Chapter 24

2.4K 296 14
                                    

Festival Bunga

Warning!!! Typo bertebaran

...

Sekitar seminggu lebih Wang Jing'an tidak ada di rumah karena mengurus cabang restorannya. Jika tak menggunakan teleportasi dimensi kemungkinan dia akan kewalahan pergi karena letak restoran yang berada di daerah tang berbeda.

Dia juga mendengar kabar bahwa mentri kriminal dan pejabat kuil Dali telah turun tangan menyelidiki kasus yang dibuat oleh putra prefektur Zong. Namun tidak hanya kasus putra prefektur yang ditemukan oleh mereka tapi penggelapan dana pembuatan bendungan sungai Yanze antara Gubernur Jiangnan dan Prefektur juga ditemukan. Penyelidikan tak terduga ini membuat kaisar menjadi marah besar dan menghukum keduanya di aula pengadilan di depan rakyat Jiangnan. Berita itu hampir menyebar ke seluruh kerajaan Yuzhou karena dibawah sebaran para pelancong dan pedagang karapan.

Wang Jing'an menikmati untung di sini, di membuka dua restoran sekaligus disana dan sekarang menjadi hit besar di provinsi Jiangnan.

Sekitar jam empat pagi, Wang Jing'an kembali kerumah dan keluar dari dimensi. Dia benar benar lelah tapi juga merindukan bayi kecilnya di rumah. Qin Xu tertidur lelap di kasur tanpa sepengetahuannya Wang Jing'an seperti pencuri yang terus mengintip setiap inci wajahnya. Wang Jing'an sebenarnya sangat ingin menggigit pipi kecil istrinya tapi dia harus menahannya karena istrinya terlihat tidur dengan nyaman.

Apakah Qin Xu tidak merindukannya selama dia dalam perjalanan bisnis?

Wang Jing'an merasa dilema dan dirugikan. Kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci. Qin Xu terbangun karena mendengar suara percikan dari kamar mandi. Dia dapat menebak bahwa Wang Jing'an kemungkinan besar sudah pulang.

Qin Xu yang dilanda mabuk rindu lalu masuk ke kamar mandi. Wang Jing'an yang tengah menggosok gel mandi kaget ketika dipeluk dari belakang.

Qin Xu seperti kucing susu kecil yang mengusap kepalanya di pundak Wang Jing'an.

Wang Jing'an berbalik dan mencium bayi kecilnya dengan keras. Qin Xu merasa kakinya menjadi lunak. Dia membutuhkan Wang Jing'an menopang pinggang. Tulang leher Qin Xu yang putih membuat tenggorokan Wang Jing'an kering. Dia menjilat bibir keringnya dan turun menghisap leher Qin Xu. Tangan lainnya masuk ke dalam baju piyama Qin Xu untuk memelintir ceri kecil yang mengeras.

Qin Xu dibawa ke kasur dalam keadaan telanjang. Kulitnya memerah karena uap air hangat dari kamar mandi.

"Ah... aha... um..." air matanya secara spontan keluar ketika tongkat panas menusuk perutnya.

Wang Jing'an dan Qin Xu berguling-guling sampai jam 7 malam. Aroma sperma memenuhi ruang kamar. Qin Xu seperti agar-agar lengket yang terus menempel dengan Wang Jing'an. Tongkat panas itu di biarkan tertanam di dalam gua licin yang menyatukan keduanya.

"Kamu sangat manja!?" Wang Jing'an mencium bibir Qin Xu dan sesekali menghentak.

"Ah... um... suami sangat nyaman" Qin Xu tidak malu berbuat genit dengan Wang Jing'an.

"Apakah bayi kecilku merindukanku?" Wang Jing'an mereka bokong sintel istrinya dengan gemas.

"Sangat" pipi Qin Xu bersemu merah dan matanya bersinar seperti bintang pakar. Cerah dan bersih.

Ini membuat gairah Wang Jing'an yang terpendam kembali bangun. Setelah makan bubur dan minum susu, Qin Xu kembali dilempar oleh nafsu binatang buas Wang Jing'an.

Benar saja! Bukankah karnivora harus makan daging!

Wang Jing'an dan Qin Xu terus lengket seperti lem. Wang Yuen yang duduk sarapan di meja memandang ayah dan daddynya.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang