Chapter 14

3.5K 404 16
                                    

Memberi Hadiah untuk Dua Roti Kecil (2)

Keesokan paginya suasana acara festival masih berlanjut. Itu dilaksanakan selama tiga hari dan akan ada parade perahu air. Perahu itu akan di hiasi lampu lampu cantik dan terlihat indah saat berada di kapal yang mengapung di kanal.

Wang Jing'an dan keluarganya keluar penginapan menikmati suasana pagi. Sehari sebelumnya dia telah mengumumkan bahwa kios miliknya akan tutup sehingga pelanggan tahu. Meski begitu masih ada yang kecewa karena mie dingin dan es serut tidak buka. Tapi mengetahui alasan tutupnya kios Wang Jing'an, beberapa diantaranya segera memahami.

Wang Jing'an segera berpuas diri dengan udara segar kota yang masih asri dan segar. Sangat langka menemukan udara sejuk di kota ketika zaman modern bahkan desa-desa di zaman modern saja sudah terpapar polusi.

Setelah sarapan bubur jagung, Wang Jing'an lalu membawa keluarganya ke tempat penjual ternak. Sesampainya di sana penjual ternak segera menyambutnya dengan antusias.

"Tuan aku benar-benar minta maaf karena tidak menepati janji untuk mengambil mereka tadi malam."

Penjual ternak segera melambai tangannya dan berseru:"Tidak apa apa tuan sarjana. Aku mengerti karena malam yang di janjikan adalah hari festival aku sendiri juga lupa dan menutup bisnisku."

Qin Xu dan Wang Yuen hanya diam mengamati percayakan Wang Jing'an dan penjual ternak. Tapi ketika mereka melihat Wang Long, matanya berbinar dan berseri seri melihat kandang kuda di bagian akhir kandang penjualan ternak. Dia tidak sadar berjalan-japan dengan mulut menganga dan memandang keatas melihat dada bidang dan kokoh kuda-kuda itu.

Wang Jing'an tersenyum dan memanggil keduanya. "Wang Long, Wang Yuen, kemari! Ayah ingin memberi kalian sesuatu."

Wang Long mengangguk namun dengan enggan terus mengintip ke arah kandang kuda yang semakin jauh.

Saat ini mereka di bawa ke sebuah tempat yang lokasinya keluar dari area peternakan hewan.

"...Kuda? Apa... apa ayah serius!" Wang Long berseru senang melihat kuda hitam di depannya yang sudah di pasang pelana. Kuda itu memandang kembali Wang Long yang terlihat senang dengan tampang bodoh.

"Ayah kenapa milikku terlihat peminim?" Wang Yuen tiba tiba berseru protes dan memasang tampang cemberut melihat ayahnya.

Sebelum Wang Jing'an menjawab, Wang Long sudah lebih dulu berkata:"Itu karena kami seperti daddy dan kudanya sangat cocok denganmu."

Wang Yuen menyentuh dahinya dan terlihat berpikir. "Benarkah?" Serunya kemudian.

"Umm, jika tidak percaya tanya dengan ayah."

"Itu benar, kudanya sangat cocok dengan Erbao yang lucu dan imut seperti daddynya."

Pipi Qin Xu memerah sendari tadi karena terus di sebut-sebut. Penjual ternak sedikit mengernyit melihat situasi ini. Sangat jarang melihat seorang shou hidup nyaman dan bebas di sebuah keluarga. Biasanya mereka selalu di jadikan sebagai pertanda sial dan di jual oleh keluarganya ke penjamin atau tumah bordil.

Qin Xu yang berpakaian rapi layaknya istri seorang bangsawan terlihat berwibawa dengan menggendong balita yang terus berkicau menggunakan bahasa bayi. Wajahnya putih bersih dan matanya yang cerah, terlihat bahwa dia hidup dengan baik. Tidak ada tanda-tanda cacat kekerasan pada fisik. Senyumnya terus mekar dan nyaman untuk di lihat. Cantik dan anggun. Penjual ternak kemudian memandang Wang Jing'an dan dua putranya yang terus membahas tentang kuda.

Setelah pasal kuda poni yang terus di permasalahan Wang Yuen, akhirnya kuda itu keluar dari area penjualan ternak. Kuda hitam milik Wang Long di beri nama Black Shadow dan kuda poni milik Wang Yuen di beri nama Shine.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang