"Ini sulit dipercaya tuan. Kami hampir menyerah pada kondisinya andai anda tidak bersikeras untuk mempertahankan semua alat penopang hidup yang membuat denyut jantungnya tetap berdetak. Saya katakan ini mukjizat karena jarang sekali pasien pulih setelah mengalami koma cukup lama seperti yang dialami oleh Nona Brianna," ucap dokter khusus yang menangani Brianna selama di Swiss.
"Ya, saya yakin dia akan sembuh dan Tuhan membuktikan keyakinanku padanya."
"Terimakasih atas penanganan rumah sakit yang sangat baik ini. Saya harap perkembangan Brianna terus membaik dan tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan." Lanjutnya tersenyum lega.
"Tidak ada jaminan untuk puterimu akan benar benar pulih seutuhnya."
"Maksud anda?" Tanya Edward mengernyit.
"Komanya cukup lama dan saya khawatir puteri anda akan mengalami shock dan trauma pada anggota tubuhnya mengingat ia terbaring untuk waktu yang lama," ucapnya mengingatkan.
"Lalu bagaimana dengan semua tes kesehatannya? Bukankah kemarin anda sudah memeriksa keseluruhan kondisi puteriku secara menyeluruh?"
"Ya. Tapi untuk antisipasi biasakan puterimu bergerak tapi jangan terlalu berlebihan. Bantu ia untuk sesekali bangun dan menggerakkan anggota tubuhnya. Oh iya, jaga juga mentalnya mengingat ia tidak mengalami amnesia jadi kemungkinan ia memiliki rasa trauma atas kecelakaan yang dialaminya. Inagtannya mungkin hilang untuk sesaat tapi akan segera pulih dalam waktu singkat." Jelasnya lebih detail.
"Baiklah. Kalau begitu saya permisi."
"Hmmm... terakhir, tetap lakukan kebiasaan anda dan istri anda untuk merawat puteri kalian. Aku rasa cara yang kalian lakukan sejak satu minggu lalu itu berhasil membantu memulihkan kondisi puteri anda." Terangnya diikuti anggukan oleh Edward.
"Oh ya. Tentu saja." Balas Edward setelah mendengar penjelasan dari dokter mengenai salah satu penyebab sadarnya Brianna dari koma.
Satu bulan kemudian...
Pemandangan indah dimusim semi membuat banyak orang bersemangat menyambut hangatnya mentari dipagi hari. Bertemankan teh hangat dan sepotong croissant rasanya cukup untuk menikmati udara yang masih segar saat ini. Rupanya hal itu juga yang kini dirasakan Mirella setelah melewati musim dingin dan memutuskan kembali ke Paris untuk melanjutkan hidup bersama Allysha yang kini turut duduk disampingnya dan juga Brianna yang sudah kembali pulih meski masih harus menggunakan kursi roda untuk beberapa pekan kedepan mengingat kakinya belum kembali terbiasa untuk berjalan. Membiarkan Brianna berkeliling ditaman berhamparan rumput hijau yang menyejukkan mata, Mirella memilih untuk menikmati sarapannya bersama Allysha sembari sesekali memperhatikan puteri kecilnya yang tengah menikmati perjalanannnya bersama sang ayah. Ya, Edward bersama Brianna, mengajaknya berkeliling ditaman yang luas dan sesekali menunjukkan bunga yang berwarna warni.
Waktu memang berlalu begitu cepat dan secepat itu pula sejak Mirella dan Edward memutuskan untuk bersama sama merawat Brianna dalam proses pemulihannya, keduanya tampak kompak dan enggan untuk beradu argumen atau sekedar mempertahankan ego yang berakhir dengan pertengkaran. Begitu kompak selayaknya orang tua lainnya, mereka saling mendukung satu sama lain dalam menjaga Brianna dan juga Allysha tentunya. Mungkin masih terpendam berbagai tanya dalam benak Mirella dan Edward, tentang mengapa keduanya mulai akrab kembali setelah percakapan dirumah sakit pada waktu itu. Edward bahkan sudah bersedia andai Mirella menginginkan perpisahan dengannya dan ia juga siap jika harus kehilangan Mirella dan kedua puterinya mengingat kini, yang Edward inginkan hanya melihat wanita yang dicintainya bahagia sekalipun itu bukan karena kehadirannya dalam kehidupan Mirella.
Sejak sadarnya Brianna dari koma, baik Edward maupun Mirella, keduanya begitu fokus mengikuti saran dari dokter untuk tetap memberikan
dukungan agar fisik dan psikis Brianna membaik dengan lebih cepat. Ya, mungkin terlalu sibuk sampai keduanya lupa untuk membahas perpisahan. Bahkan Edward juga masih enggan untuk memperkenalkan diri sebagai ayah dari kedua puteri kembarnya. Selama ini seperti yang Allysha ketahui, ia hanya memperkenalkan dirinya sebagai paman yang ia temui dibawah pohon besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/199400124-288-k571832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakable HEAVEN
RomantizmSequel from JUST HOW TO LOVE AGAIN Aku sudah berjanji untuk tidak pergi darimu tapi kenyataannya kau pergi lebih dulu. Kau berjanji akan membuatku bahagia tapi nyatanya kau malah membuatku merasakan kesedihan yang mendalam dan membuatku terluka. Jik...