Kicauan burung dipagi hari, tiupan angin yang lembut dan daun daun kering berterbangan seiring dengan langkah wanita yang berbalut dress selutut berwarna hitam. Tanaman hijau dengan bunga bunga kecil berwarna warni disekitarnya membuat wanita dengan rambut sebahu itu merasakan ketenangan untuk sesaat. Langkahnya yang lambat membuat dirinya semakin tertinggal dibelakang pria yang sudah berjalan lebih dulu. Sesekali Mirella meminta pria berbadan tegap itu untuk menunggunya namun ia tetap dengan langkahnya yang cepat meninggalkan Mirella ditengah tengah kebingungan yang mulai menghinggapi pemikirannya. Sampai akhirnya Mirella bertanya tentang tujuan Ryan membawanya kesebuah tempat pemakaman umum di pinggiran kota Manhattan.
Kenapa kau membawaku ketempat ini?" Mirella mengedarkan pandangannya pada nisan nisan dengan ukiran nama orang yang sudah beristirahat dengan tenang dibawahnya.
Ryan berbalik setelah mendapati Mirella berada dekat dengannya. Ditatapnya mata coklat itu dengan perasaan yang tidak menentu. Ryan memegang kedua bahu Mirella dan mengembuskan napas pelan sebelum membuka suara.
"Aku tahu kau terluka dan sakit hati. Karena itu aku sudah memutuskan untuk memberitahumu tentang suatu hal. Ini tidak akan mudah dan tidak akan pernah mudah untuk kau terima tapi percayalah, aku hanya ingin memberitahu tentang semuanya agar kau hanya akan merasakan luka sekali dan disatu waktu saja. Agar kau tidak kembali terpuruk karena mengetahui hal yang tidak kau inginkan dimasa yang akan datang.""Sebenarnya apa yang ingin kau tunjukkan padaku? Kenapa kau malah membawaku ke Manhattan dan kenapa kita berakhir dipemakaman?" Awalnya Mirella berpikir Ryan akan membawanya kembali pulang ke Brooklyn tapi pria yang kini menatapnya malah membawanya ke Manhattan tanpa memberitahu alasannya pada Mirella.
"Berjanjilah kau akan tetap tenang setelah mengetahui semuanya." Pinta Ryan berusaha meminimalisir ketakutannya akan sesuatu hal buruk yang bisa saja terjadi setelah ia membongkar semuanya.
"Aku akan berusaha." Jawab Mirella dengan tangan memegang lengan kokoh Ryan yang masih memegangi bahunya.
"Ikut denganku." Ajak Ryan meraih tangan Mirella dan mengajaknya berjalan melewati kuburan yang dipenuhi rerumputan hijau. Sesekali Ryan mengedarkan pandangannya sampai akhirnya ia berhenti disatu nisan bertuliskan nama kekasihnya dimasa lalu.
"Roseline Evelyna Gilbert," ucap Mirella saat membaca ukiran pada nisan yang sedikit berdebu. Ryan berjongkok dan mengusap nisan itu diikuti Mirella yang langsung menangis saat menyadari kalau Roseline yang dimaksud adalah kakaknya.
"Dia adalah kakakmu. Wanita yang sangat aku cintai melebihi diriku sendiri. Dia mengalihkan duniaku tapi pandangannya hanya tertuju pada Edward Williams. Rose mencintai Edward, sangat mencintainya. Sama sepertimu, dia kecewa pada akhirnya. Dia tahu cintanya bertepuk sebelah tangan dan karena itu dia mundur dan memilihku." Terkejut. Itulah yang Mirella rasakan saat ini. Tubuhnya seketika menjadi lemas dan kakinya seolah tidak memiliki tenaga sekedar untuk menopang berat tubuhnya. Mirella ambruk, ia jatuh dengan posisi berlutut dan tangan menutup wajahnya berharap tangisnya bisa ditahan untuk sejenak. Setidaknya sampai pria disampingnya selesai memberi penjelasan.
"Aku berusaha membuatnya terlepas dan melupakan Edward sepenuhnya. Aku pikir aku bisa dan berhasil membuatnya melupakan Edward. Tapi luka dihatinya tetap meninggalkan bekas. Rose frustasi karena ternyata ia tidak bisa melupakan Edward sampai akhirnya ia sakit. Berkali kali Rose mencoba untuk bunuh diri dan mengakhiri hidupnya bersama bayangan Edward yang terus saja menghantui kehidupannya tapi ia gagal dan memilih jalan pintas." Ditengah tengah penjelasannya, Ryan menangis ketika mengenang kekasihnya dimasa lalu. Ia juga mengabaikan keterkejutan Mirella dan membiarkan kepala wanita itu bersandar pada bahunya. Ryan sadar dan sudah mengira hal seperti ini akan terjadi, tapi untuk saat ini Ryan juga tidak bisa menguatkan orang lain disaat dirinya sendiri bahkan tidak berdaya untuk menguatkan hatinya ketika kembali mengenang Rose.
![](https://img.wattpad.com/cover/199400124-288-k571832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomanceSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...