part 19

4.7K 287 32
                                    

Mirella menutup pintu ruangan Brianna setelah waktunya untuk berkunjung habis. Ia memang hanya memiliki waktu lima belas menit untuk satu kali kunjungan dan dalam satu minggu, Mirella hanya diberi dua kali kesempatan untuk menjenguk Brianna. Meskipun hatinya masih ingin tetap bersama dengan Brie untuk waktu yang lebih lama, namun ia juga harus mengikuti peraturan rumah sakit yang membatasi pertemuan dengannya. Sementara Darel, pria berambut hitam kemerahan tersebut sudah lebih dulu pamit setelah menenangkan Mirella dari tangisnya.

Dilihatnya jam tangan yang melingkar dilengan kirinya sambil terus berjalan disepanjang koridor rumah sakit. "Sebaiknya aku memeriksa pasien lebih dulu dan setelah itu baru aku akan mengantar Edward keruangannya," ucapnya dengan langkah yang cepat.

"Mommy!" Teriak anak kecil yang membuat langkah Mirella terhenti.

Mirella menoleh dan membalikkan tubuhnya saat mendapati Allysha yang berada dalam gendongan Ryan diiringi Joanne yang mengekor dibelakangnya. Tubuhnya menegang saat melihat ketiga orang yang berjalan mendekat kearahnya. 'Baiklah, kenapa mereka tidak memberitahuku lebih dulu sebelum datang kesini?' Protesnya dalam hati.

"A.. Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Mirella gelagapan.

"Tentu saja menjenguk Brie. Benarkan Allysha?" Jawab Ryan beralih pada Allysha yang mengangguk setuju.

"Ya, aku ingin membangunkannya dan akan aku kenalkan pada uncle Tree." Allysha terlihat bersemangat dengan rencana ajaibnya. Yang Allysha tahu, Brianna sedang tertidur, bukan sakit. Jadi wajar kalau pemikirannya terdengar tidak masuk akal. Seandainya Brie bisa dibangunkan, Mirella akan membangunkannya sejak pertamakali Brianna menutup mata. Namun kenyataannyatidaklah semudah itu, Mirella tidak bisa membuat Brianna sadar dari komanya. Pemikiran itu membuat Mirella menggeleng pelan dan mengalihkannya pada topik lain yang membuat Mirella sedikit penasara.

"Uncle Tree? Siapa dia?" Tanya Mirella mengusap lembut pipi Allysha yang memerah.

"Entahlah Mirella. Dia terus membicarakan uncle Tree setelah bermain ditaman rumah sakit bersama Joanne." Jelas Ryan seolah tidak terlalu memusingkan sosok yang sejak tadi Allysha bicarakan.

"Joanne?" Panggil Mirella beralih pada Joanne yang sedari tadi hanya diam dan menundukkan kepala.

"Allysha bertemu dengan salah satu pasien yang sedang beristirahat dibawah pohon besar. Karena itu dia memanggilnya dengan sebutan Uncle Tree," ucap Joanne memberi penjelasan.

"Oh... Benarkah?" Tanya Mirella meragukan.

"Sudahlah. Tidak terlalu penting untuk dibahas. Sekarang aku sudah sangat ingin bertemu dengan Brie dan aku rasa kau sudah menemuinya tanpa menunggu kami datang lebih dulu." Potong Ryan mengabaikan pertanyaan Mirella yang belum terjawab.

"Maafkan aku, aku lupa mengabarimu." Sesal Mirella yang memang lupa kalau selain dirinya, Ryan dan Allysha juga rutin mengunjungi Brianna sama seperti dirinya.

"Tidak masalah. Sebenarnya Allysha sudah pergi lebih dulu bersama Joanne dan aku menyusul mereka setelah Joanne mengabariku."

"Ya Mommy! Aku datang bersama Joanne dan menaiki mobil yang tidak aku sukai." Lanjut Allysha menunjukkan ketidaksukaannya dengan ekspresi cemberut yang membuat Mirella tersenyum kaku.

"Maafkan aku, Allysha rewel dan terus menangis. Jadi aku mengajaknya untuk menaiki taksi." Kali ini Joanne kembali bersuara dengan nada sesal yang kentara. Baik Mirella ataupun Ryan, bahkan Joanne sekalipun, ketiganya sama sama tahu kalau Allysha tidak menyukai taksi. Namun karena Allysha ingin segera pergi kerumah sakit, dengan terpaksa Joanne mengajaknya menaiki taksi.

"Tidak apa apa Joanne. Lain kali hubungi aku atau Ryan kalau Allysha kembali rewel." Saran Mirella dengan senyum yang membuat Joanne mengembuskan napasnya lega.

Breakable HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang