Kabar baik dari Darel membuat Mirella melupakan tujuannya untuk mencari Edward. Mirella terlalu antusias dan bahagia tapi fisiknya berbanding terbalik dengan perasaannya saat ini karena setelah ia mengunjungi Brie, tubuhnya terasa semakin lemas. Begitupun dengan kepalanya yang terasa semakin pusing. Sampai akhirnya Darel mengantar Mirella untuk kembali keruangan kerjanya setelah usaha membujuk Mirella agar diperiksa gagal begitu saja ketika sisi keras kepala Mirella tidak bisa dibantah meski dengan sikap yang sangat lembut dan halus seorang Darel. Dan disinilah Mirella berada. Mengabaikan nurse call yang berbunyi berulangkali dan memilih tidur dikursi dengan posisi tubuh bersandar pada bagian belakang. 'Setidaknya biarkan aku beristirahat sampai lima belas menit saja.' Gumamnya pelan sambil mencari posisi yang sedikit lebih nyaman dan terlelap dengan mudah.
Berbanding terbalik dengan Mirella yang terlelap dipagi hari menjelang siang, Edward justru dibuat kesal karena Mirella tidak juga membalas panggilannya melalui nurse call yang terpasang diatas ranjang tempat tidurnya. Perutnya mulai keroncongan dan kakinya juga merasakan pegal yang bertambah sejak terbangun diruangan terapi pagi tadi. Beruntung seorang perawat dengan kursi roda yang kosong berjalan melewatinya dan membuat Edward dengan terpaksa menariknya tanpa aba aba, tanpa mempedulikan perasaan perawat yang hanya diam namun tetap menuruti perintah Edward sekalipun pria bermata coklat tersebut bisa memastikan kalau perawat tersebut pasti memprotes dalam hati. Lupakan... karena Edward memang tidak pernah peduli dengan perasaan orang lain sekalipun ia menggores luka tanpa permisi. Lupakan juga perasaannya yang berubah kesal karena ia menyadari kalau Mirella mengabaikan dirinya dan otak kecil yang bersembunyi dibalik tempurung kerasnya mulai berkeliaran mencari tahu dan menduga hal buruk tentang Mirella dan pria yang dirangkulnya saat berjalan memasuki lift.
'Apa mereka masih bersama? Apa yang dilakukan sesama dokter sampai melupakan pasiennya yang kelaparan?' Tanya Edward memprotes dalam hati. Bersamaan dengan tanya yang tidak bisa medapatkan jawaban tepat, pintu ruangan terbuka menampilkan sosok wanita cantik dengan rambut coklat kemerahan. Ia berjalan dengan senyum ramah khas seorang perawat pada pasiennya. Caroline Leonore membawa nampan berisi makanan sehat dan meletakkannya diatas nakas sebelum akhirnya pandangan mata penuh tanya Edward menuntut jawaban atas keberadaan Mirella yang kini digantikan oleh perawat tanpa pemberitahuan.
"Dimana Mirella?" Tanya Edward dengan nada dingin yang kentara.
"Mrs.Gilbert sedang beristirahat dan saya diminta oleh dokter Frans untuk menggantikannya sementara waktu." Jelas Carol apa adanya. Edward terdiam, mulai mengingat nama belakang Mirella yang masih menggunakan marga ayahnya. Dalam hati ia bertanya tentang kenapa Mirella tidak memakai nama belakang Ryan, ayah dari puteri kecilnya yang menggemaskan. Namun, baru beberapa saat ia terdiam dengan kebingungannya, keberadaan Carol membuatnya harus menahan diri untuk kembali melamun dan berpikir keras seperti tadi. Dilihatnya Carol yang tengah berdiri disamping ranjang sebelum akhirnya Edward membuka suara dan kembali bertanya dengan nada angkuhnya yang khas.
"Bagaimana dia bisa beristirahat sementara pasiennya kelaparan?"
"Dokter Frans yang menyuruh Mrs.Gilbert untuk mengambil cuti agar bisa pulang lebih awal."
"Kalian benar benar mempermainkan tuntutanku atas rumah sakit ini!" Tiba tiba nadanya meninggi, terdengar membenci dan tidak terima atas keputusan dokter yang seharusnya selalu berpihak padanya sekalipun semua hal yang ia minta dan inginkan terdengar berlebihan atau bahkan mustahil. Fransisco Karson mulai membuat Edward kesal karena membebaskan Mirella dari tugasnya tanpa ijin darinya.
"Kami tidak bermaksud seperti itu. Keadaan seperti ini bisa saja terjadi tanpa direncanakan. Dan sakitnya Mrs.Gilbert sampai tidak bisa menjalankan tugasnya bukan bagian dari yang kami inginkan ataupun kami rencanakan." Bela Carol berusaha meredam suasana yang dirasa tidak menyenangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/199400124-288-k571832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomanceSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...