Chapter 47

1.9K 260 24
                                    

Rencana Masa Depan

Wang Jing'an merasa lelah tetapi ketika dia melewati halaman rumah seseorang, dia melihat bunga matahari yang sedang dipanen. Wang Jing'an teringat Qin Xu yang masih sakit di rumah, dia mampir ke rumah itu dan bertanya apakah bunga matahari sudah punya biji kuaci. Pemilik melihatnya dan mengetahui siapa Wang Jing'an, dia mengatakan ya dan memilih kuaci kualitas terbaik untuk Wang Jing'an. Wang Jing'an juga meminta beberapa tangkai bunga matahari untuknya dibawa pulang.

Wang Jing'an masuk ke halaman mansion dan segera masuk ke kamar. Didalam kamar dia tidak melihat Qin Xu dan kasur sudah tertata rapi.

"Dimana Xuxu?" tanyanya pada pelayan.

"Menjawab tuan, nyonya ada di gazebon pribadi tuan."

Wang Jing'an pergi ke gazebon dan melihat Qin Xu bersantai di kursi ayunan sambil memakan pangsit. Meski belum tahun baru dia tiba-tiba ingin memakan pangsit kukus yang berlemak dan manis. Wang Jing'an merasa kelelahan hari ini hilang. Dia menghampiri Qin Xu dan menaruh bunga matahari di dalam botol kaca dan mengisinya dengan air.

"Bunga matahari?" Qin Xu menatap Wang Jing'an dengan heran.

"Ya. Saat pulang aku melewati halaman rumah orang lain yang menanam bunga matahari. Rupanya mereka sedang panen biji kuaci dan aku membelinya beberapa untuk kamu cicipi. Selain itu aku juga punya biji matahari untuk ditanam disini."

Qin Xu melihat halaman yang penuh akan bunga dan tanaman lain. "Tidak ada tempat lagi disini?"

Wang Jing'an tidak peduli dan mengambil pot untuk menyemai biji bunga.

"Kenapa kamu sangat gigih?" Qin Xu melihat Wang Jing'an tidak menyerah akan bunga itu.

"Setiap yang aku tanam di gazebon ini adalah bunga dan tanaman berarti, termasuk bunga matahari ini." Wang Jing'an berkata dengan serius.

"Lalu apa arti bunga matahari?" Qin Xu penasaran.

Wang Jing'an tersenyum, berbalik dan membasuh tangannya kemudian duduk di samping Qin Xu. Membelai perut Qin Xu yang sudah masuk bulan ke empat, cuaca mulai turun sedikit dingin karena masuk musim dingin.

"Arti bunga matahari adalah Cinta yang diam dan tersembunyi. Tidak ada orang lain dimata saya dan hanya ada anda dimana-mana." Wang Jing'an memberi Qin Xu ciuman dengan penuh cinta di kening dan melanjutkan paruh kalimat lainnya.

"Baobe (sayang), jika banyak kesulitan yang sudah aku alami di paruh pertama hidupku adalah demi bertemu yang terbaik sepertimu, bahkan jika hal itu merupakan hal yang menyakitkan lagi aku akan bersedia menikmatinya. Dalam hidup ini aku hanya punya dua permintaan. Semoga aku di peluk dalam pelukanmu, dan dikubur dalam hatimu. Berharap kamu tinggal bersamaku dan tidak pernah meninggalkanku. Semoga Xiao Fulanku selalu bahagia dan dalam suasana hati yang baik."

"Aku mencintaimu..." tiga kata itu membuat Qin Xu tersipu. Wang Jing'an jarang mengucapkan kata-kata intim padanya tapi sikapnya yang memanjakan tidak pernah ditinggalkan. Dia sering terbiasa di layani pada waktu-waktu tertentu.

Saat sore hari, semua orang berkumpul di meja makan untuk menikmati makan malam. Wang Jing'an memberi semua perhatiannya pada Qin Xu, sedangkan anak-anak diam untuk makan dan seperti terbiasa akan hal itu.

"Ayah.." Wang Feng memecahkan kesunyian. Meski tidak ada aturan tidak boleh bicara saat makan itu tetap menjadi aturan sopan santun kecuali di perlukan.

"Ya?" Wang Jing'an mengalih perhatiannya pada Wang Feng.

"Nona Fu Yanli mengajakku untuk bermain besok dan pelayan akan menjemputku besok, jadi apakah aku boleh ayah?" Wang Feng menatap Wang Jing'an dengan mata berbinar.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang