Mirella terdiam dengan pandangan kosong namun pikiran yang begitu pelik sejak mendapatkan kabar kalau Brianna tengah kritis dan terpaksa dipindahkan keruangan gawat darurat. Ya, sudah dua hari Brianna menjalani perawatan di rumah sakit Swiss dan tidak ada yang berubah selain ia tetap terpejam dengan napas yang begitu lemah. Awalnya para dokter bekerja dengan sangat baik. Begitupun dengan Brianna. Meski terpejam dalam gelapnya dunia yang tidak ia inginkan, namun detak jantungnya seolah meyakinkan sang ibu untuk tetap bertahan sampai pada waktu Mirella dan Edward menjenguknya, nyawanya kembali dipertaruhkan. Detak jantungnya semakin lemah sampai elektromedik disampingnya berbunyi keras dan menyentak hati Mirella, menyebarkan perasaan cemas yang tidak karuan.
Kini, ia hanya bisa menunggu diluar ruangan tanpa kepastian dengan penuh pengharapan yang semakin lama menuntutnya untuk menyerah saja. Tapi, sisi yang berbeda nampak ditunjukkan oleh Edward Williams. Ia yang begitu yakin membawa Brianna ke Swiss masih saja menunjukkan harapan yang begitu kuat akan kesadaran puterinya. Dengan posisi berdiri didekat pintu ruangan, Edward terus berdoa dibalik ketakutannya yang berusaha ia enyahkan.
Suasana malam dirumah sakit semakin membuat keduanya berada dalam perasaan campur aduk yang tidak menentu. Mata yang berulangkali menatap ruangan tempat Brianna menjalani perawatan, kian tak sabar menunggu dokter keluar dari balik pintu yang kini masih tertutup rapat.
Mirella Amanda Gilbert, wanita yang berusaha kuat dengan hati yang rapuh enggan berhenti menangis dalam diamnya yang tidak berarti. Ia terus meratapi nasib puterinya dan dirinya yang harus menghadapi semua ini seorang diri tanpa kehadiran Ryan yang tak kunjung datang juga kehadiran Darel yang turut menangani Brie didalam ruangan bersama para dokter lainnya. Sementara Edward, jangan bayangkan pria egois itu sudi menemani dan memberi ketenangan pada Mirella disaat ia bahkan terlihat sibuk berdiri didepan pintu ruangan dengan pemikiran entah seperti apa. Yang pasti, keduanya merasa sepi meski berada dalam jarak yang tidak berjauhan.
Paris, Perancis.
Sementara ditempat berbeda, Ryan Miller terpaksa membatalkan kepergiannya menuju Swiss disaat ia mendapatkan kabar kalau Allysha mengalami kecelakaan tabrak lari setelah menjalani les bersama pengasuhnya, Joanne. Ya, Allysha memang tidak ikut ke Swiss mengingat Mirella khawatir kalau puteri kecilnya itu akan mulai menyadari bahwa selama ini Brianna tidak sadarkan diri karena sakit. Bukan tidur biasa seperti yang selalu ia katakan sebelum sebelumnya. Lagipula Mirella tidak mau Allysha berada dirumah sakit untuk waktu yang lama sehingga ia memutuskan untuk menitipkan Allysha pada Joanne dan sahabatnya Adeline. Tentunya dengan persetujuan Edward Williams, pria yang semula menahan Allysha karena keegoisannya namun pada akhirnya luluh saat Allysha meminta untuk kembali pulang kerumah Mirella.
Namun, alih alih membuat Allysha tetap merasa aman, keputusan Mirella dan Edward justru membuat kembaran Brianna tersebut berada dalam ruangan yang semula sangat tidak diinginkan oleh keduanya. Kini Allysha terpaksa menghirup udara rumah sakit dengan tubuh terbaring lemah tidak berdaya disaat kembarannya pun juga mengalami hal yang sama. Bedanya, Allysha sudah mulai membaik sementara Brianna masih dalam masa kritis.
Disela sela kerisauan yang Ryan rasakan, ponselnya kembali berbunyi menandakan seseorang menghubunginya untuk suatu keperluan. Ya, Mirella berulangkali menghubungi Ryan namun ia masih enggan mengangkat ponselnya bahkan sejak dua hari lalu atau tepatnya semenjak Ryan menjanjikan kedatangannya ke Swiss. Jangan tanyakan alasannya karena Ryan pun masih bingung saaat harus dihadapakan pada segala tanya dari Mirella. Terlebih saat ini Allysha masih menjalani perawatan dan Ryan belum bisa tenang selagi gadis mungil tersebut masih belum pulih seutuhnya.
"Ponselmu berbunyi. Sebaiknya angkat dan katakan yang sebenarnya," ucap Adeline menyarankan.
"Bagaimana bisa aku mengatakan semuanya pada Mirella?" Tanyanya penuh keraguan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomanceSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...