Chapter 22

2.6K 314 12
                                    

Kegiatan Setelah Tahun Baru

Babi panggang utuh di hidangkan di atas meja bundar delapan berkah dewa beserta hidangan lainnya. Hidangan tahun baru sangat kaya dan nikmat. Ling Zhige tidak berani memandang ke atas meja, bahkan nasi putih di mangkuk saja terasa enggan untuk dimakan. Dapur menyajikan udang lentera, bihun kepiting,daging sapi rebus,buku jari babi dengan saus, kepiting isi jeruk,sup bakso,ikan kukus tomat, dan buddha melompat tembok.

Wang Yuen mengambil semua jenis makanan ke piring dan menyajikannya di depan Ling Zhige. "Saudara Zhige tidak usah sungkan. Bukankah kamu akan berlatih Kung Fu bersama saudaraku dan paman Yi. Jika kamu tidak makan dengan baik kamu tidak akan berlatih dengan maksimal dan sulit menerima materi. Ayo makan."

Melihat senyum polos Wang Yuen, perasaan Ling Zhige sedikit tergerak.

Qin Xu melambaikan sumpit kemudian berkata:"Jangan merasa asing, kira semua keluarga di sini."

"Te_terimakasih" Ling Zhige menguburkan kepalanya di mangkuk dan hanya makan hidangan yang di berikan Wang Yuen di piring.

Saat hari imlek, suasana sangat hidup di desa. Wang Yuen mengajak Ling Zhige keluar untuk bermain bersama anak anak di desa dan menenteng tas pinggang yang berisi permen dan roti jahe yang di buat Wang Jing'an untuknya.

Wang Jing'an sedangkan menikmati masa damai di balkon rumahnya. Qin Xu datang menghampirinya sembari berkata :"Apa kamu lelah berjaga semalaman?"

Wang Jing'an duduk dan menggelengkan kepalanya,"Tidak sama sekali, aku malah merasa senang karena ini adalah tahun baru terbaik yang pernah saya rayakan seumur hidup."

"Apa yang kamu pikirkan selanjutnya?" Qin Xu melumuri tangannya dengan minyak esensi dan memijat bahu Wang Jing'an.

"Aku sudah meminta beberapa boneka untuk mempersiapkan tempat restoran kita di 7 lokasi yang saya tandai kecuali kota Huang Tou. Selain itu aku akan membuat toko buah karena selain tidak ada toko buah di kota Xing Xing, kebun di dimensi kita juga panen melimpah sekarang dan akan berbuah setiap musim. Adapun dengan kentang yang kita temukan musim lalu itu juga sudah di tanam dan hasil panen luar biasa, aku akan membuat toko cemilan, seperti keripik kentang dan stik kentang. Jadi beberapa hari yang lalu semua rencana sudah matang, tapi aku butuh bantuanmu?!"

"Bantuanku?" tangan Qin Xu dengan terampil memijat bahu Wang Jing'an dan sesekali menekan titik akupuntur.

"Ya, saya butuh nama untuk dua toko kita yang akan baru buka. Jadi Fulang, berikan aku ide?"

Qin Xu menggelengkan kepala dan berkata: "Laogong, saya adalah orang bodoh dan buta huruf. Aku tidak tahu apa-apa tentang ini sebelumnya bahkan tidak pernah terpikir. Tapi menurutku, apapun yang di berikan suami, menurutku itu adalah yang terbaik."

Wang Jing'an tersenyum sambil menikmati pijatan di pundaknya. "Hm... baiklah. Ngomong-ngomong keterampilan memijat Fulang sangat bagus,bahkan di tempat tidur."

Qin Xu tersipu dan menekan bahu Wang Jing'an hingga sang empu meringis. "Ah... Fulang aku salah, itu sakit!!!"

Pada hari ke tiga pada bulan lunar pertama, desa akan mengadakan persembahan kepada leluhur. Desa Wang ramai dan sibuk. Kepada desa akan mendatangi rumah satu persatu untuk mengumpulkan sumbangan. Beberapa akan memberi uang dan beras dengan murah hati. Wang Jing'an menyumbang 2 ekor babi, 50 kati beras, 1 kati teh dan 5 tael perak. Kepala desa berterimakasih atas kemurahan hati Wang Jing'an dan mengucapkan beberapa berkah untuknya.

Rumah leluhur Wang berada di tengah desa dengan aula tempat persembahan dan tempat perjamuan. Di aula, para tetua berlutut beserta penduduk desa di belang. Para tetua menyalakan dupa kemudian menyajikan nasi, menyajikan teh, menawarkan anggur dan daging, menempatkan berbagai pengorbanan, kemudian membakar dupa dan kertas, lalu secara formal bersujud tiga kali kepada leluhur.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang