Chapter 19

2.8K 339 16
                                    

Membuat Pangsit

Fang Miao memandang saudaranya di depannya dengan sedih. Setelah pergi keluar, seluruh orang mencarinya dan ketika dia kembali dia dipukuli sebanyak 10 tongkat. Yan Ting hanya memandang kesal dan berdiri pergi.

Fang Miao adalah anak dari putri yang bersaudara langsung dengan merdiang kaisar ayah Yan Ting. Saat dia mengurus masalah penting tentang ekspor yang akan di angkut lewat pelabuhan kota Xing Xing, seseorang mengatakan saudara sepupunya hilang. Di musim yang dingin seperti ini akan sangat rentan terkena penyakit. Meski memiliki wajah yang dingin dan bertangan kejam, Yan Ting masih menganggap sepupu kecilnya ini adalah saudaranya. Putri Yan Lan meninggal karena mendukungnya menjadi kaisar dan meninggalkan Fang Miao menjadi yatim piatu di usia 2 tahun. Sedangkan ayahnya, Fang Sichuan meninggal di medan perang ketika negara bar bar ingin menginvasi negara mereka saat pemerintahan sedang tidak stabil.

Hukuman kali ini membuat Fang Miao menangis dan memohon. Sejak kecil dia belum pernah mendapati luka sekecil pun. Saudara kaisarnya, Yan Ting akan membantunya atau membelanya. Tapi kali ini saudaranya sendiri yang memberi hukuman. Ujung mata si kecil merah. Dia seperti anak yang di tindas di tengah badai salju. Seluruh pelayan tahu bahwa pangeran kecil berada di bawah asuahan Kaisar. Tapi mereka baru kali ini melihat kaisar marah, meski begitu hukuman yang semula 10 tongkat hanya menjadi 6 karena pangeran kecil menangis kesakitan.

Fang Miao di bawa ke kamar dan tabib di panggil untuk mengobati.

Jing Xuan memandang Yan Ting sebentar dan menuangkan teh ke dalam gelas. "Tidak perlu marah berlebihan, Fang Miao masih kecil. Jika kamu terlalu kerasa dia akan melawan."

"Permaisuriku kamu sepertinya sangat perhatian dengan Miao Miao" Yan Ting mendengus kesal dan berbalik cemberut.

Tong cuka kaisar tumpah. Jing Xuan tersenyum dan berkata: "Apa yang mulia lelah hah? Butuh pijatan!?"

Mata Yan Ting hitam ketika melihat tangan ramping istrinya melilit di pinggangnya dan merayap mulai meraba raba pinggangnya. "Kurasa ini sepadan."

Kaisar hanya perlu di bujuk dengan hasrat dan madu dari bibir istrinya ketika perasaannya buruk. Dasar otak selangkangan (setiap gong itu sama).

Wang Jing'an sedang membuat pangsit isi dengan Wang Feng. Si kecil senang mengaduk tepung dan membuat kulit pangsit dengan loyang.

"Ayah lihat milik Sanbao" Wang Feng menunjukkan bentuk pangsit yang lembek karena kulit lapisan luar tebal sehingga bungkusan pangsit menjadi tidak bulat dan kerucut saat di satukan.

Qin Xu masuk kedalam dapur dan melihat kegiatan keduanya. Dia tertawa saat dikala wajah Wang Jing'an bingung melihat pangsit yang di bentuk oleh Wang Feng.

"Daddy, selamat pagi" Wang Feng berlari ke Qin Xu dan memberi ciuman. Wajahnya yang masih menyimpan lemak bayi terlihat nyaman di pegang.

"Apa yang kalian buat?" Qin Xu ikut duduk dan melihat pangsit berbentuk bulat yang di kerucuti di atasnya.

"Ini pangsit, setiap tahun baru kami selalu memasak pangsit dan memakannya ketika pergantian malam tahun baru. Tidak hanya itu, pangsit juga di hidangkan dengan masakan lainnya keesokan harinya saat hari pertama tahun baru. Ini bisa di isi dengan daging babi cincang, udang potong dadu, ikan, ayam suwir, daging sapi, dan sayuran. Mereka bisa dimasak dengan merebus, mengukus, menggoreng atau memanggang" kata Wang Jing'an menjelaskan.

"Kelihatannya sangat enak, apa aku bisa ikut membuatnya?"

"Tentu saja"

Keduanya kemudian berkutat di dapur membuat pangsit isi bersama si kecil. Wang Jing'ang kemudian membuat sup tulang yang akan di hidangkan dengan pangsit. Saat siang, pangsit kukus Wang Jing'an matang. Di musim dingin, makanan hangat adalah santapan favorit.

Wang Long dan Wang Yuen kembali dari sekolah. Mereka mencium aroma gurih di udara. Tanpa melepaskan mantel, Wang Yuen segera berlari ke arah dapur. Wang Long hanya memandang saudaranya yang berlari kencang seakan miliknya di rebut.

