Chapter 37

1.8K 233 6
                                    

Tersesat

Zhang Cheng melempar anak panah secara membabi buta. Dia gagal kali ini, itu membuat harga dirinya terasa rendah. Li Ji An menatap ngeri ke arah boneka jerami yang penuh dengan anak panah yang tertancap.

Tidak ada yang menyadari bahwa Zhang Shisan berdiri di pintu dengan posisi bersandar dan tangan dilipat. Dia melirik putranya dari belakang. Mengetahui bahwa Zhang Cheng di posisi kedua, Zhang Shisan kaget. Zhang Cheng sebenarnya bisa disebut anak yang beruntung karena dilatih dibawah tangannya langsung. Setelah mengetahui berita itu, Zhang Shisan mengirim seseorang untuk menyelidiki siapa juara pertama. Tapi dalam penyelidikannya, Zhang Shisan hanya menemukan bahwa Lin Zhige memiliki hubungan dengan Wang Jing'an, juara Jingsi tahun ini. Selepasnya itu tidak ada informasi apa-apa, baik siapa gurunya dan apakah dia putra bangsawan atau tidak.

"A Cheng, apa belum cukup?"

Mendengar suara retorika ayahnya, Zhang Cheng berhenti dan Li Ji An juga berbalik kaget.

"Ayah"

"Paman"

Zhang Cheng merasa kesemutan di telapak tangan kirinya dan sakit di jari telunjuk dan jempol.

"Gagal adalah pelajaran berharga dimasa depan" tegur Zhang Shisan.

Zhang Cheng menunduk dengan perasaan sedih tapi wajahnya masih tenang, setenang permukaan air danau.

"Meski aku tidak tahu siapa Lin Zhige tapi dari informasi, dia memiliki satu keunggulan darimu. Apa kamu tahu?" Zhang Shisan memandang Zhang Cheng dengan wajah serius.

Melihat tatap interupsi dari ayahnya Zhang Cheng berpikir apa kelebihan Lin Zhige. Ketika lawan bermain dia sangat santai dan tekanan di sekitarnya tidak memiliki pengaruh kepadanya. Seakan-akan dia adalah bantal kapas. Meski demikian Lin Zhige tetap memiliki konsentrasi yang juga tinggi dan ada sedikit rasa kepercayaan diri di alisnya. Memikirkannya, Zhang Cheng tiba-tiba berpikir, dia tahu dimana letak kesalahannya. Dia gagal karena kemampuan pengendalian diri yang kurang bukan karena kekuatannya yang lebih rendah dari Lin Zhige.

Melihat putranya menemukan jawaban, Zhang Shisan menepuk bahu Zhang Cheng. "Kamu tidak perlu berlatih dengan perasaan tertekan, ada baiknya kamu memiliki ikatan pertemanan dengan Lin Zhige. Pelajari darinya bagaimana mengendalikan diri."

"Aku mengerti" Zhang Cheng mengangguk paham.

Sepeninggalan Zhang Shisan, Li Ji An buru-buru berlari ke Zhang Cheng. "Cheng ge, apa tanganmu tidak apa-apa?"

Zhang Cheng mengangguk sebagai balasan. Tapi memikirkan Lin Zhige, dia mungkin masih punya peluang. "Besok aku akan menemui Lin Zhige."

"Lalu, apa yang Cheng ge lakukan?"

Apa yang dia lakukan??

Zhang Cheng diam, dia tidak tahu harus memulai dari mana. Dalam lingkaran pertemanan, hanya Li Ji An yang merupakan keponannya sendiri yang dekat dengannya. Kemana Zhang Cheng pergi maka ada Li Ji An sebagai ekor. Pada dasarnya ada banyak anak-anak yang ingin berteman dengannya namun semua orang punya motif sendiri.

"Jangan ikut campur" Zhang Cheng kesal

"Oh" Li Ji An mengangguk patuh.

Keesokan harinya, semua peserta berkumpul di lapangan di dekat hutan Sanxiang. Seorang pemandu mengintruksi tentang langkah-langlah dalam lomba berburu. Kali ini Wang Jing'an dan Qin Xu ikut menonton.

Tak lama terjadi keributan di antara peserta.

"Yang mulia pangeran, anda sebaiknya ikut dengan kami. Aku punya banyak teman di kelompokku. Kami akan melindungi anda dengan baik dan pastinya anda tidak khawatir dengan bantuan jika kesulitan" Zhao Jiang mengucap mata-mata membujuk kepada Fang Miao Miao.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang