Setelah percakapannya dengan Edward berakhir, Mirella memutuskan pergi ke London untuk menjemput Allysha. Tentang Brie, ia sudah berpesan pada Darel untuk memberitahukan kondisinya selama Mirella pergi. Ia juga sudah bicara pada Adeline, sahabatnya untuk turut menjaga Brie dan merahasiakan kepergiannya dari siapapun terutama Ryan. Sengaja ia tidak menghubungi Ryan mengenai hal ini mengingat ia sudah bertekad untuk menyelesaikan masalahnya dengan Edward tanpa harus melibatkan Ryan lagi. Lagipula pria bermata biru itu tengah sibuk dan tidak dapat dihubungi sehingga Mirella memiliki alasan andai Ryan menyalahkan kepergiannya.
Flashback...
Sepulangnya bermain dari mall, Allysha terduduk disofa berwarna coklat. Ia terdiam, entah apa yang dipikirkan oleh seorang anak berusia dua setengah tahun tersebut namun saat Mirella mencoba untuk bertanya, Allysha malah semakin diam dan enggan menggubris pertanyaan Mirella. Barulah setelah beberapa saat, Allysha bersuara dengan kalimat yang membuat Mirella terkejut dan tatapan tidak percaya.
"Where is my Daddy?" Tanyanya dengan suara yang masih sedikit terbata bata.
"What?" Mirella balik bertanya dan mengambil fokus penuh pada gadis kecil yang duduk disampingnya.
"I wanna play with my Daddy." Lanjut Allysha penuh harap. Sementara Mirella, ia seolah belum siap dengan pertanyaan yang cepat atau lambat akan dilontarkan padanya. Ya, Mirella sadar kalau suatu hari nanti, saat malaikat kecilnya tumbuh, mereka akan bertanya tentang siapa ayahnya dan dimana ayahnya berada. Namun, ia tidak menyangka kalau puteri kecilnya akan bertanya secepat ini. Mirella belum siap dan tidak memiliki jawaban yang tepat terlebih saat tak bersama Ryan Miller,pria yang mungkin memiliki banyak alasan yang lebih masuk akal untuk membuat Allysha percaya meski dengan kebohongan yang pelik.
Mirella terdiam, enggan menjawab namun terus membalas tatapan Allysha yang menaruh harap padanya. Merasa tidak akan mendapat jawaban atas pertanyaannya, Allysha kembali bersuara.
"Apa aku tidak punya ayah?" Kali ini pertanyaan Allysha membuat hati Mirella tersentak. Ia bahkan belum sepenuhnya menerima pertanyaan pertama dan kini, Allysha kembali melontarkan pertanyaan yang membuat hatinya bergejolak dan tubuhnya melemas secara mendadak.
"Siapa bilang? Kamu punya ayah." Ungkap Mirella berusaha menenangkan.
"Tapi dia tidak pernah menemuiku." Elaknya dengan raut wajah penuh kesedihan.
"Ayahmu sibuk." Balasnya lagi membuat Allysha memasang raut wajah yang semakin muram.
"Mommy bohong!" Ujarnya memasang ekspresi marah yang tertahan.
Merasakan tatapan yang tidak menyenangkan dari puteri kecilnya,Mirella berusaha menenangkan meski jujur saja,ia tidak tahu kalimat seperti apa yang akan keluar dari mulutnya. Kebohongan atau kejujuran yang harus ia ungkap lebih cepat dari perencanaan?Mirella masih sangat bimbang dan merasa belum siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Mommy tidak bohong. Sekarang dengarkan mommy."
"Siapa yang bilang kalau Ally tidak punya ayah?" Selidik Mirella mengingat bagaimanapun juga, sebelumnya Allysha cenderung tidak mempedulikan keberadaan seorang ayah dalam kehidupannya.
"Teman temanku saat di Timezone tadi." Jawabnya masih dengan raut wajah yang sama.
"Oh jadi karena ini Ally tidak mau bicara dengan Mommy?"
"I have no Daddy right?" Tanyanya mengulang, membuat Mirella kebingungan dan terdiam untuk beberapa saat. Pandangannya mulai mengedar mencari alasan namun tatapan Allysha padanya seolah membuat alasan yang ia miliki enggan ia lontarkan. Sampai akhirnya pandangan Mirella tertuju pada sebuah laci yang menyimpan foto masalalunya. Mengambil sebuah foto yang tersimpan rapih disela sela buku miliknya, Mirella memberanikan diri menunjukkan sosok pria yang ingin Allysha ketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomansaSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...