"Galang..." Hanna menoel pipi Galang pelan dari belakang. Ini sudah jam enam pagi tapi Galang belum juga bangun. Tidak seperti biasanya.
Tak kunjung terbangun. Hanna menyibakan selimut yang Galang pakai dan disana Hanna bisa melihat betis Galang yang tersingkap tak tertutup celananya karena menggulung.
"Ini udah jam enam...." Hanna bisa melihat Galang berbalik di sertai wajah terkejutnya.
Menatap Hanna sebentar "ahh..." Galang terlihat terburu-buru mengambil handuk. Tidak kah bisa berjalan normal? Bahkan hampir saja Galang menabrak pintu.
"Lo mau kemana?" Terlihat June baru bangun dari tidurnya.
"Kerja...." Galang melewati June begitu saja keluar pintu. Lalu June melanjutkan acara terbengongnya ya karena memang June baru terbangun.
"Kamu belum mandi?" Tanya Desi pada June.
"Hehe belum bu..." tidak tau malu sama sekali.
"Yasudah...cepat mandi ibu sudah memasak sarapan" titah Desi. Tentunya di angguki June.
Tak lama keluarlah Hanna dari dalam Kamar.
"Apa Galang di luar bu?" tanya Hanna.
"Iya kayaknya"
Ahh...ia risih sekali dengan tatapan June. Mendelik sebal pada June Hanna keluar rumah untuk menemui Galang.
"Emangnya lo masuk jam berapa?" Hanna melihat Galang sedang fokus menalikan sepatunya yang terlihat....ahhh bahkan Hanna berpikir sepatu itu sudah tidak bisa layak pakai.
"Jam delapan"
"Lo buru-buru banget. Ini baru setengah tujuh" selesai menalikan sepatunya Galang beralih menatap Hanna.
"Gue harus nunggu kendaraan umum nanti kalau sudah lewat jam tertentu gue bisa ketinggalan dan harus menunggu lebih lama lagi" jelasnya.
"Ohh" mengangguk mengerti. Ia baru sadar jika Galang bekerja tidak menggunakan kendaraan pribadinya.
Memijat dahinya pelan. Galang terlihat mengerutkan dahinya dalam.
"Kenapa?" Pastinya Hanna bertanya.
"Sedikit pusing" setelahnya Galang berdiri meninggalkan Hanna pergi kedalam rumah.
"Kamu kenapa nak?" Desi yang melihat Galang melangkah terburu-buru.
"Ibu punya obat sakit kepala?"
"Kamu sakit?" Tentu Desi khawatir mendengarnya.
"Iya. Mungkin kalau sudah minum obatnya bisa sembuh" cepat-cepat Desi mengambilkan obatnya.
"Lo harus makan dulu sebelum minum obat" Hanna menghampiri Galang.
Tentu Galang menyetujui.
"Sebaiknya kamu jangan bekerja nak"
"Tidak apa-apa bu...aku berangkat" Galang menyalamai Desi.
"Gue berangkat" cicitnya di depan Hanna.
~~~
Mendengar penuturan Hanna membuat June prihatin terhadap Hanna. Hanna menceritakan semuanya pada June. Tak sengaja saat keduanya beradu mulut dan tak sengaja pula June menyinggung soal orang tua Hanna.
Saat itu Hanna langsung terdiam dan menangis. June sebelumnya tidak tau harus berbuat apa. Karena Hanna tiba-tiba saj menangis June mencoba menanyakan apa yang terjadi. Dan saat itupula June mengetahui bahwa kedua orang tua Hanna sudah tiada.
~~
Flasback on"Lo kapan perginya?" Sarkas Hanna yang melihat June terduduk santai di depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...