Berkunjung Ke Mansion Fu
Pada tanggal ketiga bulan lunar pertama tahun baru, semua orang akan mengunjungi kerabat mereka. Wang Jing'an tidak punya kerabat diibukota, meski begitu dia akan berkunjung dengan keluarganya ke mansion Fu.
Aroma teh mengambang di udara, kediaman Fu disebut-sebut sebagai surganya teh Tiongkok. Semua kaum muda dari usia 5 tahun akan di ajarkan cara menyeduh, menyangrai, menggiling, dan menyajikan teh dengan benar. Itu sudah diwariskan dari turun temurun oleh leluhur keluarga Fu.
Fu Lian dengan senang menyambut Wang Jing'an dan keluarganya. Di kediaman Fu hanya ditinggali Fu Lian dan Fu Yanli pada hati-hati biasa. Keduanya sudah tak punya orang tua sejak kecil karena sebuah kecelakaan saat mengirim teh. Sementara itu keluarga Fu lainnya tersebar di seluruh negri. Mereka hanya datang ke kediaman Fu untuk menyembah tugu peringatan leluhur atau mengirim anak-anak untuk belajar membuat teh.
Sekarang tahun baru, kediaman Fu ramai karena kunjungan dari kerabat jauh. Semua tempat tampak hidup dari pada di masa lalu.
"Suatu kehormatan melihat tuan Wang datang berkunjung ke mansion Fu kami." Fu Lian mengundang Wang Jing'an masuk bersama yang lain.
Fu Lian membawa mereka ke sayap timur mansion Fu. Itu khusus di pakai untuk menyambut tamu istimewa. Wang Jing'an termasuk orang istimewa, selain sebagai menteri dan juara Jingsi tahun lalu, dia juga adalah seorang jenius. Sebagai seorang pedagang, memiliki hubungan baik dengan pejabat adalah sebuah keuntungan. Meski begitu, Fu Lian tidak berniat memanfaatkan kedekatan hubungan mereka. Dia suka orang jenius seperti Wang Jing'an.
Ruangan itu bernama ruang teh melati. Tempat itu hangat dan sejuk. Memberi rasa anda berada diantara hampara kebun teh. Ada aroma melati yang harum datang dari dupa.
"Tuan Wang dan nyonya Qin, juga anak-anak silahkan duduk. Oh ya, Wang Feng, saudaraku mengatakan dia menunggumu di kamarnya untuk bermain. Dia terlihat sangat senang mendengar keluargamu berkunjung."
"Kalau begitu aku pergi menemuinya." Wang Feng pergi dengan cepat tanpa menoleh kebelakang.
Qin Xu berbisik pelan di telinga Wang Jing'an. "Jika Sanbao bukanlah shou, aku berpikir dia dan Fu Yanli adalah kekasih."
Fu Lian melihat punggung Wang Feng. Dia merasa iri melihat saudaranya bisa bermain dengan Wang Feng. Dia teringat bagaimana dia memeluk tubuh Wang Feng ketika mereka di danau Tai Hu. Itu sangat lembut dan harum. Sebagai pria dewasa, Fu Lian adalah orang yang tahu akan kehidupan seksual. Hanya saja bagaiamana dia bisa bergairah dengan melihat mulut ceri Wang Feng. Ini terasa seperti seorang pecabul. Fu Lian mencoba menepis perasaan ini, tapi semakin hari semakin besar. Dia bahkan sering mengalami insomnia karenanya. Ini juga alasan lain Fu Lian selalu menjaga hubungan dengan Wang Jing'an agar bisa dekat dengan si kecil.
Mengingat si kecil sudah menginjak usia 6 tahun dan dia 18 tahun, Fu Lian merasa jarak sangat jauh. Tapi tak masalah jika dia harus menunggu 6-8 tahun lagi agar dia bisa memiliki Wang Feng di usia sah menikah. Pemikiran liar itu sangat gila, hanya saja itu benar-benar terjadi dimasa depan.
Wang Jing'an yang mendengar Qin Xu tidak tahu bahwa putra angkatnya telah di incar oleh tuan rumah. Bahkan dia (FL) sudah menyusun beberapa rancangan kasar untuk mendapatkan putranya.
"Pelayan sajikan teh dan makanannya." Fu Lian memanggil pelayan dan tak lama kemudian beberapa pelayan datang menyajikan teh dan makanan ringan.
"Aku hanya merasa mansion Fu-ku unggul dalam hidangan teh." Fu Lian menuangkan teh ke dalam gelas untuk Wang Jing'an dan Qin Xu.
Wang Jing'an tertawa ringan. "Tuan muda Fu sangat pandai dalam menyanjung secara halus."
Dia mengambil cangkir teh untuk Qin Xu dan meniupnya beberapa kali. "Di tahun baru ini, semua hidangan dan makanan yang di suguhkan memiliki lambang karunia tersendiri. Seperti teh yang anda sajikan ini melambangkan berkah panjang umur. Bukankah begitu tuan muda Fu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasía[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...