Bangun Rumah
Arus pengunjung di Restoran An Xu semakin naik dan jumlah pesanan makanan setiap hari mampu mencapai seribu. Wang Jing'an harus ekstra mengeluarkan pelayan boneka untuk mengemas dan pengantar pesanan. Karena makan yang tidak biasa, kini telah menjadi tren seperti Ice Tea. Mereka tidak menyangka bahwa teh masih bisa disajikan dengan gula dan es. Rasanya sangat segar setelah makan. Beberapa pecinta minuman teh berbondong bondong memesan minuman itu. Bahkan ada yang rela datang dari luar kota hanya untuk mencicipinya.
Wang Jing'an memandang gudang penyimpanan teh di dimensinya yang menyusut drastis. Meski masa panen sangat cepat di dimensi tapi kejadian ini sangat mengejutkan. Dia kemudian berpikir untuk mencoba memasukkan kopi dalam minuman di Restorannya.
Setelah membeli alat dari Aislin untuk mengolah kopi, Wang Jing'an kemudian mempromosikannya. Kopi yang di buatnya bervarian seperti di zaman modern. Seperti kopi susu, kopi moca, kopi Exspresso, kopi hitam dll. Promosinya segera di tanggapi cepat dan kopi hitam lalu hits di kalangan para lansia dengan alasan waktunya yang kuat dan rasanya sangat khas. Sedangkan kopi jenis lain suka di nikmati anak muda seperti di zaman modern. Beberapa orang yang menikmati minuman dengan susu bertanya tanya bagaiman minuman itu tidak memiliki bau amis susu sama sekali. Wang Jing'an hanya tersenyum dan mengatakan itu adalah rahasia resep keluarga.
Ketika dia kembali ke desa, Wang Jing'an kaget dengan beberapa orang berkerumun di depan rumahnya. Setelah masuk dia melihat seorang wanita fatty duduk santai di depan istrinya. Wajah Wang Jing'an seketika tak enak di pandang.
"Ada apa ini?" Katanya ketika masuk.
Mak comblang yang tengah menunggu kedatangan Wang Jing'an segera tersenyum dan matanya sedikit melirik ke arah Qin Xu.
"Xiucai Wang syukurlah kamu cepat datang. Beberapa waktu yang lalu seseorang berusaha mengusir saya dan tidak menerima saya, tapi beruntung beberapa orang melihat dan saya tidak jadi di usir" Mak Comblang tiba tiba berkata dan membuat Wang Jing'an menoleh ke arah Qin Xu.
"Siapa?" Tanya-nya sambil berjalan ke arah Qin Xu. Ekspresi Wang Jing'an kemudian melembut dan mengusap pipi Qin Xu yang menggembung karena kesal.
Qin Xu memandang Wang Jing'an dengan cemberut. "Dia Mak Comblang dari desa. Dia ingin menjodohkanmu Wang Miao. Aku mengatakan kamu tidak menerima selir atau istri ke-2 tapi dia memaksa masuk dan mengatakan aku ikut campur. Laogong aku hanya mengikuti yang kamu katakan. Aku tidak setuju kamu_"
"Tidak ada wanita atau shou lain selain kamu" Wang Jing'an segera menyela dan menyentuh hidung Qin Xu sebagai mainan.
Mak comblang berkeringat dingin. Pantas saja Qin Xu tidak menerimanya ternyata Wang Jing'an yang memberi peluang. Tapi dia tetap tenang dan berusaha maksimal melaksanakan tugasnya karena dia tak pernah gagal. Sebelum Mak Comblang berkata Wang Jing'an segeranya menyatakan:"Pulanglah, kamu tak di terima di sini. Katakan pada mereka bahwa di masa depan istri Xiucai Wang adalah Qin Xu dan itu hanya dia sendiri, mengerti!"
Wajah Mak Comblang berubah menjadi merah, hitam dan putih. Beberapa orang yang menonton di luar segera pergi dengan tergesa gesa membawa berbagai berita mulai dari Xiucai Wang tak menerima istri lagi, dan yang tak terduga adalah dia mengadopsi 2 anak kecil. Posisi rumah Wang Jing'an di ujung desa dan terdapat jalan pintas yang dekat dengan rumah Wang Jing'an yang sering dia lewati untuk keluar masuk desa. Sehingga banyak orang tak tahu apa yang dia lakukan.
Setelah Mak Comblang pergi, Qin Xu lalu seperti burung unta yang bersembunyi di pelukan Wang Jing'an. Sedangkan pihak lain terkekeh melihat tingkah istrinya yang menurutnya lucu dan menggemaskan. Dua kepala roti kecil bertumpu di balik pintu untuk mengintip keluar. Ketika keduanya di temukan mereka kaget dan terjatuh seperti kue lapis dengan Wang Long di bawah dan Wang Yuen di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END][BL] My Wife Is Male By SVD
Fantasy[WARNING!!!Original Story] Wang Jing'an yang malang harus mati karena di tabrak sebuah truk karena pengemudinya mengantuk. Dia baru saja lepas rapat dengan karyawan tokonya dan berniat pulang karena pusat belanja yang baru dia dirikan 1 tahun yang...