Bahan Makanan
Setelah pulang kerumah, Wang Jing'an menyuruh Qin Xu duduk dan menantikan makanan siap karena dia yang akan memasak. Qin Xu merasa hatinya hangat, dia bertanya tanya apakah takdirnya telah berubah. Ingatan tentang wajah jijik Wang Jing'an yang dulu masih melekat di ingatannya. Tapi sekarang orang yang sama namun jiwa yang berbeda,itu tersenyum kepadanya secerah musim semi dan sehangat mentari pagi. Siapa pun akan merasa beruntung ketika merasakan apa yang dia rasakan. Apalagi sekarang Wang Jing'an berisi keras ingin memasak untuknya. Qin Xu tidak pernah membayangkan bahwa suaminya yang kasar, arogan dan sombong itu akan memasak untuknya. Tangan yang hanya di gunakan untuk menulis itu kini sedang bermain dengan pisau dapur dan itu terlihat piawai seperti sudah sering melalukannya. Bahu yang kokoh dengan jubah cyan dengan kain katun kualitas terbaik membuat siap saja yang melihat agak tidak rela bahwa orang seperti ini memasuki dapur. Apalagi dia seorang Xiucai dan laki-laki akan sangat memalukan jika orang-orang diluar mengetahuinya. Maka martabat Wang Jing'an sebagai Xiucai akan di pandang rendah.
Qin Xu kemudian mendekat dan mendapati bahwa kening Wang Jing'an berkeringat. Dia ragu ragu memgelapnya tapi setelah mengingat bahwa dia bukan Wang Jing'an yang dulu, Qin Xu dengan hati hati mengelap dahi Wang Jing'an dengan sapu tangan.
Wang Jing'an yang fokus memotong jamur kaget, dia lalu melihat bahwa Qin Xu mengelap keringat untuknya secara tiba-tiba. Wang Jing'an tersenyum puas dan dengan kecepatan kilat dia mencium dagu Qin Xu.
"Duduklah, kamu akan merasakan seberapa lezat masakan suamimu." Wang Jing'an memberi senyum kepada Qin Xu lalu kembali memotong Jamur.
"Em ... ada yang bisa kubantu?" Qin Xu tidak enak hati jika hanya duduk dan melihat Wang Jing'an bekerja.
Wang Jing'an sudah membaca pikiran Qin Xu karena ketika dia masuk perguruan tinggi dia mengambil jurusan PPDS untuk S1 dan tiba tiba minatnya berubah di S2 sehingga mengambil jalur Bisnis. Alhasil ketika terjun kerja dia malah sukses di Bisnis sedangkan minatnya pada dunia Kedokteran sirna begitu saja. Wang Jing'an sempat menyesal karena di tahun pertama kuliah mengambil jalur dunia Kedokteran sehingga dia kuliah menghabiskan waktu 9 tahun sedangkan di Bisnis hanya 2 tahun. Namun, meski dia tidak berhasil di dunia kedokteran setidaknya itu masih bisa digunakan di dunia bisnis. Itu sangat berguna bagi Wang Jing'an untuk mengetahui sifat seseorang yang bekerja untuknya karena dia belajar Psikater.
"Kalau begitu bantu aku menyalakan api karena aku tidak bisa menggunakan batu pematik." Wang Jing'an adalah orang modern dan di dunianya tidak ada batu pematik tapi ada pematik modern atau korek api.
Qin Xu senang mendengar bahwa dia memiliki sesuatu untuk dikerjakan. Dia lalu pergi ketungku dan menghidupkan api untuk Wang Jing'an memasak.
Setelah memotong Jamur, Wang Jing'an mencucinya hingga beberapa kali karena jamur yang tumbuh di tanah itu kotor dari pada di pohon. Selanjutnya dia menyiapkan bumbu namun ketika dia mencari itu tidak ada. "Xuxu, bumbu apa yang biasa kamu pakai ketika memasak?" tanya Wang Jing'an bingung.
"Bumbu?", Qin Xu agak bingung mendengarnya. "Apa itu bumbu?" tanyanya.
Wang Jing'an kaget bahwa Qin Xu tidak mengetahui bumbu. Apakah orang orang di masa ini tidak mengetahui bumbu, Wang Jing'an cukup yakin itu iya karena Qin Xu bereaksi seperti itu. "Bumbu adalah bahan pelengkap yang digunakan untuk memasak dan membuat makanan yang dimasak enak" jelasnya. "Apa ada daun bawang, jahe atau sejenisnya", tanya Wang Jing'an.
"Tidak ada!" kata Qin Xu dengan nada bingung.
Wang Jing'an menghela napas tentang keadaan seperti ini. Mengingat tentang jamur yang tumbuh subur di gunung, dia berpikir bahwa pasti ada banyak bahan makanan di sana. "Kalau begitu mari kita masak seadanya. Qin Xu apakah ada minyak untuk menumis jamur ?".
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...