"Bukankah wanita akan mudah menangis karena pria yang dicintainya?"
Mirella terdiam mengingat kembali ucapan Darel padanya dua hari yang lalu. Ya,dua hari lalu Darel menghampirinya dan mengajaknya berbincang seolah meminta Mirella memaafkan kesalahan Edward padanya. Pemikiran tersebut muncul dalam isi kepala Mirella tatkala pria kelahiran Paris tersebut mengungkapkan pendapatnya mengenai tangisan Mirella yang berulangkali ia saksikan saat wanita berambut coklat tersebut berurusan dengan Edward Williams. Seolah sebelumnya Darel tidak memiliki perasaan apapun pada Mirella,ia dan suara khasnya yang berat mengatakan kalau Mirella masih mencintai Edward Williams, pria masa lalu yang membuat Darel meredam perasaannya pada Mirella.
Ya, mungkin Darel masih mencintai Mirella dengan hatinya, namun ia bukan tipikal pria yang akan menuntut cinta dan perasaannya pada Mirella. Baginya,yang terpenting adalah melihat Mirella bahagia meski bukan karena kehadiran dirinya dalam hidup Mirella.
'Tidak! Aku menangis bukan karena aku mencintainya. Aku menangis karena dia melukai perasaanku!' Batinnya ketika kembali mengingat ucapan Darel padanya. Mirella menggelengkan kepalanya berulangkali. Mencoba mengusir pikiran pikirannya mengenai ucapan Darel kepadanya tempo hari lalu.
Bersamaan dengan itu,tanpa sadar pintu kamarnya diketuk dari luar ruangan hotel. Menyadarkan Mirella dari lamunan, sosok dibalik pintu tersebut kembali mengetuknya dengan sedikit keras dan membuat Mirella dengan sigap berdiri dan membuka pintu.
Sosok Ryan berdiri dihadapannya dengan ekspresi wajah yang sulit dibaca. Tanpa berlama lama Mirella mempersilahkan Ryan untuk masuk dan duduk disofa yang mengarah pada jendela besar.
"Kau berhutang banyak penjelasan tentang ketidak hadiranmu sejak beberapa hari yang lalu," ucap Mirell tanpa basa basi. Katakan ia penasaran dengan kegiatan Ryan yang tidak biasanya mengingat Ryan akan dengan senang hati meninggalkan semua pekerjaannya jika menyangkut tentang Brianna maupun Allysha.
"Aku tahu. Aku menghadapai banyak hal saat kau pergi ke Swiss bersama Edward dan sekarang semuanya sudah selesai." Jelasnya mulai membuka suara.
"Apa yang membuatmu kesulitan untuk datang kesini? Bukankah Allysha sudah aku titipkan kepada Jane dan juga Joanne? Jika dia yang membuatmu khawatatir untuk pergi kesini?"
"Ya. Aku tahu itu. Tapi ada hal lain yang membuatku harus menahan diri disana."
"Aku pergi ke London beberapa kali untuk menyelesaikan semuanya. Aku bertemu dengan Steve dan juga Angela yang membantuku untuk membongkar kejahatan Samuel dan juga Andrew." Lanjutnya lagi.
"Kejahatan seperti apa yang kau pikirkan? Bukankah sudah aku ingatkan untuk tidak meneruskan semua rencanamu sejak aku dan anak anakku kecelakaan? Aku hanya memintamu untuk mengembangkan Glamourose sebagai seorang pebisnis, bukan untuk kembali berurusan dengan Samuel dan juga Andrew. Mereka terlalu jahat untuk kita Ryan." Sela Mirella yang tidak setuju dengan rencana Ryan untuk kembali berurusan dengan Samuel yang merupakan ayah tirinya dan juga Andrew yang ternyata mengenal baik sosok Samuel sebagai investor bagi perusahaannya.
"Aku tahu itu dan karena mereka sudah berani mengancam kembali kehidupan kita, maka aku harus memberi peringatan agar mereka berhenti. Tapi setelah pertemuanku dengan Steve, aku rasa Peringatan kecil saja tidak cukup untuk mereka. Aku perlu memberi mereka pelajaran dan membuatnya berhenti melakukan kejahatan."
"Sedikit lagi Mirella, hanya tinggal menunggu waktu persidangan dan aku yakin mereka tidak akan pernah bisa lolos dari semua perbuatan yang mereka lakukan selama ini." Terang Ryan memberi penjelasan.
"Tinggal persidangan, berarti mereka sudah ditangkap?" Tanya Mirella menyimpulkan ucapan Ryan padanya.
"Tentu saja. Atas dugaan penggelapan dana dan juga pembunuhan terhadap ayahku dimasalalu." Jelas Ryan kembali mengenang ayahnya yang meninggal karena menjadi kambing hitam atas perbuatan Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomanceSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...