Chapter 11

3.2K 390 16
                                    

Memberi Nama

Keduanya masuk ke kamar dan melihat adiknya di sebuah kotak dan Qin Xu sedang memegang sebuah botol berisi susu yang ujungnya di hisap adiknya. Dabao dan Erbao melihat satu sama lain.

"Daddy apa itu?" Erbao menunjuk ke arah botol susu.

"Ini adalah botol susu, ini digunakan agar mudah adikmu meminum susunya."

Qin Xu pada awalnya juga sama-sama ingin tahu seperti keduanya ketika melihat botol susu. Namun setelah Wang Jing'an menjelaskan fungsi dan kegunaannya, dia sekejap beradaptasi. Wang Jing'an sudah sering menunjukan hal hal aneh, jadi Qin Xu tidak heran lagi.

Melihat adiknya meminum susu, dua bersaudara itu memiliki mata yang rumit. Tapi Qin Xu yang asik membuai Sanbao, tidak melihatnya.

"Dabao, Erbao, sudah jam 9 malam. Tidur, ini jam yang tepat untuk anak anak" tiba tiba Wang Jing'an masuk membawa dua gelas susu. Dia kemudian menyerahkannya ke mereka.

"Minumlah, ini agar kamu tidur nyenyak."

Dua bersaudara itu tidak pernah mengalami hal baik seperti ini. Mereka merasa bersyukur bahwa ayah baru mereka adalah orang yang baik. Meski begitu, Dabao tetap tidak berpuasa diri, sebagai saudara yang masuk akal di antara mereka, dia masih mengembangkan rasa waspada.

Erbao yang masih polos, meminum susunya dengan senang hati. Dia meletakkan susunya di atas napan dan menghampiri adiknya. Erbao mencium pipi adiknya, dia kemudian melihat Qin Xu dan Wang Jing'an.

"Ciuman malam boleh?" Tanyanya malu malu sambil menunduk dan memegang jemarinya dengan gelisah.

"Boleh" sahut Qin Xu dan kemudian mencium gemas pipi kurusnya.

"Dabao" panggil Wang Jing'an.

"Ya ayah"

"Dimasa depan, jika ada yang kalian inginkan atau ada yang mengganggu menggertak kalian, katakan pada ayah dan daddy."

"Itu benar, aku sudah menganggap kalian seperti putraku sendiri, bahkan jika aku punya anak sendiri dimasa depan, kamu tetap putra-putraku dan anak-anak, juga kakak dari adikmu."

Qin Xu juga mencium pipi Dabao dengan lembut. Dia bisa melihat bahwa Dabao sudah dewasa yang belum pada waktunya.

Erbao kemudian melihat Wang Jing'an, "Ayah, cium"

Wang Jing'an tersenyum, dia kemudian mencium pipi keduanya. "Terlalu kurus dan tidak ada daging. Aku akan menjadikan kalian roti kukus yang montok."

Setelah mengantar keduanya ke kamar untuk tidur, Wang Jing'an menjelaskan rencananya untuk berjualan besok.

"Kamu tetap di rumah menjaga anak-anak, biarkan aku yang pergi besok bersama pelayan boneka. Selain itu aku juga akan pergi ke ayah mereka dan memberi uang sebagai tebusan dan meminta hakim daerah mendaftarkan nama mereka ke keluarga kita."

"Apakah kamu sudah menyiapkan nama, tidak mungkin kamu mendaftarnya dengan nama julukan?"

"Aku punya empat nama di sini yaitu Wang Long, Wang Yue, Wang Feng, dan Wang Xing. Pilih yang cocok?"

Qin Xu merenung sebentar, :" Wang Long untuk Dabao, Wang Yue untuk Erbao dan Wang Feng untuk Sanbao. Biarkan Wang Xing untuk anak kita nanti.'

Wang Jing'an tersenyum, " Fu Lang kamu sudah memikirkan anak kita rupanya?"

Wajah Qin Xu memerah mendengarnya," itu hanya pikiran belaka" katanya malu.

"Tidak apa apa, kita juga akan punya anak sendiri di masa depan. Tapi aku ingin itu untuk satu atau dua tahun ke depan, karena sekarang ketiga putra kita masih kecil. Sanbao masih balita, jika kamu punya anak itu akan merepotkan. Aku tidak ingin menggunakan para boneka mengasuhnya sebab bayi yang tumbuh dari asuhan orang tua itu lebih baik karena sejak dini mereka merasakan kasih sayang orang tua. Aku ingin kamu sebagai seorang 'ibu' tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting, cukup rawat anak anak kita."

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang