Hanya Seorang Sarjana Pedagang
Memasuki musim panas, gelombang para sarjana segera membanjiri ibukota kekaisaran. Pada awal musim panas, banyak hotel dan penginapan terisi penuh. Bahkan rumah kontrakan pun banyak yang di sewa oleh beberapa sarjana mampu. Wang Jing'an tidak terlalu ambil pusing. Dia meninjau empat buku klasik dengan mencatat poin-poin penting. Dilihat dari pertanyaan ujian Juren di tahun-tahun sebelumnya, Wang Jing'an dapat menyimpulkan bahwa kebanyakan pertanyaan adalah seputar pendapat, ide dan solusi dari para sarjana tentang struktur kenegara, penyelesaian masalah di pengadilan, strategi perang, dan pembangunan negara. Sisanya hanyalah pertanyaan tentang puisi dan sejarah lama.
Wang Jing'an adalah seorang pebisnis dan dia adalah orang yang dengan sigap berpikir dengan otak encer.
Wang Jing'an berjalan menuju arah jembatan Qiwei, tempat restoran An Xu yang akan di buka. Tempat itu semula adalah toko penggadaian tapi pemiliknya pindah ke provinsi Ji Zhouang dan meninggalkan toko tersebut untuk di jual. Tokonya sangat luas dengan 3 lantai dan lantai dasar kosong, lantai kedua adalah tempat lelang dan lantai ketiga adalah penginapan. Wang Jing'an merombak total kedua lantai atas dan menambah bangunan menjadi 7 lantai. Dengan lantai paling atas adalah berupa seperti kamar suite dan area pemandangan ibukota seluas 180° juga bangunan paling tinggi di ibukota kekaisaran. Ini adalah tempat yang bisa di miliki oleh pelanggan VVIP atau pemiliki kartu keanggotaan. Lantai ke 6 diisi dengan kasino dan bar modern. Untuk lantai ke 5,4,3 dan 2 adalah area restoran pada umumnya namun Wang Jing'an menambah sentuhan dekor bergaya barat dan eropa. Sedangkan lantai dasar adalah ruang resepsionis, ruang tunggu dan dapur restoran. Wang Jing'an juga menggunakan lift sebagai alat naik ke lantai atas.
Dia memandang para pekerja yang memasang lampu kristal di langit-langit kemudian berpindah mengecek lift umum dan ekskutif. Wang Jing'an tidak takut bahwa dia di curigai. Dia sudah merancang bahwa ketika orang bertanya bagaimana bisa hal ini terjadi, Wang Jing'an hanya menunjukkan bahwa agar naik ke atas di butuhkan katrol tarik ulur sisanya dia akan berusaha diam seperti ini adalah rahasianya.
Wang Jing'an pulang dan tidak menyangka bertemu Sun Wu dan rombongan sarjana lainnya dari kota Xing Xing. Sun Wu memakai gaun berwarna putih ringan dan kipas cina dengan puisi kuno Ji Hong berlatarbelakang lembah suci.
Orang ini benar-benar suka pamer, pikir Wang Jing'an.
Sun Wu yang melihat Wang Jing'an berjalan sendiri menaikkan senyum provokatif. Dia kemudian berjalan ke arah Wang Jing'an dan berkata: "Apa kamu tidak mendapatkan hotel atau penginapan, Xiucai Wang. Sehingga kamu berkeliaran di ibukota. Bukankah kamu sudah sukses dengan pekerjaanmu menjual mie dingin dulu?"
Wang Jing'an tidak habis pikir bahwa masih ada manusia yang mengurus urusan orang lain. "Kamu tidak perlu berlaga khawatir, Xiucai Sun. Saya sudah tinggal lebih dari sebulan di ibukota dan punya tempat tinggal" kata Wang Jing'an sekrasen.
Namun Sun Wu juga tidak mau kalah. Dia terus mencari titik buta di antara titik terang yang tidak bisa dia temukan pada Wang Jing'an. "Oh benarkah! Kalau begitu bolehlah aku dan saudara sarjana lainnya berkunjung kerumah Xiucai Wang?" Sun Wu tersenyum merendahkan dan membuka kipasnya.
"Tentu. Datanglah ke distrik Fenghuang lalu ketika kamu menemukan Mansion yang berplakat Wang Xu, itu adalah tempat tinggalku. Mansionku cukup luas untuk menyambut tamu yang berkunjung tapi jika kalian ingin menginap kemungkinan tidak bisa." Wang Jing'an sengaja memberi alamat mansionnya dan melihat wajah Sun Wu yang menghitam.
"Distrik Fenghuang?" Sun Wu merasa itu hal yang mustahil bagi seorang Wang Jing'an untuk tinggal di sana. Tapi jika dia berbohong maka reputasinya sebagai seorang sarjana akan rusak dan tercoreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...