Edward dan Elea tengah berpelukan saat pintu besar ruangannya terbuka dan menampilkan satu sosok yang berdiri diambang pintu dan satu lagi berdiri dibelakangnya. Fransisco Karson melenggang santai diikuti Mirella yang berjalan dibelakangnya. Ia melihat tatapan Edward yang beralih padanya sebelum tangan berbalut perban tersebut melepaskan pelukan dari wanita yang tidak Mirella kenali.
Siapa wanita itu? Kenapa mereka berpelukan? Apa dia adalah wanita yang mewakili Edward untuk menuntutku? Tanpa kendali, pertanyaan pertanyaan tentang wanita yang berada dalam pelukan Edward, melintas begitu saja dalam benak Mirella. Meski begitu, Mirella tetap berjalan mengikuti Frans dengan segala tanya yang memenuhi otaknya.
Elea berbalik saat menyadari kedatangan dua orang berseragam putih berdiri tepat dibelakangnya. "Oh hai, apa kalian..." ucapnya menggantung saat melihat dua sosok dihadapannya secara bergantian.
"Saya Fransisco Karson, dokter bedah yang turut andil dalam pemeriksaan pasien atas nama Edward Williams." Jawab Frans memperkenalkan diri.
"Dan ini?" Elea beralih pada Mirella yang terlihat diam tanpa ekspresi.
"Saya Mirella Amanda Gilbert. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Saya yang menangani pasien dan saya juga yang dituntut atas dugaan pelecehan pada Mr.Williams." Jelas Mirella dingin.
"Saya Eleana Fulton." Balas Elea mengulurkan tangannya. Mirella mengangguk dan menjabat tangan wanita dihadapannya. Satu pertanyaan diotaknya mulai mendapat jawaban saat Mirella mendengar namanya sama dengan yang Jaimee bicarakan diruangan kepala rumah sakit.
"Kedatangan kami kesini untuk menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan anda selaku pasien yang kami tangani. Dan kami sangat berharap, masalah yang kemarin bisa selesai dengan cara damai tanpa melalui jalur hukum," ucap Frans menarik perhatian tiga pasang mata yang saling menatap satu sama lain.
"Aku akan tetap mengambil jalur hukum dan menuntut rumah sakit ini juga dokter disamping anda." Tegas Edward melirik sinis kearah Mirella yang menunduk dan memalingkan wajahnya tak suka.
"Ed, jangan memalingkan wajahmu saat sedang berbicara." Tegur Elea beralih pada Edward.
"Dia juga menunduk saat meminta maaf padaku. Apa seperti itu tatakrama seorang dokter yang bekerja dirumah sakit berskala internasional?" sindir Edward pada Mirella.
"Maaf." Hanya itu yang terlontar dari mulut Mirella. Dengan terpaksa Mirella membenarkan posisi kepala dan rambut yang sedikit nakal menutupi wajahnya yang memerah.
"Kami akan melakukan apapun agar tuntutan anda kepada rumah sakit ini terutama pada Mrs. Gilbert dicabut dan diselesaikan secara damai saja."
"Apa kau tidak mengerti? Sudah aku bilang aku akan menuntut rumah sakit ini dan juga dokter murahan yang menanganiku."
"Saya mohon pertimbangkan sekali lagi. Kami akan bertanggung jawab penuh dan melakukan apapun untuk kesembuhan anda." Frans tidak menyerah dan berusaha membujuk Edward agar membatalkan tuntutannya. Sementara Mirella, ia seolah muak dengan kesombongan dan keangkuhan Edward yang bertingkah sebagai korban dihadapannya sehingga ia memilih diam tanpa berniat melakukan negosiasi seperti yang Frans lakukan saat ini.
"Tidak perlu. Aku yakin di New Zealand akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik." Tolak Edward bersikukuh.
"Pihak rumah sakit juga sudah memberi peringatan tegas pada dokter Mirella dan sebagai bentuk tanggung jawab, dokter Mirella akan menangani anda sampai benar benar sembuh tanpa bantuan perawat ataupun asisten. Sepenuhnya Mirella akan melayani kebutuhan anda sampai kondisi anda benar benar membaik."
"Maaf,.." Mirella menyela dan mengalihkan pandangannya pada Frans. Jelas ini diluar persetujuannya baik dengan Jaimee maupun Frans. Mirella hanya diajak untuk meminta maaf dan setelah itu semuanya selesai. Tapi sepertinya dokter disebelah Mirella sedang berusaha membujuk Edward dengan berbagai cara yang jelas tidak akan disetujui olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomanceSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...