"Dasar foodie" ejeknya dan masuk ke kamar untuk mengganti baju.

Setelah membuat pangsit Wang Jing'an ingin membuat beberapa hidangan untuk tahun baru nanti. Dia kemudian menulis jadwal kegiatan yang akan di lakukan sebelum tahun baru. Saat tahun baru biasanya orang akan melaksanakan tradisi seperti saling berkunjung, berkumpul, serta makan bersama. Tak luput pula, tradisi berbagi angpau dari orang yang telah menikah kepada yang belum. Wang Jing'an tidak punya orang tua atau penata begitu pun dengan Qin Xu adi dua hanya bisa berbagi dengan tetangga di desa.

Setelah rincian selesai, Wang Jing'an kemudian masuk ke ruang belajar dan masuk ke dimensi. Dia memandang padang buah yang segar dan indah di bukit yang dia beli dari sistem. Dimensi sekarang sudah berada di level 7. Tahun depan saat musim semi, dia berencana ingin membuka toko buah.

"Stela bagaimana keadaan restoran" Wang Jing'an duduk di kursi CEO-nya.

"Saya sudah menyusun semua laporan tentang restoran diberkas file" Stela kemudian meletakkan kertas dokumen di meja Wang Jing'an.

"Sesuatu yang saya minta bagaimana?" Wang Jing'an memilah milah semua berkas yang di terimanya.

"Sudah tuan, saya telah mengirim boneka A14 dan 13D untuk memeriksa lokasi. Tapi sepertinya kita akan menghadapi kendala di kota Huang Tou jika membuka cabang di sana"

"Seorang saingan?"

"Ya. Ada restoran terkenal bernama Pang Yang. Restoran itu milik putra kepala frepektur Zong. Sebelum di bangun, putra itu menyingkirkan saingannya dengan cara yang kejam. Akibatnya tidak ada yang berani membuka restoran karena takut bersaing dengannya, tapi arus komersial kota sangat bagus jika restoran An Xu di bangun di sana."

Wang Jing'an membaca laporan tentang Zong Liu dan mendapati bahwa orang ini sangat sadis. Dia menjatuhkan lawannya dengan menjebak pemilik restoran hingga pelanggan mati dan sang pemilik bunuh diri karena frustasi. Dia mengetuk meja dan mempertimbangkan pro dan kontra.

"Tunda di bagian sana. Meski kita tahu dia pelakunya dan memiliki bukti tapi kita tidak memiliki pendukung."

Stela membungkuk hormat dan berkata:"Tuan ijinkan saya memberi saran untuk anda. Jika anda ingin kokoh meski belum memiliki pendukung anda sebaiknya mengikuti ujian musim panas untuk Juren. Tapi dengan kemampuan anda sekarang anda mungkin bisa memasuki Jingshi. Dengan gelar ini, akan sulit bagi orang seperti putra kepala frepektur Zong menyinggung anda."

Wang Jing'an merasa itu benar. Seorang pelajar sangat di hargai di era ini. Apalagi seorang Juren yang setara dengan lulusan sekolah menengah di era modern dan Jingsi sama dengan lulus dari universitas.

Wang Jing'an keluar ruangan dan melihat Qin Xu membuat baju rajut dari benang wol. Dia duduk dan memeluknya ke dalam dekapan. "Apa Xuxu ingin membuat baju untuk tahun baru?"

Wajah Qin Xu sedikit memerah dan dia mengangguk. Melihatnya membuat Wang Jing'an tak kuasa memberi ciuman di pipi. "Sangat lucu."

"Benarkah, apa aku tidak terlihat gemuk?" Qin Xu menyentuh pipinya.

"Dimana itu gemuk? Kamu hanya berisi dan itu sangat nyaman saat di sentuh" suara Wang Jing'an terdengar berat di telinga Qin Xu. Dia merasa tubuhnya seperti tersengat listrik ketika tangan Wang Jing'an menyentuh pinggangnya.

Merasa orang di tangannya bergetar, Wang Jing'an menggigit telinga Qin Xu yang berwarna merah semu. "Apa yang di pikirkan oleh Fulang?"

"Tidak ada" Qin Xu cepat menjawab dan jarum sulam di tangannya jatuh.

Melihat itu, Wang Jing'an tersenyum. Dia menggosokkan dagunya ke kepala Qin Xu lalu menghirup ceruk leher Qin Xu. Sambil menjilat dia berkata: " Xuxu yakin?"

"Ah" Qin Xu kaget ketika dia merasa lehernya di hisap kuat. Itu terasa geli dan gerah.

"Xuxu aku lapar?" goda Wang Jing'an.

"Makanlah" kata Qin Xu pasrah.

Melihat daging di talenan dan siap di potong, siapa yang menolak.

Davinci140303
Selasa, 26 April 2022

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang