Chapter 31

2.2K 276 4
                                    

Dia Hanya Suka Qin Xu

Guru Cheng memandang Wang Jing'an yang tersenyum, dia mengerutkan alis penuh tanda tanya.

Ujian terakhir adalah menyelesaikan sebuah artikel tentang perang antara dua negara. Para peserta ujian diminta menulis solusi di kertas jawaban.

Wang Jing'an membaca bahwa protagonis dalam artikel adalah negara X. Namun posisi negara X sangat sulit, dimana negaranya lebih kecil dari negara Y, jumlah tentara yang tidak sebanyak negara lawan. Negara X memiliki banyak kekurangan daripada negara Y. Wang Jing'an mengetuk meja pelan. Jika negara Y menyerang negara X maka kemungkinan negara X akan kalah total. Pertanyaannya bagaimana negara X mempertahankan wilayahnya dari negara Y saat perang terjadi?

Wang Jing'an teringat bahwa dalam buku sejarah ada seorang ahli strategi militer yang bernama Sun Tzu. Dalam buku itu Sun Tzu menjelaskan poin penting bahwa kebijakan militer terbaik adalah menyerang strategi musuh, kedua menyerang persekutuan musuh dan yang paling buruk adalah menyerang kota/negara yang berbenteng alias tembok.

Wang Jing'an kemudian menyalin beberapa artikel yang ada di buku The Art of War yang di tulis oleh Sun Tzu. Dia juga menjelaskan bahwa: kalau memiliki kekuatan 10 kali kekuatan musuh, kepunglah dia; kalau lima kali, seranglah dia; kalau dua kali, hadapilah dia; kalau sama-sama kuat, pecah belahlah dia; kalau Anda kalah banyak, bertahanlah; kalau Anda bukan tandingan musuh, hindarilah dia. 

Solusi ini cukup bagi negara X adalah bertahan karena kekuatan negara Y di tulis dengan jelas bahwa kekuatannya adalah 2:5. Ini jika menyerang dengan brutal maka sama saja menyerahkan panggang ikan kemulut kucing. Wang Jing'an juga menulis seni berperang paling baik adalah menjaga negara sendiri, sementara menghancurkan negara musuh adalah terbaik kedua. Karenanya, memenangkan seratus pertempuran bukanlah kesempurnaan tertinggi. Sebab, kesempurnaan tertinggi adalah meredam dan mengalahkan pasukan musuh tanpa harus bertempur. Wang Jing'an juga menambahkan bahwa ini tergantung dengan kebijakan jenderal dan petinggi militer.

Para jenderal dan petinggi militer harus mampu menilai situasi medan perang dan keadaan spesifik musuh. Salah satu hal dasar yang harus dimiliki untuk memenangkan sebuah perang adalah harus bisa mengukur hasil dari peperangan itu sendiri. Caranya dengan menilai situasi yang dilakukan atas dasar lima kriteria, yakni; jalan (tao), iklim, medan, komando, dan aturan. Dalam berperang juga, carilah kemenangan yang cepat. Sebab, pertempuran yang berkepanjangan tidak akan membawa keuntungan. Perang berkepanjangan akan menguras biaya tinggi, membuat moral pasukan merosot, dan memberi kesempatan pada musuh yang lain untuk menyerang.

Setelah selesai menulis, Wang Jing'an meregangkan tangan dan leher. Dia membaca jawabannya dan kemudian menyerahkan jawabannya ke pengawas. Kali ini pengawas tidak melipat jawaban atau menyimpannya di amplop melainkan menyerahkan lembaran kertas ke depan guru Chen.

Wang Jing'an dipersilakan keluar ruangan dan dia pergi dengan santai. Tapi di lain sisi guru Chen berkeringat dingin membaca jawaban Wang Jing'an. Jika dia tidak melihat bahwa Wang Jing'an adalah seorang sarjana, ia takut bahwa dia adalah seorang penasihat agung militer. Guru Cheng baru kali merasa bahwa dari semua peserta ujian, Wang Jing'an adalah seorang jenius. Dari jawabannya bisa dilihat bahwa dia mampu menilai situasi dengan rinci meski dia tidak memasuki medan. Bahkan di hari pertama, pada saat ujian tentang kisah inspiratif, miliknya masuk daftar 10 jawaban terbaik yang dikirim ke kaisar. Kemudian sang kaisar langsung menetapkan bahwa jawaban Wang Jing'an yang paling sempurna. Kaisar sendiri berniat ingin mengundang Wang Jing'an untuk membuat buku tentang cerita Roman tiga negara setelah ujian selesai. Dan ujian peta buta, dalam sekolah semua jawaban benar. Tapi kali ini, ujiannya adalah sebuah artikel militer bukan materi empat buku klasik.

Wang Jing'an pergi ke jembatan Qiwei dan hari ini adalah pembukaan toko Bakery An Xu. Sebuah toko kue berlantai dua dengan warna cerah dan manis. Dia pergi ke halaman belakang dan melihat Qin Xu makan kue ceri tikus. Kue ini sangat kecil, hanya sebesar ibu jari dan di hiasi buah ceri manis di atasnya. Karena lucu dan tangkai buah ceri belum di buang sehingga banyak orang menyebutnya kue ceri tikus. 

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang