Qin Xu, Kamu Adalah Obsesiku
Di musim dingin, festival memahat patung es sangat populer. Itu di mulai saat mendekati tahun baru. Ada banyak patung es yang di pagar dan dipajang di depan rumah. Setiap rumah diibukota punya beberapa patung es mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang rumit. Dari yang kecil hingga yang besar.
Mansion Wang Xu tidak ketinggalan. Wang Jing'an memahat patung es berbentuk bambu. Semua bentuk di pahat dengan cermat dan rapi. Polesan buku-buku bambu di pahat dengan teliti. Itu seperti melihat pohon bambu yang tumbuh di negri salju. Pohon bambu ini di letakkan sepanjangan tembok mansion dan di samping pohon bambu ada boneka salju dengan properti lengkap.
Setiap orang yang lewat merasa takjub dan kagum dengan beberapa benda unik di gerbang Mansion Wang Xu. Wang Jing'an yang terbiasa dengan tradisi modern, dia akhir nya menaruh pohon natal dan menggantung beberapa hadiah kecil di sekeliling pohon.
"Apa aku benar-benar boleh mengambil satu?" Fu Yanli memandang pohon natal dengan rakus.
"Ya. Ayah ku bilang ini khusus untuk anak-anak yang lewat dan melihat patung es dan boneka salju. Kami di mansion juga punya pohon natal. Itu lebih besar dan di gantung banyak lampu dan di bawahnya ada banyak kotak hadiah." Wang Feng menarik Fu Yanli ke dalam mansion.
"Sangat hangat..." Fu Yanli melepas mantelnya.
"Taruh disini." Kata Wang Feng menunjuk ke arah gantungan baju di dekat pintu aula dalam mansion.
"Semua yang ada di mansion Wang Xu sangat unik." Fu Yanli menaruh mantel bulunya di gantungan dan menatapnya untuk beberapa waktu.
"Itu karena ayahku jenius." Ada intonasi bangga pada kata-kata Wang Feng.
"Ya. Paman Jing'an adalah jenius" Fu Yanli setuju.
"Ayo, lihat pohon natal."
Kedua berlari cepat ke dalam aula tengah. Di dekat jendela paris pada samping tungku perapian, ada pohon natal setinggi 5 meter. Di puncak pohon terdapat bintang dengan cahaya merah biru. Berkelap kelip seperti bintang dilangit. Pada dahan-dahan pohon natal, di gantung pernak-pernik seperti bola kristal, lampu mutiara, dan lampu neon. Ada juga kaus kaki berwarna merah dengan titik putih layaknya pohon natal pada umumnya.
"Apa ini pohon natal?" Fu Yanli menatap pohon natal didepannya dengan mata takjub.
"Apa itu terlihat keren." Wang Feng menggosok bawah hidungnya dengan telunjuk tangan seperti bocah ingusan.
"Ya itu keren." Fu Yanli mengangguk setuju.
"Tentu saja. Karena semua ini kami semua yang membuatnya."
Fu Yanli melihat Wang Feng yang penuh rasa bahagia. Dia terdiam dan menunduk. Wang Feng melihat Fu Yanli salah lalu menghampirinya.
"Yanli Jie ada apa?" Sekarang Fu Yanli sudah berusia 7 sedangkan Wang Feng adalah 5 tahun. Meski Fu Yanli seusia dengan Wang Yuen, dia lebih suka bermain dengan Wang Feng karena hobi keduanya mirip.
"Tidak ada." Fu Yanli menggeleng kepalanya tapi dengan nada sedikit kecewa.
Wang Feng yang masih anak-anak tidak tahu dan menganggap itu biasa. Dia mengajak Fu Yanli ke kamarnya. Keduanya bermain dengan mainan yang Wang Jing'an buat untuk Wang Feng. Fu Yanli dengan cepat melupakan kesedihannya dan bermain hingga sore.
Di kamar, Wang Jing'an mengambil tugas sebagai tukang pijat. Kaki Qin Xu mengalami bengkak dan kram. Itu akan wajar bagi wanita atau shou yang sudah hamil tua. Wang Jing'an melihat kaki Qin Xu dengan lembut dan hati-hati. Setiap tindakannya penuh ketelitian dan kehati-hatian. Dia berperilaku seperti 'dia pantas mendapatkan yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasía[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...