#41

79 11 0
                                    

"Asslamualaikum...bu...." mengetuk beberapa kali, tetapi tak ada yang membukanya. Dengan sisa tenanganya, Galang membuka pintu rumahnya. Tidak di kunci, tapi kemana ibunya?

Tak bisa menahan pusingnya Galang langsung masuk kedalam kamarnya dan memejamkan matanya. Awalnya dirinya sudah merasa baikan walaupun sedikit lemas karena suhu ditubuhnya belum pulih benar. Setelah kembalinya dari kamar Hanna di rumah sakit Galang berniat mengajukan kepulangannya pada dokter yang merawatnya, dengan sikap memaksanya akhirnya dokter itu mengizinkan Galang untuk pulang. Perjalanan yang cukup menguras tenaga untuk Galang membuat kepalanya berdenyut sakit. Maka dari itu sebaiknya ia memejamkan matanya, yang terpenting ia sudah pulang kerumahnya.

Rasanya baru sekejap tertidur, tapi malah ada yang menepuk bahunya pelan. Mata itu samar-samar membuka, sangat berat apalagi rasanya badannya sangat terasa lemas.

"Kamu sudah pulang? Ibu liat tadi pintunya tidak di tutup"

"Mungkin aku lupa bu...." acuh Galang dan beralih membelakangi ibunya memeluk guling yang berada di sebelah kirinya. Desi melihat tingkah Galang.

"Kamu mending mandi dulu atau seenggaknya kamu ganti baju dulu" titah Desi.

"Mmm...." hanya gumaman yang terdengar Desi.

"Galang...nak...kamu dengar ibu tidak?"

"Mmm..iya bu...." Desi mrnghela nafas sabar, dan menyentuh surai Galang sekedar ingin mengusapnya.

"Badanmu panas...kamu sakit?" Desi mencoba menyentuh pipi Galang beberapa kali.

"Apa disini ada puskesmas terdekat?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Mmm... ibu akan kerumah bu herni...kamu tunggu"

"Mau apa bu....?"

"Mau tanya apa di dekat sini ada puskesmas atau tidak"

"Tidak usah, aku sudah berobat..." jelas Galang tapi posisinya belum berubah, masih membelakangi ibunya.

"Ahhh...yasudah ibu buatkan bubu saja buat kamu....." baru akan melewati pintu kamar Galang Desi berbalik melihat Galang.

"Kamu sebaiknya ganti baju..."

"Mmm..."

Pukul 20:00 Desi masih saja sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Galang yang pusing melihat ibunya terus mondar-mandir memejamkan matanya sejenak, kali ini ia sedang duduk di ruang tengah. Setelah meminum obat dari pemberian dokter tubuhnya sekarang rasanya lebih baik dibandingkan sore tadi.

"Bu...ini sudah malam...kenapa tidak besok saja mengerjakannya?"

"Ibu harus mengumpulkan barang-barang ini, besok tinggal di buang" Desi terlihat sedang mengumpulkan barang-barang kecil yang menurutnya mengganggu, bukan miliknya barang-barang ini sudah berada dirumah ini sebelumnya.

"Sudah...nanti besok aku bantu...apa ibu sudah makan?" Tanya Galang, pasalnya ibunya terus menemaninya di dalam kamar untuk sekedar membantu Galang supaya memakan buburnya, sampai Galang tertidur, ibunyapun ikut tertidur di samping Galang.

"Sebentar lagi...ibu..."

"....ibu sebaiknya makan dulu" terdengar tenang namun ada tekanan dalam perkataanya.

Desi menghela nafas dan tersenyum tulus.

"Baik. Ibu makan dulu..." Galang hanya diam tak menanggapi Desi lagi.

Tubuhnya masih belum pulih, apa besok ia harus cuti lagi? Hhhh... beberpa puluh menit lalu lisa ibunya Hanna mengiriminya pesan, dan menyuruhnya mengirim alamatnya. Seperti akan ada tamu malam ini.

HELLOfutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang