Membeli Toko
Kedai mie dingin dan es serut dia serahkan kepada para pelayan untuk di jalankan. Dia pergi ke jalan komersial kota untuk membeli toko. Dari informasi yang di dapat, toko itu adalah restoran makanan terkenal dulunya. Tapi suatu ketika sang pemilik berselingkuh dan membuat istrinya putus asa dan bunuh diri dengan menggantungkan diri didepan toko mengakibatkan toko itu menjadi sial. Sampai saat itu, toko itu di kenal berhantu karena arwah sang istri pemilik yang tak tenang. Wang Jing'an sebagai orang modern menganggap ini adalah urban legend.
Saat sampai, dia sudah di sambut oleh seorang laki laki tua. "Selamat pagi tuan, saya adalah Sen Jing, orang orang memanggil saya adalah penjamin Sen."
Wang Jing'an mengangguk "Pagi, saya Wang Jing'an."
Penjamin Sen lalu mengajak Wang Jing'an memasuki toko. Banyak sarang laba-laba di mana-mana sehingga suasana toko terbilang mengerikan. Toko memiliki dua lantai, dan halaman depan yang luas dan terdapat kamar di halaman belakang. Luas keseluruhan sekitar 12×5, dan sisi samping toko masih kosong karena orang orang takut tertular sial.
Wang Jing'an kemudian naik ke atas dan kondisi tidak jauh berbeda dengan yang di bawah sana.
Penjamin Sen menyapu keringat dingin entah kenapa. "Tuan Wang, maaf jika toko tidak sempat saya bersihkan. Pertemuan pagi ini terlalu mendadak sehingga saya tidak sempat meminta pelayan membersihkan dalam toko."
Sebenarnya Wang Jing'an tak memasalahkan tentang ini. Tapi itulah mainset pikirannya. Dia akan membeli toko dengan lunas namun di bawah kondisi toko yang berantakan akan ada penurunan harga dan itu adalah peluang sempurna untuk bermain sempoan.
"Berapa harganya?"
Penjamin Sen menghela nafas, dia mengatakan harga awal yang di sepakati oleh pemilik toko sebelumnya. "120 tael perak."
"120 tael perak!?" Wang Jing'an menyentuh dagunya dan melihat penjamin Sen. Dia berjalan ke depan lalu dengan sengaja mengusap permukaan meja yang berdebu, mencubit pilar toko yang lapuk dan menepuk-nepuk dinding yang memiliki sarang laba-laba.
"Sungguh mengerikan, tempat seperti ini dengan harga 120 tael perak, apa penjamin tidak menipuku? Aku tidak ingin menawar tapi, penjamin apakah harga itu pantas untuk tempat ini? Kalian terlalu banyak mengambil untung!"
"Tuan, bagaimana dengan 100 tael perak?" Tawar penjamin Sen.
"Masih terlalu tinggi, kekurangan pada toko adalah tempat yang tak terawat dan banyak yang harus di renovasi seperti dinding,pilar, dapur,meja, kursi dan lain lain. Di tambah jika bukan aku, siapa yang mau membeli tempat berhantu ini. Penjamin Sen, aku bukanlah seorang yang berbuat amal. Uang sebanyak itu memang ada jika kondisi toko baik dan bisa di pakai dengan segera tapi aku perlu merenovasi total yang membutuhkan banyak biaya. Penjamin Sen bagaimana dengan 80 tael perak? Ini adalah tawaran mati, di atas ini negosiasi kita gagal."
Penjamin Sen tertegun, kening yang keriput bertambah keriput karena dia mengerutkan kening. "Jika harga yang anda tawarkan seperti itu," penjamin Sen menghela nafas, "Baiklah, 80 tael perak."
Mendengar penjamin Sen setuju, Wang Jing'an tersenyum diam diam. "Kalau begitu mari" Wang Jing'an turun ke bawah untuk melunasi biaya dan mengganti nama kepemilikan toko.
Setelah negosiasi selesai, Wang Jing'an kembali ke desa untuk membuat cetak biru desain restoran dan perabotan. Tapi hal yang penting adalah nama toko. Dia merenung diam di ruang belajarnya hingga tersadar saat pintu di ketuk.
"Laogong, apakah kamu sibuk?"
Mendengar suara jernih istrinya, sebuah ide terlintas di pikiran Wang Jing'an. An Xu, dia tersenyum dan menulisnya di kertas. "Masuklah" titahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...