part 59

1.4K 197 26
                                    

Mirella mengembuskan napasnya sesaat setelah ia keluar dari ruang perawatan Brianna. Ya, Brianna sudah melewati masa masa kritis untuk kesekian kalinya dan hal itu membuat perasaan Mirella sedikit lebih tenang. Berbeda dengan Edward yang berharap lebih pada kondisi puterinya. Ia menginginkan puteri kecilnya cepat sadar dan sehat kembali dalam waktu secepat mungkin. Bukan tanpa alasan melainkan ia takut tidak bisa selalu mendampingi perawatan Brianna sepanjang waktu mengingat banyaknya jadwal pekerjaan yang sudah ia tunda cukup lama hanya untuk mengurus perpindahan Brianna dari rumah sakit internasional Paris ke Zurich, Swiss.

Mengekor dibelakang Mirella yang tengah berjalan kemudian duduk dikursi tunggu, Edward mulai membuka suara sesaat setelah Darel pamit untuk mencari udara segar.

" kau lapar?" Tanya Edward yang langsung dijawab Mirella hanya dengan gelengan kepala tanpa suara.

"Aku belum pernah melihatmu makan sejak kedatangan kita disini dua hari lalu. Kau yakin tidak lapar?"lanjutnya turut duduk disamping Mirella.

"Tidak. Kalau kau lapar sebaiknya pergi dan cari makan sendiri." Jawab Mirella tanpa mengalihkan pandangannya pada pria disampingnya saat ini.

"Mungkin aku tidak layak untuk mencemaskan keadaanmu. Tapi kau harus selalu dalam keadaan baik baik saja untuk Brie."

"Kita tidak tahu kapan dia membutuhkan tambahan darah lagi seperti kondisinya saat diParis, jadi sebaiknya kita tetap jaga kesehatan dan kualitas darah kita juga." Lanjutnya membuat Mirella terdiam sejenak sebelum akhirnya bersuara.

"Aku menjalani hidup sehat sejak kehamikan kedua puteriku jadi kau tidak perlu khawatir pada mereka."

"Tapi aku juga mengkhawatirkan keadaanmu. Ayo aku antar cari tempat makan yang membuatmu berselera." Ajak Edward dengan nada seolah ia tidak sedang bermasalah dengan Mirella.

"Lalu meninggalkan Brie sendirian?" Tanya Mirella ragu.

"Hanya sebentar. Aku akan meminta pengawalku untuk menjaga ruangan Brie didepan pintu masuk dan meminta mereka untuk memberitahuku kalau ada apa apa jadi kau tidak perlu khawatir." Balas Edward mengurangi kekhawatiran Mirella.

"Baiklah. Kemana kita pergi?" Tanya Mirella yang kemudian berdiri diikuti Edward yang juga berdiri dan berjalan lebih dulu.

"Tempatnya tidak terlalu jauh dari sini tapi aku yakin rasanya enak dan bisa membuatmu berselera untuk makan," ucap Edward menjelaskan tempat tujuan keduanya sembari berjalan melewati lorong menuju tempat mobilnya terparkir. Mirella enggan bersuara dan hanya diam namun langkahnya tetap mengekor dibelakang pria yang kini membukakan pintu mobil. Tidak ada gunanya juga untuk Mirella tetap bersikeras diam diruang tunggu dengan sisa sisa tenaga yang sudah mulai habis. Edward benar, Mirella butuh asupan makanan untuk sekedar menopang berat tubuhnya sendiri dan akan lebih baik andai ia bisa kembali mendonorkan darahnya untuk Brie sewaktu waktu jika diperlukan. Ya, Mirella dan Edward memiliki golongan darah yang sama dan bisa dipastikan keduanya berpotensi untuk kembali mendonorkan darahnya kepada Brie.

"Pakai sabuk pengamannya Mirella..." suara Edward menyadarkan Mirella dari lamunan.

"Oh iya," ucap Mirella menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sabuk pengaman dan membuat Edward mengembuskan napasnya pasrah.

"Disini!" Serunya sembari mengambil sabuk pengaman yang terselip disamping kursinya.

"Tidurlah selama perjalanan agar fokusmu bisa kembali pulih,"ucap Edward menyarankan. Edward mengerti kalau saat ini Mirella kehilangan fokusnya karena memikirkan kondisi Brie dan itu adalah hal yang wajar untuk setiap ibu tanpa kecuali Mirella. Sementara Edward mulai mengemudikan mobilnya, Mirella terlihat enggan menanggapi dan tetap diam dengan pandangan mengarah ke jalanan didepannya. Jika biasanya ia akan dengan senang hati membantah setiap ucapan dan saran Edward, kali ini Mirella memilih untuk tetap bungkam dan tidur setelah beberapa saat.

Breakable HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang