[END][BL] My Wife Is Male By SVD

Chapter 25

Kerja Sama yang Menguntungkan (1)

Setelah acara festival bunga, Wang Jing'an teringat ide tentang membuat mesin pencetak mie manual sebelumnya. Banyak warung kecil yang menjual mie di pinggir jalan kota Xing Xing yang masih menggunakan cara tradisional. Wang Jing'an pergi ke ruang belajar untuk membuat desain dari mesin pencetak mie manual. Mesin itu memiliki tuas di bagian ekor yang berfungsi mendorong adonan ke corong depan tempat mencetak mie. Sedangkan pada tengah mesin juga terdapat corong tempat memasukkan adonan mie. Wang Jing'an kemudian menggambar beberapa bentuk cetakan corong depan mie seperti cetakan makaroni dan pasta.

Setelah mengantarkan anak anak ke sekolah, Wang Jing'an pergi ke sebuah bengkel pembuatan perabotan dan melihat lihat barang sana.

Gu Chen yang tengah mengamplas lemari menyambut pemuda yang datang ke bengkelnya. "Apakah tuan sedang mencari kursi atau meja?"

"Tidak, saya sedang mencari pemilik bengkel" ujar Wang Jing'an dengan senyum.

"Oh, kalau begitu dengan saya sendiri." Gu Cheng mempersilahkan Wang Jing'an masuk ke dalam ruang di dalam bengkel dan berkata: "Tuan silahkan duduk."

Wang Jing'an lalu menjelaskan maksud dan tujuannya ke Gu Cheng."Tidak perlu sopan, panggil saja saya Wang Jing'an. Saya telah melihat bahwa banyak orang berjualan mie di kota sehingga saya menimbulkan ide tentang membuat mesin pencetak mie manual. Ide ini sebenarnya sudah lama saya pikirkan tapi beberapa waktu lalu saya sibuk."

Wang Jing'an mengeluarkan kertas cetak biru dan memperlihatkannya ke Gu Cheng. Gu Cheng mengambil cetak biru mesin pencetak mie manual yang digambarkan Wang Jing'an. Melihat dari desain gambar, Gu Cheng merasa ini adalah ide yang brilian. Pembuatannya sangat sederhana dan mudah di gunakan.

"Jadi bagaimana?" Wang Jing'an melihat bahwa Gu Cheng tertarik dengan proyek kecilnya.

"Ini sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya, hanya beberapa potong papan" Gu Cheng.

"Yah, jadi jika tuan Gu setuju dengan ide ini, mari kita membicarakan tentang tujuan bisnisnya. Aku berniat tuan Gu membuat mesin pencetak mie manual sebanyak mungkin dan saya akan mendiatribusikan ke berbagai daerah sedangkan anda menjual di kota Xing Xing. Semakin banyak mesin yang di buat semakin baik. Pasalnya setelah kita menjual pasti banyak bengkel kayu yang juga ikut meniru karena pembuatan mesin sangat mudah. Tapi di sisi lain kita sudah mempunyai untung besar dari hasil penjualan." Ide Wang Jing'an semakin membuat Gu Cheng tertarik. Tapi mendengar dia akan membawa barang ke daerah lain dia sedikit ragu karena mereka hanya sekali bertemu. Wang Jing'an melihat bahwa Gu Cheng merenung.

"Tuan Gu tidak perlu khawatir tentang ini. Saya adalah pemilik dari restoran An Xu. Jika anda tidak percaya anda bisa datang ke desa Wang dan orang-orang disana pasti tahu tentang saya."

Gu Cheng menjatuhkan batu keraguan di hatinya dan merasa lagi.bwrtwmu dengan pemilik restoran An Xu yang terkenal. "Baiklah. Tapi bagaimana dengan pembagian hasilnya?"

"Itu adalah 50%,hal ini terkait karena saya adalah pemilik gambar dan juga ikut menjual barang. Sedangkan anda adalah pembuat dan pemilik modal. Masalah ini saya sudah menulisnya di kertas kontrak." Wang Jing'an menyerahkan kertas yang berisi kontrak kepada Gu Cheng. Beruntunglah Gu Cheng bukan seorang buta huruf jadi dia sangat puas setelah membaca setiap detail isi kontrak. Keduanya kemudian memberi cap jempol pada dua keras kontrak bisnis. Satu untuk Wang Jing'an dan lainnya untuk Gu Cheng.

"Panggil saja Gu Cheng seperti yang kamu lakukan dan suatu kehormatan bisa bertemu dengan pemilik restoran An Xu." Gu Cheng tersenyum kepada Wang Jing'an dalam bentuk hormat s3bagai pencapaian kerjasama mereka.

Negosiasi bisnis kecil berjalan lancar. Wang Jing'an pergi ke restoran An Xu untuk makan siang. Dia di sambut ramah oleh para pelayan sebagai tuan mereka. Wang Jing'an punya ruang pribadi di restoran sehingga dia pergi untuk memeriksa akun yang di berikan oleh kasir.