Bebek Mandarin
Wang Jing'an terdiam saat mendengar laporan Wang Shi, seseorang menyelidiki bisnisnya dan berencana membuat kesalahan dalam laporan dana dalam proyek pekerjaannya. Beberapa orang juga menyelidiki tentang sumber bisnisnya.
Wang Jing'an tersenyum, para orang tua ini seperti anjing yang terus menggonggong. Dia merasa menjadi Dong Cheng kedua. Wang Jing'an melepaskan burung merpati setelah menempatkan surat di kakinya. Dia ingin meminta pendapat Yan Ting tentang ini. Kejahatan memalsukan laporan pembedaharaan dan melakukan penjebakan adalah tindakan tak terpuji bagi para pejabat tinggi istana.
Yan Ting bermain dengan putranya di halaman istana Phoenix. Merpati datang dengan sigap hinggap di lengan kursi. Yan Ting menemukan bahwa itu merpati pos. Dia menangkapnya dan melepas tabung pada kaki merpati. Merpati kemudian terbang kembali dan entah kemana.
"Dada... Hmm..." Yan Heqing mengayunkan tangannya, ingin mengambil apa yang ada di tangan Yan Ting.
Jing Xuan datang dari dalam, dan melihat Yan Heqing ingin meraih apa yang ada di tangan Yan Ting. Wajah Yan Ting sudah tak sedap di pandang. Jing Xuan bergegas mengambil Yan Heqing.
"Ada apa Yang Mulia?" Jing Xuan melihat suarat di tangan Yan Ting yang kusut.
"Beberapa orang berusaha menjebak Wang Jing'an dan itu di temukan oleh anak buah Wang Jing'an. Diantaranya ada yang memalsukan dana ke bencana bumi yang di tangani Wang Jing'an."
Mata Jing Xuan terbelalak,"Sangat berani, ini benar-benar mampu!"
"Oleh sebab itu aku sangat marah!!!" Yan Ting menggertak giginya dengan perasaan kebencian. Benci terhadap besi yang tak bisa menjadi baja.
Wang Jing'an tidak peduli dengan yang terjadi di istana, dia tengah mandi dengan Baoqi dan istrinya.
"Kemana lagi kita pergi selanjutnya?" Qin Xu.
"Aku sudah membuat perencanaan perjalanan kita. Selanjutnya adalah kota Murong. Kota itu di pimpin oleh Murong Li, yang juga kepala keluarga Murong."
"Apa yang kita lakukan di sana?"
"Keluarga Murong adalah pengusaha pembuat kapal, aku ingin bernegosiasi tentang desain kapal dengan mereka. Nah, rata-rata kapal yang digunakan oleh pelaut adalah kapal produksi keluarga Murong."
"Ikut pengaturan suami."
Wang Jing'an tersenyum, apakah boleh istrinya segemas ini. Sangat penurut.
Qin Xu terdiam di kala sesuatu menonjol. Dia tersipu dan bergerak menghindar dengan gelisah.
"Pelayan, bawa Baoqi keluar."
"Ah..." Qin Xu dan Baoqi sama-sama berteriak.
"Na... Jummmmm,.... Ahhh....." Baoqi berteriak dan menendang-nendang udara kosong. Terlihat sangat kesal.
"Selama di sini, aku belum mencicipi mu." Wang Jing'an mendekat ke arah Qin Xu dan menghembuskan nafas berat di cuping telinga Qin Xu.
Qin Xu gemetaran dan bergerak gelisah. Tapi apalah daya, dia ada dalam kukungan Wang Jing'an.
Mata Wang Jing'an semakin berat dikala dia melihat tubuh Qin Xu basah dan mengkilap. Itu terlihat sangat menggoda, apalagi tengkuknya yang berubah warna.
Tangannya menarik pinggang Qin Xu dan dia terus mengendus-endus leher Qin Xu dengan rakus. Wang Jing'an mabuk karenanya. Tangannya meluncur pelan mengikuti alur tulang ekor.
Tubuh Qin Xu seakan tersengat, dia mendongak dan mendesah pelan. Mata Wang Jing'an menghitam dan dengan segera menghisap leher Qin Xu.
"Ah..." Qin Xu kaget dengan sedotan kuat Wang Jing'an.
"Um..." Suaranya terendam saat jari tengah Wang Jing'an masuk ke area Krisan.
