Chapter 51

1.6K 209 32
                                    

Semoga Kamu Selalu Bahagia

Tahun baru sangat meriah di ibukota. Dengan pembukaan gelandang es, semua orang menikmati tahun baru di tahun ini dengan hal baru. Wang Jing'an diberi hadiah atas ide briliannya kali ini.

Setelah semua urusan resmi selesai, Wang Jing'an kembali ke mode budak istri. Setiap pagi dia akan bangun menyiapkan sarapan dan air panas untuk meringankan gejala pembengkakan kaki dipagi hari.

Pada tanggal 29 Desember, Wang Jing'an membuat aneka macam kue seperti tahun baru sebelumnya. Ada kue keranjang (Nian Gao), kue Mangkuk, Wajik, kue Ong lei dan kue Ku. Kue ini melambangkan keberuntungan, kemakmuran, selalu di berkati dan akan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Anak-anak segera menyerbu toples dengan kecepatan kilat terutama Wang Yuen si foodie kecil Wang Xu. Dia menjilati jari-jarinya dengan penuh emosi.

"Ayah adalah yang terbaik." Katanya pada Wang Jing'an sambil mengacungkan jempol.

"Benarkah!? Aku merasa Erbao memanfaatkan ayah." Wang Jing'an sengaja melihat Wang Yuen dengan tatapan main-main.

"Aku..." Wang Yuen merasa kue yang dia makan tersangkut di tenggorokannya.

"Tidak... ya itu tidak benar. Ayah adalah orang jenius. Dan membuat makanan adalah hal yang sepele." Wajah Wang Yuen memerah karena malu dan dia sedikit tergagap karenanya.

"Bukankah begitu Lin-ge?" Wang Yuen menatap Lin Zhige untuk mencari pendukung.

Di bawah mata si foodie yang penuh dengan keluhan dan keluhan, dia terlihat sangat patah hati karena di gertak. Lin Zhige mengusap kepala Wang Yuen dan berkata: "Ya, apa yang Erbao kita katakan itu benar. Paman Wang adalah orang yang brilian dan apa yang dia buat selalu sempurna dan memuaskan."

Wang Jing'an terkekeh. "Erbao sangat hebat dalam mencari pendukung."

Wang Yuen tersipu malu dan Lin Zhige yang melihatnya merasa ingin meremas pipi bulat yang montok lalu menghisap sarinya. Selama menjadi teman belajar Wang Yuen, Lin Zhige lebih merasa dia adalah penjaga pribadi. Dia dan Wang Long selalu berlatih beladiri dan kung fu dengan yang pertama melindungi Wang Yuen dan yang kedua mengejar cita-cita.

Wang Jing'an tidak peduli dengan pemikiran anak-anak tapi melihat tatapan Lin Zhige dia merasakan tatapan yang familiar. Tapi Wang Jing'an buru-buru menepis dan berpikir apa mungkin anak-anak berbuah musim semi begitu cepat?

Memasuki malam tahun baru, Wang Jing'an menyiapkan kembang api seperti tahun sebelumnya. Di tahun lalu saat menunggu pergantian tahun, Wang Jing'an ditemani Qin Xu tapi sekarang karena kehamilannya porsi tidur Qin Xu menjadi panjang dan mudah mengantuk. Wang Jing'an tidak heran dengan kondisi fisik seorang yang tengah hamil.

"Tidurlah dengan nyenyak, aku akan berjaga dengan anak-anak." Dia mengecup kening dan pipi istrinya dengan lembut dan kasih sayang.

Perasaan dimabuk cinta membuat Qin Xu tidak bisa melepaskan Wang Jing'an. "Kamu berjaga disini saja, temani aku" perasaan ingin dimanjakan tiba-tiba muncul tanpa dia sadari.

Melihat istrinya menjadi genit di ranjang dan meminta suaminya menemaninya membuat binatang buas yang tersembunyi di hati Wang Jing'an terbangun. Pupil matanya menyusut dan pikirannya menjadi liar. Qin Xu tidak menyadari bahaya yang ada dan terus bertingkah manja agar Wang Jing'an menemaninya.

Sebuah ciuman turun menutupi mulut Qin Xu. Wang Jing'an sempat minum beberapa teguk anggur dan masih ada aroma di dalam mulutnya. Aroma anggur yang manis dan harum memnuhi rongga mulut Qin Xu. Dia dengan patuh memeluk leher Wang Jing'an dan membuat suara redahan lembut.

"Ah....." suaranya terdengar pelan disela-sela ciuman keduanya beradu.

Wang Jing'an terus mengaduk mulut Qin Xu menghisap saliva seperti lebah menghisap nektar bunga. Beberapa bagian tertentu menegang dan hasrat Wang Jing'an yang begitu besar mengamuk liar. Dia melepas Ciuman dan turun ke ceruk leher Qin Xu. Menjilat, mengigit dan menghisap kuat setiap inci leher istrinya.

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang