Baru beberapa jam yang lalu Galang mengetahui semuanya, tentang Hanna dan keluarganya yang menetap disini dan keadaan keluarga Hanna yang sebenarnya. Bagaimana tidak terkejut, mereka semua baru memberi tahu Galang soal ini. Dan hari ini, adalah hari dimana Galang akan mengucap janji suci terhadap Hanna. Tak terasa sudah dua minggu berlalu saat malam penentuan itu. Masih tidak menyangka dirinya akan melepas masa lajangnya.
Saat ini Galang sedang berada di rumah Hanna, hanya berdua bersama ibunya menunggu waktu yang tak lama lagi yang Galang yakin akan merubah hidupnya.
Sepi, tidak seperti pernikahan orang lain yang akan bersuka ria menyambut hari bahagia, kerabat dan orang-orang yang bisa menyaksikan dengan rasa senang. Berbeda, hanya ibu, dan kedua orang tua Hanna tidak ada kerabat lainnya yang bisa menyaksikan pernikahannya.
Beberapa jam berlalu untuk mempersiapkan segalanya. Sebentar lagi akan menjadi seorang suami bagi Hanna, rasanya Galang tak sanggup untuk membayangkannya.
"Ma...aku gugup" Lisa mengencangkan genggamannya pada Hanna, saat ini Hanna sudah terlihat cantik dengan baju pengantin yang terbilang sangat sederhana, menatap Lisa di pantulan cermin Hanna beberapa kali menarik nafas perlahan.
"Semuanya akan lancar..." Ucap Lisa mencoba menenangkan Hanna dengan mengusap pelan punggung Hanna. Tanpa aba-aba Hanna langsung berdiri memeluk tubuh Lisa erat. Lisa membalasnya dengan senyuman yang tulus walau Hanna tak melihatnya.
"Sudah...mama selalu mendoakan kamu supaya bahagia dengan Galang, kamu pun tau mama sangat menyayangi putri mama yang satu ini" Lisa melerai pelukan Hanna lalu menggenggam tangan Hanna.
"Kamu harus janji, jadilah istri yang baik untuk Galang, kesetiaan dalam pernikahan itu penting Hanna, dan.... ada dia sekarang kamu juga harus menjadi ibu yang baik untuk anak-anak mu kelak" petuah Lisa dengan satu tangannya menyentuh perut Hanna.
"Aku menyayangi mama..." peluk Hanna kembali, pejaman matanya semakin merapat, mencoba mencium harum Lisa.
"Mama juga..."
"Sebaiknya kalian keluar Galang sudah menunggu" Lisa dan Hanna menguraikan pelukannya dan mengangguki perintah Amar.
"Kalian sudah SAH menjadi suami istri, selamat yah, semoga sakinah, mawadah, warohmah dalam pernikahannya" ucap pria yang memimpin berjalannya pernikahan Galang dan Hanna.
Sesuai perintah Galang dan Hanna saling bertukar cincin. Jujur Galang dari tadi hanya menunduk tak begitu memperhatikan Hanna begitu intens dan saat ini ia merasakan tangan Hanna sedikit bergetar, apa Hanna sangat gugup?
Pernikahan ini sudah di laksanakan, lalu apa selanjutnya? Keduanya tampak saling diam, Galang seperti bingung setelah ini apa yang harus di lakukan?
Kini tinggal dirinya Hanna dan kedua orang tua Hanna beserta ibunya.
"Silahkan diminum dulu bu..."
"Iya terima kasih" ucap Desi. Desi mulai meminum teh yang di buatkan oleh Lisa.
"Sepertinya ada yang mama harus bicarakan, tentang dimana kalian tinggal" Lisa melihat Hanna mulai menaikan alisnya.
"Aku mau sama mama..."
"Tapi kamu harus mengikuti suamimu" bukan Lisa tapi Amar yang berbicara. Hanna merenggut mendengar pernyataan Amar.
"Begini...jika Galang disini...ibu Desi sendirian sayang...kamu kan bisa main kerumah mama kapan saja?" Opsi Lisa mencoba meyakinkan Hanna.
Hanna masih melihat mata Lisa sedih, dirinya tak mau berpisah dengan mamanya.
"Okeh...kamu setuju?" Bujuk Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLOfuture
RomanceJangankan untuk mengalihkan dunia mengalihkan dirimu saja ku tak bisa. Sinarnya selalu padam saat kau tak melihatku dan teriknya membuatku ingin menyerah. Tetapi saat musim hujan datang apa kau sudi berteduh di hatiku. Oh .... cinta bahkan sebelumny...