Wang Jing'an menarik jarinya dan menggantinya menjadi tiga jari. Qin Xu ingin melompat dari dalam air. Tangan lain Wang Jing'an memeluk pinggang Qin Xu dengan erat. Qin Xu terkunci dan tindak bisa bergerak.
Wang Jing'an tersenyum melihat Qin Xu gelisa. Serigala itu senang saat kelinci berada di kurungannya.
Serigala yang lapar sangat ingin memakan kelinci, tapi dia takut kelinci takut. Dia ingin kelinci memohon dan sukarela menunjukkan perut kecilnya.
Wang Jing'an mencabut jarinya yang mengobrak abrik di dalam tubuh Qin Xu. Qin Xu terengah-engah namun itu hanya sesaat sebelum masuk sesi inti.
"Sayang kamu benar-benar membuatku gila." Wang Jing'an terus menahan diri agar tidak menyakiti Qin Xu. Jika mengikuti naluri buasnya, apa jadinya kondisi Qin Xu nanti.
Dia membalik tubuh Qin Xu dan membuat keduanya berhadapan. Melihat wajah Wang Jing'an penuh nafsu, Qin Xu tersipu.
Wang Jing'an membelai paha mulus yang putih milik Qin Lang, jakunnya naik turun. Dia harus menelan ludah dengan susah payah.
Wang Jing'an mendekat dan mengendus sebentar di leher Qin Xu. Dia perlahan turun dan mendarat di nipel merah muda yang montok. Wang Jing'an sengaja menyentuh nipel itu dengan bibirnya. Tubuh Qin Xu bergetar dan dia terengah-engah.
"Cup..."
Suara hisapan mulut terdengar jelas. Wang Jing'an menghisap nipel Qin Xu, sesaki menjilat, sesekali mengigit dan menghisap.
"Em..."
"Uum....."
"Ah........"
"Oh.........."
"Ouch..."
"Xiang.... gong ...."
Beberapa goresan tertinggal di bahu belakang Wang Jing'an. Merasanya di cukup puas, Wang Jing'an melepas hisapan nipel dari mulutnya. Dia merasa kosong untuk sesaat.
"Xiang gong"
Qin Xu memanggil Wang Jing'an yang terdengar centil. Darah Wang Jing'an mendidih dibuatnya. Binatang didalam hatinya ingin melompat keluar dan memangsanya dengan ganas.
"Xiang gong"
Kali ini Qin Xu memanggil dan mengangkat kakinya dan pelan-pelan membuka pahanya. Dia masih terlihat malu-malu tapi penuh percaya diri.
Wang Jing'an menarik nafas dengan kuat, ini godaan yang di sengaja. Matanya menghitam dan tangannya menangkap pergelangan kaki Qin Xu.
"Aku tidak tahu bahwa Xuxu bisa mengambil inisiatif. Sayang, darimana kamu belajar."
Qin Xu tersipu malu, itu adalah cerita kecil yang diberi tahu Rong Fei.
Wang Jing'an tidak menunggu jawaban Qin Xu tapi mengarahkan tongkat panas ke dalam pintu masuk. Qin Xu kaget dan area itu menjepit ujung mahkota yang masuk.
"Ah....."
Wang Jing'an menggeram rendah. Qin Xu kembali kaget dan mengendur. Wang Jing'an seperti menyimpan dendam dan menerobos masuk.
"Pop"
"Tersentak"
Air bergelombang dan menghantam pinggi bak mandi.
Wang Jing'an mengangkat tubuh Qin Xu dengan keadaan tersuntik. Qin Xu menyembunyikan wajahnya di dalam leher Wang Jing'an.
Air mata filologis keluar. Di bawah sinas bulan yang merembes masuk dari sela tirai jendela, meluncur ke lantai dan menerangi ruangan berlilin.
Kasur yang besar bergoyang kuat, suara erangan mengalun bagaikan nyanyian siren di tengah laut.
"Satu kali lagi sayang."
"Hanya sekali!!??"
"Ya"
Tapi itu berubah menjadi periode malam yang panjang tanpa tidur.
Penulis ingin mengatakan sesuatu:
Hanya 900an kata dan tidak bisa lebih. Dan saya tidak update selama 3 Minggu 😭😭😭. Siang saya bekerja dan malam tidak ada waktu lembur untuk menulis cerita. Saya juga ingin menulis adegannya lebih banyak tapi terbatas waktu.
Terimakasih masih mau membaca dan memberi vote.
Davinci140303
Kamis, 31 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...