Extra Chapter 03

1.4K 122 8
                                    

Tidak Terpisahkan

Bunyi datar pada mesin monitor ICU dan garis lurus menunjukkan denyut jantung hilang. Semua staf medis sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain.

Wang Jing'an merasa kabut kuat dan dia semakin lama semakin tenggelam. Rasa sesak nafas menyelimutinya, dia meronta didalam kabut dan berusaha keluar dengan paksa.

"Ah...." Wang Jing'an duduk dengan tarikan nafas yang kuat. Dadanya naik turun dengan rakus menghisap oksigen.

Bunyi detak jantung normal pada monitor ICU bersuara nyaring.

Semua orang kaget dan terdiam. Mereka tidak bisa bereaksi sampai salah satu dokter mengambil stetoskop untuk memeriksa apakah orang ini benar-benar hidup.

.....

Semua fungsi tubuh Wang Jing'an normal dan tidak ada kendala. Seakan-akan kecelakaan itu tidak ada terjadi sama sekali.

Sekitar seminggu, Wang Jing'an dikeluarkan dari rumah sakit karena kondisinya membaik. Dokter menyarankan untuk datang seminggu sekali ke rumah sakit untuk mengecek kesehatan dan mengganti gift perban.

Gorden hitam bergerak ringan, bunyi bif berkali-kali menandakan jam 7 pagi. Wang Jing'an bangun dan beberapa pelayan masuk kedalam kamar. Membantunya mandi dan berganti pakaian.

Wang Jing'an memandang meja makan yang penuh dan asap mengepul. Tapi bukan itu intinya, dia rindu istrinya, dan rindu putra-putranya. Senikmat apa pun makanan di menja, tak senyaman bubur hitam pertama yang dibuat Qin Xu untuknya.

Paman Bao melihat majikannya melamun di meja makan. Sejak beliau sadar, dia terlihat linglung dan pendiam. Dia adalah orang yang santai dan ceria. Sangat mudah di ajak bergaul.

Melihatnya berdiam diri seperti itu membuat paman Bao merasa sedih.

"Tuan, jika anda tidak makan, makanannya akan dingin" ucap Paman Bao.

Wang Jing'an menghela nafas, "Singkirkan semua makanan ini, buatkan aku acar goreng dan bakpao."

Paman Bao merasa pendengarannya salah. "Apa tuan ingin acar goreng dan bakpao?"

"Apa aku harus mengulanginya"

Paman Bao buru-buru meminta pelayan menyingkirkan semua makanan di atas meja makan. Semua makanan di tarik dan digantikan acar goreng dan sepiring bakpao.

Bakpao yang baru dikukus mengepul dan putih. Acar goreng nya segar dan terlihat enak. Melihatnya membuat Wang Jing'an pada Qin Xu ketika dia pertama dia buat bakpao dari tepung putih.

Wang Jing'an menghabiskan semua makanan di atas meja. Pelayan termasuk paman Bao kaget melihat Wang Jing'an memakan semua makanan. Mereka bertanya apa yang terjadi dengan Wang Jing'an.

Qin Xu Ling-Ling dengan kebisingan di sekitar.

Seseorang bertanya dengan nada khawatir, "Hei nak, apa kamu baik-baik saja?"

Qin Xu merasa berat dan pusing di kepalanya. Di tambah terik matahari sangatenyengat membuat dia merasa tidak nyaman. "A_aku baik baik saja."

"Jangan tidur di tengah jalan, kamu sebaiknya hati hati agar tidak dikira polisi sebagai pecandu narkoba karena itu."

Qin Xu hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Dia merasa bahwa di sekitarnya asing. Hanya ingatan untuk menemukan alamat rumah didalam buku catatan yang Qin Xu ingat. Sisanya dia tidak tahu apa-apa.

Qin Xu beranjak dari tempatnya dan menemukan koper di sampingnya. Dia tahu itu adalah koper miliknya. Meski ingatannya terbatas, tapi dia merasa semuanya familiar dan tidak sulit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[END][BL] My Wife Is Male By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang