Gue hamil dan itu karena galang" sebentar. June mencoba mencerna perkataan perempuan yang bernama hanna ini.
"Gue pasti salah dengar" ketenangan june masih mendominasi.
"Brengsek! Pasti lo yang ngejebak gue kan? Lo kerja sama, sama galang? Apa kita punya masalah sebelumnya?! Hahh?! Kenapa lo lakuin itu ke gue?" Hanna ingat betul. Orang ini yang memesan minuman itu. Iya yakin akan itu!
June masih dengan pikirannya yang lemot. Ya ampun dia masih belum bisa mencerna perkataan hanna barusan.
"Lo hamil?" Tak mendengar jawaban. June melihat wajah hanna sudah seperti tomat masak...wajah itu seperti akan mengeluarkan larvanya.
"Sama galang?" Hanna masih dengan mode diamnya. June sudah melihat jawabannya di mata hanna.
Aihhh....ternyata galang tak menceritakan kejadian besar ini padanya! Ia ingat betul saat ia meninggalkan hanna dan galang berduaan. Cukup! Apa ini kesalahannya?! Tidak ini juga salah galang yang mungkin terpancing! Kalian tau lah maksudnya.
"Tapi galang gak cerita apa-apa sama gue"
"Mungkin lo gak penting di hidupnya!" sekenaknya Hanna berkata. Hanna sudah tidak tahan. Suaranya ia keraskan supaya puas.
"Ssstttt....jangan pake teriak....ikut gue...." hanna mengikuti tarikan june. Hanna yang mau-mau saja di bawa oleh june ke tempat yang....sepertinya ini tempat yang tepat untuk berdebat.
"Sudah...lepasin tangan gue!" June baru sadar ia menggenggam tangan hanna terlalu erat.
"Sekarang gue tanya sekali lagi. Lo hamil dan galang yang ngebuat lo hamil?" Serius june.
"Ya" june meraup wajahnya kacau. Cobaan apa lagi ini tuhan....dirinya baru saja di campakan oleh keluarga rini, ya tadinya ia selalu melihat rini di rumah sakit. Tentunya june sangat khawatir karena keadaan rini yang kritis. June kesal, bukannya mendapat perlakuan yang lebih baik, june malah di maki-maki keluarga rini karena kedekatannya dengan rini, itukan dulu tapi sekarangpun ia masih berharap hm.. Ia tahu rini telah bertunangan! Dan tadinya ia ingin memberitahu bahwa calon tunangan rini itu laki-laki brengsek. Namun rencana hanya rencana. Sudahlah...
"Terus bagaimana dengan galang?"
"Lo kan temennya! Lo seharusnya tau!" Aduhh...dasar perempuan, tidak bisakah berbicara dengan normal?
"Galang gak cerita apapun sama gue...ya waktu itu...gue sempet liat galang kayak lagi punya masalah...gue gak sampai kepkiran sampai situ"
"Lo belum jawab pertanyaan gue. Lo sama galang kerja sama buat jebak gue?" Hanna menghiraukan pernyataan june barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...