Chapter 63

1.1K 177 11
                                    

Dicegat

Wang Yuen membelai perut kecilnya yang buncit. Dia tersipu saat tertangkap Lin Zhige. Wajahnya sedikit memerah karenanya.

"Pergi kemana lagi?" Lin Zhige menggandeng tangan Wang Yuen.

Mendengarnya, Wang Yuen dengan antusias dia ingin pergi jalan-jalan. Di tengah kerumunan, seseorang mengikuti mereka. Indra Lin Zhige menangkap bahwa itu lebih dari dua orang. Dia melirik Wang Qiu bahwa ada yang mengikuti mereka. Wang Qiu mengangguk paham dan pergi ke arah lain.

Wang Yuen melihat ke toko yang berisi banyak ukiran kapal yang terbuat dari kayu. "Lin-ge ayo pergi kesana!"

Lin Zhige mengangguk setuju dan pergi ke toko itu. Ada banyak jenis kapal yang dibuat di toko. Tempat itu sangat sepi dan hanya mereka berdua sebagai pengunjung.

"Apa yang dua tamu butuhkan?"

Seorang laki-laki tua dengan rambut putih datang dari dalam toko. Dia memakai kruk sebagai alat bantu menyeimbangkan tuhunya yang sudah membungkuk.

"Kakek, bagaimana kamu menjual kapal ini?" Wang Yuen menunjuk kapal layar yang memiliki 4 tiang pancang dengan masing-masing layar kapal di setiap tiang. Ada juga roda nahkoda dan dek yang lengkap. Ukira kapal layar itu sangat detail dari susunan papan di lambung serta baut-baut kecil yang dipakai sebagai paku.

"Tidak untuk dijual?" Kakek tuan itu menggeleng kepala dengan serius.

"Lalu kenapa kamu memajangnya di disini?" Wang Yuen mengerucutkan bibirnya, terlihat kesal.

"Hanya untuk dipajang" jawab sang kakek dengan tidak peduli.

Lin Zhige tidak peduli dengan pertengkaran kecil Wang Yuen dan kakek tua itu , dia maju ke dalam dan melihat-lihat seisi toko itu. Ada banyak ukiran kapal yang dipajang di dinding, hanya saja ukiran kapal yang diminati Wang Yuen adalah ukiran kapal yang terbaik.

"Kakek, apa kamu butuh hal lain untuk di tukar dengan kapal itu?" Lin Zhige meraba beberapa kapal yang berdebu dan tua di beberapa tempat.

Kakek tua itu terlihat ragu-ragu untuk sesaat, dia melihat Lin Zhige dengan serius dan Lin Zhige kembali balas menatap dengan wajah tegas. Kakek tua lalu mengangguk dan berkata: "Jika kamu mampu membawaku menemui kaisar, aku akan memberi ukiran kapal itu secara gratis. Tidak hanya itu, aku juga akan memberinya ukiran kapal yang sama tapi terbuat dari giok hitam."

Wang Yuen menganga kaget, "Kakek apa kamu serius?"

Giok hitam itu sangat langka dari giok susu lemak domba. Sangat sedikit orang yang mampu mempunyai giok hitam. Bahkan kaisar hanya akan menggunakannya saat upacara besar seperti tahun baru imlek.

Lin Zhige mengangguk kecil, dia melirik laci kasir yang terbuka. Ada token resmi yang sudah tua didalam laci yang kemungkinan besar kakek tua adalah mantan pejabat resmi yang sudah pensiun.

"Kakek, saya setuju. Tunggu kabar dalam 3 hari dariku. Tapi saya percaya kamu akan bertemu kaisar seperti yang kamu inginkan."

"Erbao, ayo pergi."

Wang Yuen mengangguk dan keduanya keluar dari toko ukiran kapal itu. Meski begitu, dia sesekali berbalik melihat kapal layar itu. Kakek tua itu masuk dan melihat laci yang terbuka. Dia tertegun kemudian tertawa.

"Pantas saja bocah itu setuju" katanya sambil tersenyum.

Dia kemudian membelai janggut putihnya: "Anak itu sangat mampu, dia dengan sekilas bisa menilai ini adalah token resmi. Sangat menarik. Haha..."

Dalam perjalanan pulang, sekelompok pria mencegat Lin Zhige dan Wang Yuen. Beberapa orang yang lewat melihat itu menjadi takut.

"Bukankah itu Wan Li dan anak buahnya?"

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang