Bertemu Kenalan Lama
Wang Jing'an kembali ke dermaga kota, namun di perjalanan dia bertemu sekelompok kenalan pemilik aslinya.
Dulu, pemilik aslinya seperti penjilat dengan orang orang ini tapi di belakang dia mengatakan kata kata busuk dan beracun. Mulutnya mirip ibu ibu penggosip, tapi Wang Jing'an cepat beradaptasi dengan keadaan. Dia pura pura tidak melihat rombongan para sarjana itu.
"Bukankah itu si jenius miskin!" Nada hinaan terdengar mengakibatkan orang orang menoleh melihat Wang Jing'an berjalan santai dengan seseorang di belakangnya.
Sun Wu yang sering di gelar sebagai si jenius kedua, segera menaikkan alisnya. Dia merasa selalu terhina ketika shifu selalu menyanjung Wang Jing'an sebagai jenius yang berbakat. Melihat Wang Jing'an berjalan tanpa menoleh, dia segera menghampiri.
"Jing'an, kau kah itu?"
Wang Jing'an segera berhenti dan menoleh. Sun Wu dalam ingatan asli pemiliknya adalah seseorang yang selalu berada di posisi kedua dari pemilik aslinya.
"Em, ada apa?" Wang Jing'an menjawab santai dengan bahu dingin.
Sun Wu mengepal tinjunya, "wah seekor ayam berubah menjadi phoenix rupanya?" Senyum mengejek terkait di bibirnya.
Wang Jing'an yang tidak mau repot-repot dengan segerombolan pemula ini, dia hanya memandang acuh. Dia tidak membanggakan tapi merasa bahwa materinya di zaman modern lebih banyak kesulitannya dari pada materi yang di pelajari para sarjana itu. Belum lagi mata pelajaran Fisika,Kimia,Matematika, Manajemen, Akutansi, Ekonomi yang paling di benci Wang Jing'an ketika dia sekolah menengah saat mengambil jurusan bisnis.
"Meski aku tidak melanjutkan sekolah, tapi aku yakin kamu tetap yang kedua sampai sekarang."
Wang Jing'an kemudian berbalik setelah menghantam titik sensitif Sun Wu. Jika kamu menjadi sombong, maka sombonglah yang berbudi luhur dan lakukan itu pada tempatnya.
Sun Wu melotot marah, "Jika kamu berani sombong hari ini, maka lihatlah besok apakah kamu masih bisa!". Dia kemudian melempar lengan bajunya dan berbalik kesal.
Wang Jing'an segera pergi ke dermaga, kios tempatnya masih penuh bahkan lebih banyak dari yang kemarin. Dia kemudian menyingsing lengan bajunya dan berbaur dengan para pelayan boneka untuk melayani pembeli. Jumlah mangkok mie yang sudah di sediakan masih kurang, Wang Jing'an hanya menyisakan sekitar 200 mangkuk mie di dalam kulkas di dimensi, sedangkan untuk es serut, air sirupnya sudah dulu habis. Sore hari, pelanggan kios mie Wang Jing'an masih banyak. Wang Jing'an segera mengumumkan bahwa dia akan tutup karena mienya sudah habis.
"Bos aku baru saja ingin mencoba.."
"Ya aku juga..."
"Keluarga jauhku baru datang dan aku awalnya ingin membeli mereka mie dingin dan es serut sebagai jamuan"
"Sayang sekali..."
"...."
Wang Jing'an mengeluarkan kertas dan pulpen dari dimensi. "Aku akan mendaftarkan nama kalian yang tidak bisa mencicipi mienya dan besok porsi kalian akan di pisahkan dari yang aku jual, bagaimana?"
"Wah ide yang bagus.."
"Bos aku 2 mangku..."
"Aku 5 mangku mie dan es serut, karena rumahku kedatangan sepupuku dari jauh.."
Segera, segerombolan massa menyerbu mendaftar pesanan, Wang Jing'an kewalahan dan meminta para pelayan boneka menertibkan mereka untuk antri. Setelah lebih dari satu jam, pendaftaran selesai. Dia segera beres beres dan pulang. Di perjalanan, tiba tiba Wang Jing'an di cegat oleh selusin pria dengan gaya bandit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...